Oknum Karom Jamaah Haji Lamtim Melakukan Pemerasan ?

Lampung Timur, RN Tindakan penipuan dan pemerasan diduga dilakukan oleh 2 orang oknum kepala rombongan (karom) calon jamaah haji di Ka...

Lampung Timur, RN

Tindakan penipuan dan pemerasan diduga dilakukan oleh 2 orang oknum kepala rombongan (karom) calon jamaah haji di Kab. Lampung Timur yaitu karom 1 dan 2. Karom 1 berinisial, Hi. AR dan karom 2 berinisial, Hi. IH, karom 1 merupakan Ketua Yayasan JR atau pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Sedangkan karom 2 adalah anak tertua atau ahli waris karom 1. 

Sebelum berangkat, calon jamaah haji lanjut usia dipungut biaya sewa jasa kursi roda dan joki Rp 7 juta. Setelah di Madinah jamaah haji lansia itu kembali dipungut 1.400 real setara Rp 5 juta biaya sewa kursi roda dan joki oleh IH. Kemudian IH mengintimidasi baik joki pribadi maupun para jamaah lansia. Ia marah jika jamaah haji menggunakan keluarga sebagai joki. Jamaah dipaksa menyewa jasa kursi roda dan joki khusus. Para jamaah tidak mengetahui tarif sewa jasa itu, ternyata ketidaktahuan jamaah disalahgunakan oleh IH dan AR. Bagi yang tidak punya uang tunai, terpaksa pakai dana living costnya. Apabila kurang, dengan terpaksa minta transfer dari keluarga di Lamtim.

Hi. Sujarno menjadi joki pribadi Hi. Sumitro sedari Lamtim merasa diintimidasi oleh IH. Ia ditakut-takuti oleh IH saat di Madinah. "Saya merasa tidak tenang dan was-was karena ditakut-takuti dia. Katanya saya nanti ditangkap polisi, di denda dan di penjara. Saya dilarang mendorong kursi roda pak Sumitro. Alasannya harus pakai petugas joki khusus, tapi di rombongan lain ada yang pakai joki pribadi," ungkap Jarno dirumah Senin, 2/10.

"Dia minta uang 5-12 juta untuk biaya sewa kursi roda dan joki ke jamaah. Saya pernah nego, tarifnya 250 real setara Rp 1 juta, tapi pak Sumitro tidak mau sewa," papar Sujarno.

Hi. Sudirman sebagai korban penipuan dan pemerasan, karena Hi. Rican Edwar anaknya dilarang oleh IH menjadi jokinya. Lalu IH minta biaya Rp 5 juta ke Sudirman. "Pertama saya bayar 3 juta dan nambah 500 real ke IH waktu di Mekah," ujar Sudirman diamini Rican, Selasa, 3/10. Sedangkan setibanya di Mekah, Sudirman membeli kursi roda Rp 1 juta, karena ketika di asrama haji Lamtim dan Bandar Lampung terlantar. Uang tersebut hanya untuk biaya sewa joki. "Saya di Islamic Lamtim dan Balam terlantar tidak ada kursi roda, terpaksa saya digendong-gendong dan terpaksa beli harga 1 juta," ucap Dirman.

Ketika akan dikonfirmasi IH tidak berada ditempat, lalu Hi. AR didampingi Hj. FK istrinya sebagai Bendahara berkelit. Hi. AR menepis semua tindakan jamaah hajinya. Pungutan Rp 7 juta hanya untuk biaya layanan dari Lampung Timur, Bandar Lampung sampai Jakarta. Sedangkan untuk biaya sewa jasa kursi roda dan joki di Mekah dikenakan biaya Rp 5 juta.

"Itu biaya dari Lamtim sampai di Jakarta sudah sepakat, di Mekah biayanya lain bayar lagi. Biayanya 200 real sudah bayar nyatanya minta tambah karena hotel jamaah Indonesia jauh semua harus pakai bis," kelit AR didampingi Hj. FK istrinya disaksikan DA Sekretarisnya.

Selain itu, sebelumnya calon jamaah haji diduga dipungut Rp 42 jutaan untuk biaya ongkos naik haji (ONH) oleh AR, ternyata pungutan melampaui tarif resmi Rp 34.306.780.

Di lain pihak, Kepala sektor khusus (seksus) panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) Masjidil Haram, Suyadi, Senin, 7/8/2017 di Mekah memperingatkan para jemaah haji agar waspada atas penipuan jasa kursi roda. Agar memilih petugas joki resmi berseragam rompi dan pakai topi baik yang di depan atau dalam masjidil haram. 

Tarif jasa sewa kursi roda 200 real setara Rp 700 ribu untuk biaya layanan tawaf keliling kakbah 7 kali dan sa'i berjalan dari bukit Safa dan bukit Marwah berikut joki pendorong.

Kepala divisi ibadah dan pengawas kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH), Ansori mengatakan jangan sampai ketidaktahuan para jemaah haji disalahgunakan.

Jika KBIH memeras maka akan diberi catatan, karena kasihan pada jamaah uang living cost habis dengan harga Rp. 10 juta sangat mencekik, dikatakan  Kepala petugas penyelenggara haji (KPPIH) daerah kerja (Daker) Makah, Nasrullah Jasam di sektor I Mahbas Jin, Selasa 8/8/2017.

Sebelum jamaah haji Indonesia berangkat ke Arab Saudi akan menerima uang saku atau living cost senilai 1.500 SAR (Saudi Arabian Riyal) setara Rp 5.250.000. Tujuannya memberi bekal kepada para jamaah agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari penunjang kepentingan ibadah selama di tanah suci. Hal itu di jelaskan oleh Suratman Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Keuangan Operasional Haji pada Direktorat Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu di gedung Kementerian Agama RI di Jakarta, Selasa, 11/7.

Tindakan penipuan dan pemerasan yang dilakukan AR dan IH tidak dapat ditolerir, maka izin Yayasan JR akan dicabut. "Perihal inu tidak bisa ditolerir maka izinnya harus dicabut. Bila perlu jamaah sebagai korban datang melapor kesini," tegas Ahmad Tsauban Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Lamtim Kamis, 5/10. (RopI)