Sabang, RN. Sabang Aceh---Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLPB) dikawasan gunung berapi Gampong Jaboi, Kecamatan Sukaja...
Sabang, RN.
Sabang Aceh---Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLPB) dikawasan gunung berapi Gampong Jaboi, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang dipastikan siap akhir tahun 2017. Pembangkit listrik tersebut memiliki daya energy listrik mencapai 80 Mega Watt (MW). Proyet raksasa yang dipimpin Tomy Soeharto anak mantan Presiden itu, dikerjakan PT Sabang Geothermal Energi (SGE).
Projek Maneger dan Kepala Teknis PLTP, PT SGE, Matoyo kemarin kepada RN mengtatakan, usai pembangunan PLPB Jaboi itu ke depan kebutuhan listrik di Sabang melebihi dari kapasitas yang dibutuhkan, dan dijamin, Sabang sebagai kota wisata bebas dari krisis listrik.
“Kedepan Sabang bebas dari mati lampu, dengan kemampuan daya produk yang dihasil mencapai 80 MW, dari energi Panas Bumi Jaboi. Bahkan bisa digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama," kata Matoyo.
Dijelaskan, pembangunan PLTPB Geothermal Jaboi Sabang yang dikerjakan oleh PT. SGE sudah mendapat izin dari Kementerian ESDM dan sesuai dengan izin yang diberikan tersebut pengeboran tahap pertama selesai bulan Februari 2017. Itu sesuai Intruksi, untuk pengeboran tahap pertama target yang sudah ditetapkan
Kementerian ESDM pada Februari 2017 menargetkan bahwa , energi yang dihasilkan perkiraannya harus mencapai 10 sampai dengan 15 MW. Untuk itu, Proyek PLTB salah satu pembangunan energy yang, menjadi target pemerintah pusat.
"Untuk diketahui bersama, pembangunan PLTB Geothermal Jaboi Sabang ini sebenarnya merupakan bagian dari Program Presiden RI Joko Widodo untuk membangun pembangkit listrik dari Sabang sampai Merauke dengan daya 35.000 MW, sementara khusus untuk Sabang targetnya 80 MW, dan ini yang harus kami laksanakan sesuai perencanaannya,"., jelas Matoyo.
Ditambahakan, setelah pengeboran tahap pertama membuahkan hasil, PT SGE akan melanjutkan lagi pengeboran pada empat titik yang sudah ditetapkan.Namun yang terpenting dalam pelaksanaan pembangunan PLTP ini diketahui lebih ramah lingkungan dibandingkan pembangkit listrik lainnya.
"Pembangkit PLTB menjadi keunggulan dari pembangunan ini, sangat ramah lingkungan, tidak ada limbah juga sesuai dengan misi penghematan serta menghilangkan ketergantungan pada minyak dan gas.
Kalau kita tergantung pada migas terus, lama kelamaan akan habis, sementara PLTP geothermal bisa digunakan selamanya," ., tambahnya.
Sudah barang tentu, jika nanti selesai pembangunan PLTB Geothermal Jaboi Sabang pada akhir tahun 2017 dipastikan kebutuhan energi untuk masyarakat serta investor yang merencanakan membangun berbagai industri yang memerlukan listrik sudah pasti akan terpenuhi.
“Daya energi listrik sudah pasti berlebih dan PT SGE sudah melakukan kontrak dengan PLN jika energi panas bumi Jaboi selesai terlaksana nanti, maka kelebihan arus bisa disuplai kepada PT PLN Persero di Banda Aceh melalui kabel bawah laut.
Direngkan juga bahwa, luas lahan untuk pembangunan PLTP geothermal Jaboi saat ini total keseluruhannya hanya dua hektar, lahan tidak perlu besar tapi yang dibutuhkan itu hanya daya yang dihasilkan 80 MW. Selama dalam pengerjaan kami mendapat pengawasan yang ketat dari Kementerian ESDM dan diminta bekerja secara profesional tanpa merusak lingkungan," terangnya. (zky)
Sabang Aceh---Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLPB) dikawasan gunung berapi Gampong Jaboi, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang dipastikan siap akhir tahun 2017. Pembangkit listrik tersebut memiliki daya energy listrik mencapai 80 Mega Watt (MW). Proyet raksasa yang dipimpin Tomy Soeharto anak mantan Presiden itu, dikerjakan PT Sabang Geothermal Energi (SGE).
Projek Maneger dan Kepala Teknis PLTP, PT SGE, Matoyo kemarin kepada RN mengtatakan, usai pembangunan PLPB Jaboi itu ke depan kebutuhan listrik di Sabang melebihi dari kapasitas yang dibutuhkan, dan dijamin, Sabang sebagai kota wisata bebas dari krisis listrik.
“Kedepan Sabang bebas dari mati lampu, dengan kemampuan daya produk yang dihasil mencapai 80 MW, dari energi Panas Bumi Jaboi. Bahkan bisa digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama," kata Matoyo.
Dijelaskan, pembangunan PLTPB Geothermal Jaboi Sabang yang dikerjakan oleh PT. SGE sudah mendapat izin dari Kementerian ESDM dan sesuai dengan izin yang diberikan tersebut pengeboran tahap pertama selesai bulan Februari 2017. Itu sesuai Intruksi, untuk pengeboran tahap pertama target yang sudah ditetapkan
Kementerian ESDM pada Februari 2017 menargetkan bahwa , energi yang dihasilkan perkiraannya harus mencapai 10 sampai dengan 15 MW. Untuk itu, Proyek PLTB salah satu pembangunan energy yang, menjadi target pemerintah pusat.
"Untuk diketahui bersama, pembangunan PLTB Geothermal Jaboi Sabang ini sebenarnya merupakan bagian dari Program Presiden RI Joko Widodo untuk membangun pembangkit listrik dari Sabang sampai Merauke dengan daya 35.000 MW, sementara khusus untuk Sabang targetnya 80 MW, dan ini yang harus kami laksanakan sesuai perencanaannya,"., jelas Matoyo.
Ditambahakan, setelah pengeboran tahap pertama membuahkan hasil, PT SGE akan melanjutkan lagi pengeboran pada empat titik yang sudah ditetapkan.Namun yang terpenting dalam pelaksanaan pembangunan PLTP ini diketahui lebih ramah lingkungan dibandingkan pembangkit listrik lainnya.
"Pembangkit PLTB menjadi keunggulan dari pembangunan ini, sangat ramah lingkungan, tidak ada limbah juga sesuai dengan misi penghematan serta menghilangkan ketergantungan pada minyak dan gas.
Kalau kita tergantung pada migas terus, lama kelamaan akan habis, sementara PLTP geothermal bisa digunakan selamanya," ., tambahnya.
Sudah barang tentu, jika nanti selesai pembangunan PLTB Geothermal Jaboi Sabang pada akhir tahun 2017 dipastikan kebutuhan energi untuk masyarakat serta investor yang merencanakan membangun berbagai industri yang memerlukan listrik sudah pasti akan terpenuhi.
“Daya energi listrik sudah pasti berlebih dan PT SGE sudah melakukan kontrak dengan PLN jika energi panas bumi Jaboi selesai terlaksana nanti, maka kelebihan arus bisa disuplai kepada PT PLN Persero di Banda Aceh melalui kabel bawah laut.
Direngkan juga bahwa, luas lahan untuk pembangunan PLTP geothermal Jaboi saat ini total keseluruhannya hanya dua hektar, lahan tidak perlu besar tapi yang dibutuhkan itu hanya daya yang dihasilkan 80 MW. Selama dalam pengerjaan kami mendapat pengawasan yang ketat dari Kementerian ESDM dan diminta bekerja secara profesional tanpa merusak lingkungan," terangnya. (zky)
COMMENTS