Kebun Sawit PT TSS Ingkar Janji

Kaltim, RN Hampir 10 tahun sejak beroperasinya perkebunan sawit PT. TSS tidak melibatkan masyarakat sekitar  untuk program inti maupun...

Kaltim, RN

Hampir 10 tahun sejak beroperasinya perkebunan sawit PT. TSS tidak melibatkan masyarakat sekitar  untuk program inti maupun plasma lahan milik rakyat ditanami tanpa ijin, apalagi ganti rugi. Apakah dengan adanya investasi justru rakyat harus menderita seperti yang dialami masyarakat Muara Siram, Kutai Barat, Kalimantan timur.  

Semua program dari perusahaan tersebut tidak pernah mereka nikmati, CSR atau yang dulunya bernama bina desa  jauh panggang dari api, tapi bagi segelintir orang yang mau jadi antek perusahaan ya hidup mereka cukup bergelimang apalagi oknum tersebut orang berpengaruh di desa Muara Siram ada jabatan pula. Seorang petinggi bernama M dan banyak pengikutnya jelas masyarakat Muara Siram berpikir dan kebingungan. 

Kedekatan petinggi M dengan aparat TNI maupun POLRI  jadi pertimbangan mereka untuk mengusik petinggi M ini, ratusan hektar lahan transmigran yang digarap PT. TSS tanpa ganti rugi sepeserpun. Para transmigran asal Lombok  ini hanya bisa pasrah lahan usaha milik mereka ditanami sawit tapi milik orang lain. 

Pasrah dan rasa putus asa tampak jelas di roman muka mereka ketika ditemui RADAR NUSANTARA. "Itulah pak kami tidak bisa berbuat apa apa sebab surat menyurat tidak ada dengan kami tapi dengan ormas AI, anehnya sejak legalitas tidak ada dengan kami sejak tahun 2013 di tahun yang sama pula PT. TSS menggarap lahan kami pihak ormas AI selalu berkilah dan banyak alasan kalo kami tanyakan tentang legalitas yang ada dengan mereka, terakhir mereka bilang ada di pengadilan apa hubunganya dan seenaknya mereka saja tanpa ijin dengan kami sudah tidak becus untuk mediasi malah main titip sana sini kami jadi curiga kalo surat surat tersebut dah berpindah tangan pak," ujar Wihardi mewakili  teman temannya.  

RADAR NUSANTARA menyarankan agar masyarakat melapor dengan pihak berwajib atau tempuh jalur hukum, utamakan persuasif saja tidak perlu berulah yang macam macam pesan RN pada Pak Wihardi dan kelompoknya.

Kecurigaan Pak Wihardi dengan ormas AI cukup beralasan luas tanah kelompok Wihardi 485 ha sedangkan surat surat yang di tangan ormas AI 252 ha sisanya seluas 252 ha itu yang digarap PT. TSS tidak lebih. 

Ada apa ini? jika kecurigaan Pak Wihardi menjadi kenyataan woowwww ormas AI meraup miliaran menurut sumber dari kaki tangannya petinggi M perusahaan sawit mengganti 40 jt perhektarnya  plus tanam tubuh sisa mengalikan saja begitu pula sebaliknya tambah dalam pula keterpurukan yang menimpa kelompok Wihardi ini berdo’a ya bapak bapak semoga tulisan ini dibaca oleh para petinggi yang masih punya nurani dan bisa memberi solusi yang menjadi dambaan kalian semua. (ESBE RN)