Sabang, RN. Sabang Aceh---Proyek pembangunan listrik energy panas bumi Gampong (Desa) Jaboi Kecamatan Sukajaya Sabang, tabap awal alat...
Sabang Aceh---Proyek pembangunan listrik energy panas bumi Gampong (Desa) Jaboi Kecamatan Sukajaya Sabang, tabap awal alat pengoboran seluruhnya sudah berada di Sabnag. Bahkan, proyek pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) 80 Mega Watt dijadwalkan dalam dua pekan mendatang sudah siap untuk dioprasikan.
Segala kebutuhan alat dalam pekerjaan mega proyek yang dibangun oleh PT Sabang Geotermal Energi (SGE) sudah berada di Sabang dan kini sedang dilakukan tahap perakitan. Direncanakan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) 80 Mega Watt dijadwalkan dalam dua pekan mendatang sudah siap untuk dioprasikan.
Bahkan saat ini semua barang yang dibutuhkan untuk pekerjaan proyek panas bumi Jaboi sudah tiba di Sabang dan sedang dilakukan mobilisasi dari pelabuhan CT-1 BPKS menuju lokasi Jaboi. Semua barang sudah selesai diangkut dengan menggunakan dua kapal.
Pada tahap awal ada puluhan Kontener barang masuk ke Sabang menggunakan MV Sinar Kudus. Selanjutnya pada tahap kedua barang diangkut dengan tongkang menggunakan kapal Tug Boat, kesemuanya barang itu didatangkan dari Jakarta," kata Projek Maneger dan Kepala Teknis PLTP, PT Sabang Geotermal Energi Matoyo, kepada RN Senin (23/01/1&) di Sabang.
Matoyo mjelaskan, mobilisasi alat dari pelabuhan CT-1 milik BPKS menuju lokasi Jaboi masih terus berlangsung karena barang atau alat-alat pengoboran yang dibawa dengan kedua kapal cukup banyak,
Pun begitu paralel tersebut terus dilakukan perakitan REG (Alat Pengeboran), dan setelah selesai dirakit baru kemudian semua alat di REG Up atau didirikan, dan kegiatan tersebut membutuhkan waktu selama 12 hari. Memang waktu kita agak molor, terjadi perubahan waktu, ini semua terjafi karena faktor cuaca terutama terkendala karena hujan.Sehingga terjadi keterlambatan waktu yang duxah kami tentukan sebelumnya, jelasnya.
Kini pihaknya terus melakukan beberapa tahap persiapan dan saat ini pekerjaan menentukan titik pengeboran lokasi yang akan dikerjakan. Selain itu juga, barang-barang yang dibawa ada pembuatan menara pengeboran termasuk pembangunan gudang dan bangunan peralatan lainnya seperti tiga mesin generator untuk penerangan serta pengeboran.
disebutkan, ada beberapa tahapan dalam proses pekerjaan ini nantinya membutuhkan air bersih dan air kotor, dan cara pengolahan air dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dibutuhkan (Water Treatment).
Sehingg prosesnya nanti akan menggunakan lumpur dan air untuk maintenance pendinging alat bor sekaligus memudahkan mata bor saat saat terjadi proses pengeboran.Ketika nanti sudah menemukan sumber panas bumi atau yang disebut dengan daerah loss total, pada saat itu membutuhkan air dalam jumlah besar.
"Kita bersyukur, saat ini kita sudah mendapatkan air yang bersumber dari sungai Jaboi dan kita juga sedang menyiapkan tempat penyimpanan (Reservoir). Berikut juga dengan Instalasi pipa dari sungai Jaboi menuju tempat penampungan air yang kita siapkan dimana air tersebut akan kita pompa nantinya. Kalau tidak ada halangan akhir bulan ini kita sudah mulai acak untuk mencari sumber panas bumi," ujarnya. (zky)
Segala kebutuhan alat dalam pekerjaan mega proyek yang dibangun oleh PT Sabang Geotermal Energi (SGE) sudah berada di Sabang dan kini sedang dilakukan tahap perakitan. Direncanakan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) 80 Mega Watt dijadwalkan dalam dua pekan mendatang sudah siap untuk dioprasikan.
Bahkan saat ini semua barang yang dibutuhkan untuk pekerjaan proyek panas bumi Jaboi sudah tiba di Sabang dan sedang dilakukan mobilisasi dari pelabuhan CT-1 BPKS menuju lokasi Jaboi. Semua barang sudah selesai diangkut dengan menggunakan dua kapal.
Pada tahap awal ada puluhan Kontener barang masuk ke Sabang menggunakan MV Sinar Kudus. Selanjutnya pada tahap kedua barang diangkut dengan tongkang menggunakan kapal Tug Boat, kesemuanya barang itu didatangkan dari Jakarta," kata Projek Maneger dan Kepala Teknis PLTP, PT Sabang Geotermal Energi Matoyo, kepada RN Senin (23/01/1&) di Sabang.
Matoyo mjelaskan, mobilisasi alat dari pelabuhan CT-1 milik BPKS menuju lokasi Jaboi masih terus berlangsung karena barang atau alat-alat pengoboran yang dibawa dengan kedua kapal cukup banyak,
Pun begitu paralel tersebut terus dilakukan perakitan REG (Alat Pengeboran), dan setelah selesai dirakit baru kemudian semua alat di REG Up atau didirikan, dan kegiatan tersebut membutuhkan waktu selama 12 hari. Memang waktu kita agak molor, terjadi perubahan waktu, ini semua terjafi karena faktor cuaca terutama terkendala karena hujan.Sehingga terjadi keterlambatan waktu yang duxah kami tentukan sebelumnya, jelasnya.
Kini pihaknya terus melakukan beberapa tahap persiapan dan saat ini pekerjaan menentukan titik pengeboran lokasi yang akan dikerjakan. Selain itu juga, barang-barang yang dibawa ada pembuatan menara pengeboran termasuk pembangunan gudang dan bangunan peralatan lainnya seperti tiga mesin generator untuk penerangan serta pengeboran.
disebutkan, ada beberapa tahapan dalam proses pekerjaan ini nantinya membutuhkan air bersih dan air kotor, dan cara pengolahan air dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dibutuhkan (Water Treatment).
Sehingg prosesnya nanti akan menggunakan lumpur dan air untuk maintenance pendinging alat bor sekaligus memudahkan mata bor saat saat terjadi proses pengeboran.Ketika nanti sudah menemukan sumber panas bumi atau yang disebut dengan daerah loss total, pada saat itu membutuhkan air dalam jumlah besar.
"Kita bersyukur, saat ini kita sudah mendapatkan air yang bersumber dari sungai Jaboi dan kita juga sedang menyiapkan tempat penyimpanan (Reservoir). Berikut juga dengan Instalasi pipa dari sungai Jaboi menuju tempat penampungan air yang kita siapkan dimana air tersebut akan kita pompa nantinya. Kalau tidak ada halangan akhir bulan ini kita sudah mulai acak untuk mencari sumber panas bumi," ujarnya. (zky)
COMMENTS