Kompleks Ruko Pasar Kota Sukadana Dikepung Banjir

Lampung Timur, RN.  Akibat turun hujan semalam suntuk sehingga berakibat dibeberapa titik terendah dalam wilayah Desa Pasar Sukadana Kec...

Lampung Timur, RN. 

Akibat turun hujan semalam suntuk sehingga berakibat dibeberapa titik terendah dalam wilayah Desa Pasar Sukadana Kecamatan Sukadana mengalami banjir bandang. Hujan deras pada Senin, 20/2 mulai pukul 19:00 WIB - 06:00 WIB meluap disekitar rumah toko (ruko) dan rumah penduduk lingkungan pasar lama di Dusun 9 Pasar Kota, Dusun 7 Capang dan Dusun 10 Taman Sari. Ketinggian air berkisar antara 50 - 300 sentimeter, menenggelamkan dan menggenangi sekitar 150 unit rumah penduduk. 

Banjir mengakibatkan aktivitas masyarakat teganggu. Baik para pedagang, pelajar dan pegawai pemerintah daerah Lampung Timur. Banjir mengakibatkan akses jalan didalam lingkungan pasar kota Desa Pasar Sukadana terputus, selain itu, melumpuhkan pusat perekonomian masyarakat setempat dan sekitar. Akhirnya pengendara mencari jalan alternatif dengan menempuh jarak sekitar sepuluh kilometer. 

Sebuah lokasi tempat usaha pangkas rambut tergenang air setinggi 2 meteran. Sehingga mesin peralatan cukur senilai Rp. 3,5 juta kemungkinan mengalami kerusakan. Untuk itu, pemilik berencana akan meminta ganti kerugian kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur.

"Mesin - mesin alat cukur saya itu sudah pasti terendam air nilainya sekitar 3,5 jutaan, kalau sampai rusak maka saya mau minta ganti rugi ke pemda", keluh Alif pada Selasa, 21/2 jam 9:00 WIB.  Kepala Desa Pasar Sukadana, Saleh Sangjaya menjelaskan, banjir bandang terjadi sekitar jam 02:00 WIB dini hari. Air menggenangi 150 rumah penduduk yang tersebar di  Dusun 7 Capang, Dusun 9 Pasar Kota dan Dusun 10 Taman Sari. 

Pihaknya akan membuat dan menyampaikan laporan kepada Cen Suatman Camat Kecamatan Sukadana. "Kejadian banjir sekitar jam 2 malam, maka di Desa Pasar Sukadana ada 3 Dusun yang kena banjir. Pasar Kota, Capang dan Taman Sari. Jumlah yang terendam banjir lebih kurang 150 rumah. Dan akan kita buat laporan sedangkan secara lisan sudah disampaikan ke pak Camat",kata Saleh Sangjaya. Dari tahun 2014, imbuhnya, "kita memang sudah berbuat (antisipasi pencegahan) untuk penanggulangan banjir, tetapi baru kali ini terjadi. 

Kalau kerugian masyarakat kita belum tahu, tapi yang sudah jelas masyarakat perlu dibantu ala kadarnya. Apa itu supermie (mie instan), makanan dan sembako sebagai kebijakan dari pemda",jelas Kades Pasar Sukadana. Camat Kecamatan Sukadana, Cen Suatman, menyatakan, selain luapan air dampak hujan semalam suntuk yang tidak terserap, potensi banjir disebabkan terdapat 3 aliran sungai yang bermuara di sekitar lokasi banjir. Yaitu, Sungai Way Sukadana, Way Kawat dan Way Capang.

"Potensi banjir di seputaran pasar kota dan LP lama (taman sari) ada (3) sungai, ditambah air hujan semalam suntuk yang meluap. Jadi air masuk lewat di sela - sela tanggul, kemudian banjir sampai ke badan jalan yang menuju ke ruko. Yang kita ketahui luapan air hujan sampai tidak tertampung. Juga mungkin disertai kondisi serapan tanah yang kurang sehingga menyebabkan banjir",ujar Cecen panggilan akrab Camat Sukadana. Rumah penduduk yang terendam dan tergenang air mencapai sekitar 150 unit. 

Untuk kerugian masyarakat yang sangat vital masih dalam tahap pendataan. Selanjutnya, pihaknya akan menyampaikan laporan kerugian masyarakat kepada Pemerintah Daerah Lampung Timur. "Yang terkena banjir kita hitung sampai saat ini sudah hampir 150 rumah baik yang tenggelam dan tergenang sehingga sudah separuh dari rumah itu. Kerugian - kerugian masyarakat masih kita data yang mungkin sangat vital sekali. Secara ekonomi mungkin kita usahakan untuk dilaporkan kepada pemda setempat. 

Apakah itu nanti ada suatu bantuan, kita lihat sikon (situasi dan kondisi)", tambahnya. Pihaknya pun akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Lampung Timur, guna mencegah agar tidak terjadi banjir serupa dikemudian hari. 

"Kita akan cari selah supaya air ini ada celah keluar untuk dialirkan kemana, ini masih akan kita pelajari dengan pihak - pihak dinas PU, supaya agar suatu saat hujan, air bisa segera surut kemana, akan kita pelajari kemana larinya air ini",pungkas Camat Sukadana.  Menurut Wandoyo, pedagang pakaian di ruko pasar lama pasar kota Sukadana, bahwa banjir serupa pernah terjadi pada tahun 1977 dan 1980. 

"Toko saya terpaksa tutup karena masih digenangi air, banjir seperti ini pernah terjadi tahun 1977 dan 1980. Tinggi air naik sekitar 3 meter sampai ke merek toko Sinar Jaya itu tidak kelihatan", ucap Wandoyo. Banjir bandang mengakibatkan aktivitas ratusan pedagang di kompleks ruko pasar Sukadana terhenti. Begitu juga dengan kegiatan keagamaan ratusan santriwan dan santriwati di Pondok Pesantren Cahaya Asmaul Husna Taman Sari pimpinan ustadz Rapiudin, turut terganggu. Suasana dilokasi banjir di kompleks ruko pasar lama antara jalan Soekarno - Hatta dan jalan kolonel Arifin RI  menjadi ramai dan riuh. Tatkala terdapat pengendara  yang nekad menerobos kedalaman genangan air akhirnya terjebak mogok dan terjatuh. (Ropian Kunang)