Ponidi Hamili Suprihatin Karena Mereka Ditinggal Keluar Negri

Lampung Timur, RN. Ponidi dan Sulistiyani adalah pasangan suami istri (pasutri) warga di Kecamatan Way Jepara. Dari hasil perkawinan...

Lampung Timur, RN.
Ponidi dan Sulistiyani adalah pasangan suami istri (pasutri) warga di Kecamatan Way Jepara. Dari hasil perkawinan Pasutri itu, mereka telah dikaruniai 2 orang anak. Lalu Sulisiyani menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Taiwan sudah 9 bulan. Sulistiyani tinggalkan Ponidi suaminya dan 2 orang anaknya. Ponidi dan Sulistiyani punya tetangga bernama Supriyanto dan Suprihatin serta seorang anak yang jaraknya 300 meteran. Lalu Suprihatin dan anaknya ditinggalkan oleh Supriyanto menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Brunai setahun lalu. Karena sama  - sama ditinggal keluar negeri, Ponidi akhirnya berzina dengan Suprihatin. 

Sehingga berakibat Suprihatin mengalami kehamilan 5 bulan. Peristiwa itu sontak membuat heboh dan menjadi buah bibir, baik masyarakat dilingkungan Desa setempat dan sekitarnya. Saat bertemu dan ditanya tetangga, Suprihatin mengaku punya penyakit maag makanya sering mual dan muntah - muntah. Apalagi Ponidi yang dinilai masyarakat sebagai sosok yang beriman. Ia taat beribadah bahkan menjadi imam setiap sholat berjamaah di Masjid.

Suprihatin mengadukan tentang kehamilannya itu pada bibinya di Palembang Propinsi Sumatera Selatan. Mendengar hal itu, keluarga besar bibinya menghubungi keluarga besar di Kecamatan Way Jepara. Maksud mereka, agar supaya Ponidi bertanggung jawab terhadap Suprihatin.

Singkat cerita, keluarga besar kedua belah pihak melakukan musyawarah. Dengan tujuan untuk minta tanggungjawab Ponidi secara tertulis. Hasil keputusan keduanya harus dinikahkan meskipun secara siri. Atas permintaan keluarga besar kedua pihak, kemudian Hi. Subakir menikahkan Ponidi dan Suprihatin. Untuk diketahui status Hi. Subakir adalah tokoh agama Islam dilingkungannya.

"Ponidi selingkuh dengan Suprihatin sampai hamil 5 bulan, karena istri Ponidi dan suami Suprihatin kerja keluar negeri akhirnya nikah siri",ungkap sumber dan masyarakat atau para tetangga Ponidi pada Jumat, 13/10.

Suprihatin terkesan pasrah pada kenyataan yang dialaminya. Yang mana rumah tangganya berantakan berujung dengan nikah siri.

"Kami dinikahkan pak Hi. Subakir mewakili Yasmo mertua saya belum ada seminggu. Wali, saksi - saksi dan pamong desa hadir. Tolong masalah ini jangan diberitakan sebab saya malu",harap Suprihatin kepada Radar Nusantara saat dikonfirmasi dirumah Suminem ibunya.

Setelah peristiwa itu, Ponidi kemungkinan ketempat ibunya di Mesuji sehingga tidak dapat ditemui dan atau dikonfirmasi. Sedangkan Suprihatin kembali kerumah orangtuanya yang hanya berjarak 3 kilometeran dari kediaman suami dan mertuanya.

Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 2 Ayat (1) "Perkawinan sah menurut agama dan kepercayaan masing - masing", Ayat (2) "Setiap perkawinan di catat menurut peraturan perundang - undangan berlaku".

Diktum dalam Pasal Kompilasi Hukum Islam (KHI) menentukan bahwa perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai Pasal 1 UU No.1/1974 tentang Perkawinan. RUU-HM-PA,Bperkwn tahun 2007 Pasal 143. Kitab Undang - Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 280, Pasal 279 dan Pasal 436. (Ropi)