Hallo Penegak Hukum, PLTMH di Kapuas Hulu Gagal

Kapuas Hulu-Kalbar, RN. Diduga dibangun tidak sesuai bestek dan kontrak, kondisi bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) ...

Kapuas Hulu-Kalbar, RN.
Diduga dibangun tidak sesuai bestek dan kontrak, kondisi bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) Wongran sudah mengalami kebocoran dimana-mana, ironisnya perumahan mesin PLTMH pun terancam roboh akibat longsor.

PLTMH Wongran yang dibangun Tahun 2013 dari Bantuan Kementerian ESDM terletak di Desa Langau, Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu-Kalbar. Menurut beberapa warga yang pernah mengerjakan bendungan tersebut, bahwa sejak pembangunan awal, bendungan tersebut hanya menggunakan semen campur, tidak menggunakan besi cor. "Kami mengusulkan agar bendungan ini menggunakan besi cor, tetapi pengawas marah-marah meminta kami hanya hanya menggunakan semen campur. Namun setelah pengawasnya pulang kami diam-diam memasang besi cor sendiri, sebab kami fikir yang menggunakan kami warga sekitar,"jelasnya.

Ironisnya lagi, sejak waktu dilakukan uji coba, ketika mesin baru saja dihidupkan bendungan PLTMH tersebut langsung jebol. Saat ini bendungan tersebut nyaris jebol lagi. Seharusnya saat bendungan bendungan tersebut pembangunannya menggunakan besi cor, namun yang seharusnya menggunakan 5 (lima) ton, tetapi hanya menggunakan satu ton saja,"terang Abang.

Seperti yang dilansir media www.uncak.com sebelumnya, bahwa Masyarakat di tiga Desa, yakni Desa Sungai Antu, Desa Langau dan Desa Sungai Mawang khususnya, serta warga Kecamatan Puring Kencana maupun wilayah Perbatasan pada umumnya, berharap kepada Pemerintah, baik Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat maupun Pemerintah Pusat untuk segera membenahi dan melakukan pengawasan, peninjauan, serta kontrol terhadap Pemenang Tender atau Kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.

Husin, salah satu tokoh masyarakat yang juga merupakan mantan anggota Badan Permusyarawatan Desa (BPD) meminta kepada penegak hukum dan pihak terkait lainnya untuk diselidiki sampai  tuntas hingga ke akar-akarnya, supaya kontraktor maupun oknum-oknum yang terlibat didalamnya dapat segera diproses hukum, pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan www.radarnusantara.com dana pembangunan PLTMH tersebut memakan anggaran kurang lebih 20 Milyar. Belum lagi PLTMH lainnya yang ada di Kapuas Hulu diduga mengalami kegagalan yang hanya menghabiskan Anggaran Negara puluhan milyar. (Santo)