Lampung Timur, RN. Heboh ... Satuan Petugas Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (Pungli) Kepolisian Daerah (Polda) Lampung didampingi ...
Heboh ... Satuan Petugas Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (Pungli) Kepolisian Daerah (Polda) Lampung didampingi Kepolisian Resort (Polres) Lampung Timur (Lamtim), pada Rabu, 14/6 jam 16:30 WIB menggeledah ruang kerja Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur, Evi Darwati. Selain itu, ruang kerja Reni Andriyani Putri alias Rere staf bidang Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Dinas setempat.
Tim Saber Pungli dari Polda Lampung didampingi oleh Kasatres Polres Lamtim, Devi Sujana, SIK dan Kasat Intelkam Polres Lamtim, Edi Kurniawan, SH. Mereka diperkirakan berjumlah sekitar 25 personil, sebagian masuk dan menggeledah ruang kerja Kadiskes Lamtim. Setelah keluar satgas membawa sebuah kardus berisi berkas. Lalu kardus berkas dinaikan ke kendaraan roda empat jenis kijang inova dengan nomor B 1742 BIH. Selama penggeledahan, sebagian anggota berjaga - jaga mulai dari luar pintu masuk sampai ke setiap titik tertentu di Dinas Kesehatan Lamtim. Usai penggeledahan, satgas saber pungli Polda .
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung, Irjen Pol Drs. Sudjarno pada Rabu, 14/6 mengatakan, setelah penangkapan pada Selasa, 13/6 atas seseorang berinisial R, dilakukan pengembangan. Dengan bukti yang sudah cukup, sementara pihaknya sedang melakukan pencarian terhadap seseorang yang berinisial E terkait asal OTT.
Sudjarno menambahkan, pihaknya akan menentukan siapa tersangkanya. OTT akan dikembangkan dari mana asal - usul uangnya dan terkait dengan permasalahan apa uang tersebut. Program jaminan kesehatan nasional (JKN) merupakan proyek nasional, seharusnya tidak ada sedikitpun penyalahgunaan anggaran tersebut.Kapolda Lampung melakukan penangkapan seseorang berinisial R (Rena Andriyani Putri), sedangkan E (Evi Darwati) sedang dalam pencarian.
Zaiful Bukhari Wakil Bupati Lamtim diruang kerjanya pada, Rabu, 14/6 dengan tegas kepada wartawan mengatakan, jangan sampai mengesampingkan asas praduga tak bersalah, hukum harus di tegakkan meskipun langit runtuh. Demi nama baik Pemkab Lamtim, ia meminta Polda Lampung agar tidak menutup - nutupi kasus tersebut. Agar penanganan dilakukan secara terbuka dan gamblang siapa saja yang bermain. Pihaknya tidak akan memberi dukungan atau bantuan bagi oknum yang nantinya dinyatakan bersalah.
Fauzi Ahmad Ketua LSM Gerakan Cinta Lampung Timur (Genta Lamtim), mengapresiasi kinerja Polda Lampung dan Polres Lamtim. "Yang pasti kami mengapresiasi kinerja tim saber pungli Polda Lampung dan Polres Lamtim",kata Fauzi.
Zaiful Bukhari Wakil Bupati Lamtim diruang kerjanya pada, Rabu, 14/6 dengan tegas kepada wartawan mengatakan, jangan sampai mengesampingkan asas praduga tak bersalah, hukum harus di tegakkan meskipun langit runtuh. Demi nama baik Pemkab Lamtim, ia meminta Polda Lampung agar tidak menutup - nutupi kasus tersebut. Agar penanganan dilakukan secara terbuka dan gamblang siapa saja yang bermain. Pihaknya tidak akan memberi dukungan atau bantuan bagi oknum yang nantinya dinyatakan bersalah.
Fauzi Ahmad Ketua LSM Gerakan Cinta Lampung Timur (Genta Lamtim), mengapresiasi kinerja Polda Lampung dan Polres Lamtim. "Yang pasti kami mengapresiasi kinerja tim saber pungli Polda Lampung dan Polres Lamtim",kata Fauzi.
Atas nama masyarakat Lamtim, pihaknya juga berharap agar tindakan pihak Dinas Kesehatan Lamtim yang melakukan perbuatan melanggar hukum ditindak lanjuti sampai tuntas. "Atas permasalahan di Diskes Lamtim, kami berharap agar dapat ditindak lanjuti sampai tuntas sampai ke akar rumput",harapnya.
Isu yang berkembang di tengah masyarakat terjadi dugaan setoran atas pengangkatan Kepala UPTD Puskesmas pada Senin, 12/6. Selain itu, berita yang berkembang di media massa, ada dugaan potongan atas dana kapitasi BPJS JKN sebesar 10 % oleh Evi Darwati Kadiskes Lamtim. Dana kapitasi senilai Rp. 31 Millar dikelola oleh 33 Kepala UPTD Puskesmas se-Lamtim bersama bendahara. Baru - baru ini dana kapitasi di cairkan melalui rekening bendahara sebesar 40 % alokasi biaya belanja jasa medis. Sementara alokasi untuk biaya belanja barang alat kesehatan sebesar 60 % belum di cairkan.
Isu yang berkembang di tengah masyarakat terjadi dugaan setoran atas pengangkatan Kepala UPTD Puskesmas pada Senin, 12/6. Selain itu, berita yang berkembang di media massa, ada dugaan potongan atas dana kapitasi BPJS JKN sebesar 10 % oleh Evi Darwati Kadiskes Lamtim. Dana kapitasi senilai Rp. 31 Millar dikelola oleh 33 Kepala UPTD Puskesmas se-Lamtim bersama bendahara. Baru - baru ini dana kapitasi di cairkan melalui rekening bendahara sebesar 40 % alokasi biaya belanja jasa medis. Sementara alokasi untuk biaya belanja barang alat kesehatan sebesar 60 % belum di cairkan.
Dugaan uang upeti atas pengangkatan oknum Kepala UPTD Puskesmas dan dugaan potongan hasil potongan dana kapitasi tersebut disinyalir diserahkan oleh oknum Kepala Puskesmas kepada Reni Andriyani Putri alias Rere sebagai staf Jamkesmas Dinas Kesehatan Lamtim. Lalu uang itu akan diteruskan dan untuk diserahkan oleh Rere kepada Evi Darwati. Namun naas hal itu sudah terendus, Rere telah di buntuti oleh tim Saber Pungli Polda Lampung, sehingga Tim satuan petuga Saber Pungli Polda Lampung melakukan OTT pada Selasa, 13/6. Isunya terdapat uang Rp. 48 juta telah diamankan sebagai barang bukti (BB).
Terdapat catatan hitam para oknum pejabat bermasalah di Lamtim gara bendaharam alias uang, yaitu Bahusin mantan Bupati Lamtim terpidana dugaan korupsi dana pembebasan lahan dermaga di Labuhan Meringgai, Satono Bupati Lamtim telah di vonis 15 tahun penjara oleh Mahkamah Agung dampak dugaan korupsi dana APBD Lamtim 119 Millar, tetapi hingga kini masih bebas menghirup udara sejul belum menikmati penjara dan Alex Sandaria mantan Kadis PU Lamtim membawa kabur uang setoran proyek 30 Millar serta IG, Ketut Slamet mantan penjabat Kadiskes Lamtim pernah mendekam dibalik jeruji besi berikut masih banyak oknum pejabat SKPD lainnya.
Terdapat catatan hitam para oknum pejabat bermasalah di Lamtim gara bendaharam alias uang, yaitu Bahusin mantan Bupati Lamtim terpidana dugaan korupsi dana pembebasan lahan dermaga di Labuhan Meringgai, Satono Bupati Lamtim telah di vonis 15 tahun penjara oleh Mahkamah Agung dampak dugaan korupsi dana APBD Lamtim 119 Millar, tetapi hingga kini masih bebas menghirup udara sejul belum menikmati penjara dan Alex Sandaria mantan Kadis PU Lamtim membawa kabur uang setoran proyek 30 Millar serta IG, Ketut Slamet mantan penjabat Kadiskes Lamtim pernah mendekam dibalik jeruji besi berikut masih banyak oknum pejabat SKPD lainnya.
Akankah selamanya mereka para koruptor bebas menghirup udara segar, sementara mereka telah di vonis khususnya Satono mantan Bupati Lamtim. Masyarakat Lampung Timur mengharap kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dapat melakukan penangkapan terhadap Satono, karena selama ini telah dilakukan pencarian terhadap Satono tapi belum ditemukan ? (Ropi)
COMMENTS