Belitung Dapat Status Geopark Nasional

Beltim, RN Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomaritim) RI akan menurunkan tim yang terdiri dari Kementerian Energi dan ...

Beltim, RN
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomaritim) RI akan menurunkan tim yang terdiri dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Badan Geologi  untuk melakukan assesemen dan verifikasi lebih lanjut terhadap proposal pengajuan status Geopark Nasional Pulau Belitung. Jika semua persyaratan sudah terpenunuhi maka penetapan status geopark nasional akan diberikan pada September 2017 mendatang.
          

Hal ini diungkapkan Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim Kemenkomaratim, Dr. Safri Burhanuddin., DEA seusai menerima proposal pengajuan dossier (proposal) di Kantor Kemenkomar Jakarta, Jum'at (11/8) kemarin. Proposal diantarkan langsung oleh Bupati Belitung, Sahani Saleh, Plt. Sekda Beltim Evi Nardi, Ketua Badan Pengelola (BP) Pulau Belitong Dyah Erowati serta pejabat teras BP Geopark dari Pemkab Beltim dan Belitung.
          

Dalam kesempatan itu pula, Ketua BP memaparkan tentang kemajuan Belitong Island Geopark (BIG). Kemudian dilanjutkan oleh Resident Geologi BP BIG, Veriyadi yang  memberikan penjelasan tentang keunikan geologi Pulau Belitong.
          

Safri mengakui jika ada puluhan daerah yang bersatus aspiring geopark. Namun Geopark Pulau Belitong dianggap yang paling siap dan paling cepat progresnya.  
          

"Jujur saja saya akui jika melihat dari apa yang telah dipaparkan, harus diakui bahwa dari beberapa usulan status nasional BIG adalah yang paling siap," kata Safri.
          

Namun menurutnya ada sedikit kekurangan seperti peningkatan infrastruktur pendukung di setiap geosite dan peningkatan kapasitas masyarakat setempat. Ia pun berpesan kepada Bupati Belitung dan Sekda Beltim agar membantu percepatan pembangunan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan.
          

"Jangan ragu-ragu karena ini jelas positif dampaknya. Signifikan untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk kemajuan sektor pariwisata di dua Kabupaten" ujar Safri. 
          

Safri pun menyatakan peluang Geopark Pulau Belitong untuk melaju ke UNesco sangat terbuka jika melihat kesiapan yang sudah dipaparkan. Namun Ia menekankan dibutuhkan komitmen nyata dari kedua pemerintah daerah.
          

"Secepatnya akan kita turunkan tim untuk melihat di lapangan. Jika semua persyaratan sudah terpenuhi maka bulan depan status nasional bisa diterima," jelasnya. 
          

Saat dihubungi media ini, Minggu (13/8) Sekretaris BP BIG, Yuspian menyatakan status nasional sangat penting sebagai modal awal bagi kedua Kabupaten untuk melangkah ke pengusulan status global oleh UNESCO Global Geopark (UGG).
          

"Dengan penetapan status nasional ini akan semangkin mempertegas pengakuan pihak luar tentang tingginya nilai warisan geologi yang dimiliki Pulau Belitong.  Sudah sewajarnya jika ke dua Pemkab lebih fokus lagi dalam melakukan percepatan pengembangan Geopark di wilayah masing-masing," ujar Yuspian.
          

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengambangan Daerah (BP$D) Kabupaten Beltim ini menekankan jika satus nasional di dapat maka BIG menjadi geopark berbentuk pulau yang pertama di Indonesia. Ditambahkannya Geopark Beltim baru terbentuk secara resmi Februari 2017 dan gerakan persiapan geopark baru dimulai pada Oktober 2016.
          

"Tentunya ini tidak terlepas dari peranan kawan-kawan dari yayasan ITB 81. Mereka merupakan patner kedua Kabupaten dalam membantu percepatan pengembangan BIG," ungkap Yuspian.   
          

Ketum BP Geopark Pulau Belitong Dyah Erowati menyampaikan optimis mendapatkan status nasional dan segera ke UGG mengingat masyarakat dan komunitas lokal selalu bersemangat untuk terus memperbaiki pengelolaan geosite-geosite dan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan BP bekerja sama dengan instansi pemerintah maupun swasta melalui program CSR. (Jphp/@2!)