Pembangunan Desa Lingkung Pasir Cibiuk Diduga Sunat Volume Kubikasi Anggaran

Kab. Bandung, RN Pada saat ini  pemerintah di negara kita ini setiap tahunnya  melalui menteri pedesaan sudah memberikan bantuan  yang...

Kab. Bandung, RN

Pada saat ini  pemerintah di negara kita ini setiap tahunnya  melalui menteri pedesaan sudah memberikan bantuan  yang berupa anggaran anggaran dana pembangunan demi terwujudnya desa yang subur  dan masyarakat yang makmur baik itu yang dinamakan, ADPD, DD (dana desa) maupun bantuan anggaran dari provinsi. Semua itu adalah merupakan amanah dan tugas yang harus di laksanakan oleh seorang pemimpin sebagai pemangku kebijakan di negara ini.

Salah satu nya adalah kepala desa, sebab kepemimpinan kepala desa merupakan bagian dari kebijakan pembangunan yaitu berpedoman kepada kepentingan yang ada berorientasi kepada kepentingan umum dan masa depan untuk kepentingan pembangunan desa.

Namun pada kenyataannya masih ditemukan beberapa kepala desa yang masih tidak amanah dan salah kaprah didalam pelaksanaan nya dalam mengawal pembangunan tersebut semata mata hanya kepentingan pribadi ( individu ) yang lebih diutamakan ketimbang kepentingan umum, yang salah satunya pelaksanaan pembangunan  desa yang berlokasi di beberapa titik daerah di Desa Lingkung Pasir Kec. Cibiuk Kab. Garut yang kepala desanya bernama Robi Asmara diduga pelaksanaan pembangunan desa tersebut ada ketidak sesuai dan penyimpangan dana pengalokasiannya.

Masalah ini semua dibuktikan ketika wartawan kami dari Radar Nusantara mengadakan investigasi kelapangan untuk hasil proyek dan juga didapati dari salah satu warga lingkung pasir yang juga ikut didalam proses pelaksanaan pembangunan desanya tersebut.

Adapun yang dimaksud diduga tidak sesuai didalam volume RAB tidak sesuai volume yang dilaksanakannya salah satu contoh bukti pembangunan jalan di wilayah RT 7 dan 8 antara Ciawi–Cilejet .

Volume di RAB (aslinya) 0,12 m x 2,70 m x 100 m. Tapi dalam pelaksanaannya 0,15 m x 2,70 m x 70 m. Berarti yang seharusnya volume kubikasi di RAB  32,4 kubikasi tapi didalam pelaksanaanya hanya 28,35 kubikasi.

Bahkan menurut  informasi  sumber dari masyarakat hanya yang datang 7 mobil x 3 kubik per unit mobilnya melainkan hanya 21 kubik yang dipakainya .

Begitu pula anggaran bantuan dari provinsi yang belim dilaksanakan. Dengan volume RAB 0,12 x 2,70 x 210 m, tapi pada pelaksanaanya 0,15 x 2,70 x 150 m. Yang seharusnya volume 68 kubikasi namun pelaksanaanya hanya 60 kubikasi .

Dan masih banyak pula ungkap narasumber yang akan dilaksanakan proyek pembangunan di Desa Lingkup Pasir di antaranya TPT. Kp Sirah Ciawi + Sirah Cianja, anggaranya 299,958 volume 540 m2, Drynase 277 999 ribu volume 793 m2

Maka dengan demikian begitulah penemuan fakta yang terjadi dilapangan di saat masyarakat yang seharusnya tahu dan merasakan manfaatnya dari pembangunan ini, namun masih ada yang selalu menghianati  amanah pembangunan ini yang diberikan kepada pemimpin di pemerintahan ini maka perlu kiranya ditingkatkan dari segi pengawasan baik tingkat internal maupun eksternal. (HENRY SISWANTO)