Klarifikasi Disdik Soal Kegaduhan PPDB Online Kota Bekasi

BEKASI RN- Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Kota Bekasi yang kini dibuka melalui jalur online tidak sesuai harapan masyaraka...

BEKASI RN- Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Kota Bekasi yang kini dibuka melalui jalur online tidak sesuai harapan masyarakat.

Pasalnya, masih banyak ditemukan masalah yang muncul dilapangan selama online berjalan.”Baik itu masalah PIN, buka login, NIK tak terimput karena belum valid, sampai lupa password.” ungkap Kepala Dinas Kota Bekasi, Ali Fauzi Senin, (10/6) dalam jumpa persnya di Bekasi.

Selain masalah dalam pendaftaran online terkait jalur zonasi atau domisil asal, Ali juga menyebut persoalan lain adalah tidak terkoneksi internet.

Menurut dia, Itu terjadi karena siswa tidak memperbahurui data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Berikutnya lanjut dia lagi, masalah jaringan, imbau ke semua sekolah, modemnya yang langsung berhubungan degan produk Telkom. “Akhirnya permasalahan -permasalahan itu semua muncul dan semuanya ke Disdik. Setelah identifikasi masalah, pihaknya pun langsung ambil langkah,” kata Ali.

Ali juga mengungkapkan, alasan tertundanya pembukaan PPDB online yang seharusnya dilakukan pada 3 Juli itu tertunda satu hari karena menunggu surat jawaban dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan penambahan kuota kelas.

“Pada tanggal 3 (Juli), PPDB sudah mulai dan belum dapat jawaban dinas pendidikan. Hari Senin (3/7) kita menuju Kementerian. Hari itu jawabannya tidak ada masalah kalau analisa dari daerah seperti itu adanya,” kata dia.

Maka kata Ali, melalui dinas pendidikan atas intruksi Walikota Bekasi menyampaikan ke Kementerian Pendidikan Nasional, untuk meminta penambahan jumlah siswa per rombongan belajar (Rombel) berdasarkan Permendikbud berjumlah 32 orang per kelas menjadi 40 siswa per kelas.

Untuk jumlah peserta PPDB lulusan SD di Kota Bekasi sebanyak 42.988 siswa. Sedangkan siswa yang mendaftar PPDB online berjumlah 24.303 siswa. Dari 24.303 siswa itu, hanya 15.304 yang diterima di 49 SMP negeri di seluruh Bekasi, jelas Ali.

“Jadi 57 persen yang daftar melalui PPDB online, yang diterima sekitar 63,5 persen (dan) yang tidak diterima itu sebanyak 37,5 persen,” katanya.

Ali menyebut masih ada 56 bangku SMPN 1 yang bisa diperebutkan para siswa yang belum diterima melalui jalur PPDB online. Sisa bangku itu dikhususkan bagi siswa yang berdomisili di Kecamatan Bekasi Timur.

“Sisa bangku 56 bangku (di SMP 1), buat sisa bangku dikhususkan untuk yang domisili Kecamatan Bekasi Timur (jalur zonasi). Pendaftarannya secara manual, tidak melalui online, di tanggal 14 Juli,” tutur Ali.

Terkait dengan calon peserta didik yang gagal masuk ke sekolah negeri, Ali menegaskan, akan menjamin dan mengcover pembiayaan bagi calon peserta didik baru untuk jenjang SMP di sekolah swasta.

“Kita tetap jamin biaya calon peserta didik. Sebab Disdik telah menyediakan anggaran sekitar Rp 4 miliar, mulai dari pendaftaran sampai uang bulanan,” sebut Ali.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dan juga bagi seluruh masyarakat atas ketidaknyamanan pada pelayanan PPDB online tahun ini. (Ant)