Uu: Hoax Itu Haram

Sukabumi RN Berita bohong (Hoax) kini semakin merajalela, menyebar informasi tidak jelas kebenarannya yang membingungkan semua, sehingga me...

Sukabumi RN
Berita bohong (Hoax) kini semakin merajalela, menyebar informasi tidak jelas kebenarannya yang membingungkan semua, sehingga merusak nama baik sampai fitnah yang merugikan, yang kerap dilakukan oknum tak bertanggung jawab melalui situs, blog dan media media sosial.

Maraknya berita Hoax juga menjadi perhatian bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, baginya perlu penanganan serius agar medsos dan sarana teknologi lainnya yang seharusnya di jadikan sesuatu hal positif jangan sampai justeru di jadikan sebagai sarana pemecah belah persaudaraan.

"Apapun berita, harus di cari kebenarannya sebelum di sebar luaskan, karena ini menyangkut nama baik, baik perseorangan maupun kelompok", terangnya Kepada media, sabtu (28/01)

Uu menegaskan jika menyebar kebohongan adalah perbuatan jahat yang di haramkan.

"Bohong adalah perbuatan haram, bahkan saya katakan ke pegawai lingkungan Pemkab tasikmalaya, relawan juga yang lainnya, agar menggunakan medsos sebagai sarana penunjang yang memberi manfaat kemanfaatan bagi umat, bukan sebaliknya malah menjadi mudlhorot."jelas Uu

Uu yang sudah mendeklarasikan diri bakal maju pada pilgub jabar tahun 2018 tersebut juga mengatakan apabila dirinya sudah berkomunikasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Tasikmalaya dalam memerangi pemberitaan hoax, meskipun Tasikmalaya masih belum rawan pemberitaan hoax termasuk isu SARA yang rentan memicu konflik.

"Alhamdulillah,  Tasikmalaya masih kondusif dari pemberitaan hoax, tetapi kalau melihat skala nasional, Hoax sudah sangat mengkhawatirkan,  dan harus sekuat tenaga di cegah, di perangi ."  Tegasnya.

Lebih lanjut, bupati yang berlatar belakang santri tersebut berbagi cara menangkal pemberitaan hoax.

"Saran saya, cara menangkal pemberitaan hoax, pertama harus bersikap kritis terhadap sebuah info, dengan menggunakan logika serta ilmu pengetahuan. Kedua jangan cepat mengambil kesimpulan, misalnya karena tidak satu pandangan, maka yang lain di katakan bohong," urainya.

"Yang utama, lanjut  Uu, tindak lanjut Penanganan berita hoax di  daerah perlu di rumuskan oleh dinas terkait atas arahan Kominfo,  tetapi intinya berita hoax harus di filter dengan keimanan dan ketaqwaan," pungkasnya. (Dof)