Plt Dikbud Indralaya Selatan, Usman Gumanti Pungut Uang Ijazah SD dan Potong Gajih Guru ke 13

Indralaya (Ogan Ilir), RN PLT Pendidikan & Kebudayaan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir, Usman Gumanti diduga pungut uang ijazah ...

Indralaya (Ogan Ilir), RN
PLT Pendidikan & Kebudayaan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir, Usman Gumanti diduga pungut uang ijazah SD sebesar Rp 150 ribu per ijazah dan memotong gajih guru ke 13 dari Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu per guru. Pungutan uang ijazah dan gajih guru di lingkungan UPTD Indralaya Selatan tersebut telah berlangsung 3 tahun. Hal ini sangat memberatkan para guru dan kepala sekolah bahkan bertentangan dengan Peraturan Presiden tentang Saber Pungli No. 87 Tahun 2016.
    

Menurut sumber selama Usman Gumanti menjabat sebagai PLT UPTD Indralaya Selatan setiap akhir tahun ajaran menjelang kelulusan SD, meminta uang tebus ijazah sebesar Rp 150 ribu per ijazah, selain itu juga memotong gaji guru ke 13 dengan nilai bervariasi antara Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu per guru. Hal ini sangat memberatkan para kepala sekolah dan guru karena untuk kepala sekolah SD harus siap bertanggung jawab mengeluarkan uang Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk menebus ijazah para muridnya.
    

Sementara PLT UPTD Indralaya Selatan, Usman Gumanti ketika dikonfirmasi di kantornya (15/9) tidak berhasil ditemui. Menurut Suharman yang mengaku salah satu stafnya mengatakan bahwa Bapak Usman Gumanti belum sampai kantor, beliau sedang dalam perjalanan. Lalu surat konfirmasi tertulis dititipkan ke Suharman.
    

Pada tanggal 18/9 Biro Radar Nusantara menghubungi Suharman via  handphone mempertanyakan tentang surat konfirmasi, Suharman menjelaskan PLT UPTD sedang ke Pemda nanti disampaikan. Tak lama kemudian PLT UPTD Indralaya Selatan, Usman Gumanti menghubungi Biro Radar Nusantara melalui ponselnya, dengan nada emosi Usman Gumanti mengatakan, "jumlah sekolah di UPTD Indralaya Selatan itu salah, pokoknya tidak benar kamu dapat informasi dari siapa, kalau ada waktu kita ketemu," ujarnya.

Biro Radar Nusantara menjelaskan surat yang dilayangkan tersebut hanya sebatas surat konfirmasi, apapun bentuknya kami hanya punya hak untuk bertanya sesuai informasi yang kami terima. Dan pihak yang di konfirmasipun punya hak untuk tidak menjawab. Usman Gumanti terus mendesak dengan nada emosi, "siapa yang ngasih informasinya." Dijawab wartawan Radar, "kalau mau tau dari mana informasinya itu tidak bisa saya sebutkan karena sumber tetap dijaga kerahasiaannya. Kalau nanti masalah ini sampai kepersidangan baru sumber dihadirkan. Terus mau ketemu untuk apa kan sudah jelas, saya ini wartawan bukan mau ribut."

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumsel, Islakori, S.Pd, M.SI ketika dikonfirmasi secara tertulis (25/9) belum memberikan tanggapan atau jawaban. Ketika Biro Radar Nusantara mengecek surat konfirmasi tanggal 27/9 ke salah satu Kabid Dikbud Ogan Ilir, Hasnan Riadi menjelaskan via ponselnya bahwa surat konfirmasi yang ditujukan ke Kepala Dinas sudah diterima dan akan ditindaklanjuti, "saat ini sedang bentuk tim dan menunggu surat, hari Jumat tanggal 29/9 tim akan turun ke lokasi," ujar Hasnan Riadi.

Hasnan Riadi menambahkan informasi ini dapat dari mana, Biro Radar Nusantara menjelaskan saya hanya sebatas menanyakan surat konfirmasi tersebut, ditanggapi atau tidak itu kewenangan Kepala Dinas  karena kami hanya sifatnya konfirmasi atau crosscheck agar pemberitaan nantinya berimbang. Masalah informasi dari mana sumbernya itu tidak bisa disebutkan karena sumber tetap dirahasiakan kalau nantinya ada sanggahan dalam pemberitaan dan sampai ke pengadilan baru sumber kita buka. Sementara Kepala Inspektorat Kabupaten Ogan Ilir, H. Hasnandar Setiawan, SE, M.SI  belum memberikan tanggapan ataupun penjelasan. (Bersambung/R01)