Sulteng, RN Ridwan pelari asal Kabupaten Sumbawa (NTB) berhasil keluar sebagai juara pertama lomba lari 10 K yang dilaksanakan Pemka...
Sulteng, RN
Ridwan pelari asal Kabupaten Sumbawa (NTB) berhasil keluar sebagai juara pertama lomba lari 10 K yang dilaksanakan Pemkab Touna melalui Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan (Disbudpar), Minggu (29/10/2017).
Lomba Lari 10 K ini merupakan rangkaian dari kegiatan "Festival Pesona Lipuku" Tahun 2017. Ridwan berhasil keluar sebagai pemenang dengan catatan waktu tempuh 31menit 02 detik.
Atas keberhasilannya itu, Ridwan diganjar oleh Pemerintah Kabupaten Touna, Provinsi Sulteng dengan Rp 20 juta.
Urutan ke dua diraih oleh Hamdan Sayuti asal Padang Pariaman Sumatra Barat (Sumbar) dengan catatan wakru 31menit 35 detik, ia diganjar Rp 15 juta, dan urutan ketiga Imam Mahdin asal NTB dengan catatan waktu 31 menit 37 detik diganjar Rp 10 juta.
Lomba lari 10 Kilometer memperebutkan hadiah uang tunai senilai total Rp 63 juta tersebut, baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Tojo Unauna dan diikuti 1.040 peserta yang terdaftar secara resmi, peserta dari berbagai daerah luar Provinsi Sulteng.
Sedangkan pelari asal NTT, Yakob menempati urutan ke empat dengan catatan waktu 32 menit 07 detik, dan di urutan kelima adalah Isak C. Aleuto asal NTT dengan catatan waktu 32 menit 36 detik.
Sementara itu, urutan ke enam Fredi, asal Kalimantan Timur (Kaltim) dengan catatan waktu 32 menit 42 detik, dan Nopeldi pelari asal Kabupaten Poso berada di urutan ketujuh, dengan catatan waktu 32 menit 48 detik.
Adapun, pelari asal Makasar Harjudin di urutan delapan dengan catatan waktu 33 menit 02 detik, dan Lamek asal NTT berada di urutan ke sembilan dengan catatan waktu 33 menit 21 detik, sedangkan pelari asal Ternate Amir Said berada diurutan sepuluh.
Sebelumnya, pada Pekan Olaraga Nasiona(PON) Jawa Barat, Ridwan juga telah menorehkan prestasi gemilang, yakni meraih medali emas pada lari 1500 meter putra, medali pada lari 4x400, estapet putra dan medali perak pada lari 800 meter putra.
Ditemui Radar Nusantara, Ridwan mengaku sangat bangga dan senang dengan masyarakat dan pelayanan Pemkab Touna.
"Masyarakatnya sangat rama dan antusias untuk mendukung kegiatan olaraga," ungkapnya.
Dikatakan, prestasinya ini dapat diraih dari bimbingan yang dilakukan pelatihnya serta keseriusannya dalam berlatih.
”Saya yakin di daerah ini, memiliki banyak atlit lari yang bisa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, semuanya tentu tidak luput dari kerja keras dan dukungan dari pemerintah daerah,” ujar Ridwan.
Sementara itu, Bupati Touna Mohammad Lahay menyambut baik kegiatan olaraga ini, "semoga dengan kejuaraan tersebut bisa memotivasi bagi para atlit pelari didaerah ini dan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan," ujarnya.
Selama ini kita identik dengan pariwisata budaya, namun saat ini mulai berkembang di bidang olaraga. "Ini adalah salah satu bentuk untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada didaerah Kabupaten Tojo Unauna," tuturnya. (BUDI)
Lomba Lari 10 K ini merupakan rangkaian dari kegiatan "Festival Pesona Lipuku" Tahun 2017. Ridwan berhasil keluar sebagai pemenang dengan catatan waktu tempuh 31menit 02 detik.
Atas keberhasilannya itu, Ridwan diganjar oleh Pemerintah Kabupaten Touna, Provinsi Sulteng dengan Rp 20 juta.
Urutan ke dua diraih oleh Hamdan Sayuti asal Padang Pariaman Sumatra Barat (Sumbar) dengan catatan wakru 31menit 35 detik, ia diganjar Rp 15 juta, dan urutan ketiga Imam Mahdin asal NTB dengan catatan waktu 31 menit 37 detik diganjar Rp 10 juta.
Lomba lari 10 Kilometer memperebutkan hadiah uang tunai senilai total Rp 63 juta tersebut, baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Tojo Unauna dan diikuti 1.040 peserta yang terdaftar secara resmi, peserta dari berbagai daerah luar Provinsi Sulteng.
Sedangkan pelari asal NTT, Yakob menempati urutan ke empat dengan catatan waktu 32 menit 07 detik, dan di urutan kelima adalah Isak C. Aleuto asal NTT dengan catatan waktu 32 menit 36 detik.
Sementara itu, urutan ke enam Fredi, asal Kalimantan Timur (Kaltim) dengan catatan waktu 32 menit 42 detik, dan Nopeldi pelari asal Kabupaten Poso berada di urutan ketujuh, dengan catatan waktu 32 menit 48 detik.
Adapun, pelari asal Makasar Harjudin di urutan delapan dengan catatan waktu 33 menit 02 detik, dan Lamek asal NTT berada di urutan ke sembilan dengan catatan waktu 33 menit 21 detik, sedangkan pelari asal Ternate Amir Said berada diurutan sepuluh.
Sebelumnya, pada Pekan Olaraga Nasiona(PON) Jawa Barat, Ridwan juga telah menorehkan prestasi gemilang, yakni meraih medali emas pada lari 1500 meter putra, medali pada lari 4x400, estapet putra dan medali perak pada lari 800 meter putra.
Ditemui Radar Nusantara, Ridwan mengaku sangat bangga dan senang dengan masyarakat dan pelayanan Pemkab Touna.
"Masyarakatnya sangat rama dan antusias untuk mendukung kegiatan olaraga," ungkapnya.
Dikatakan, prestasinya ini dapat diraih dari bimbingan yang dilakukan pelatihnya serta keseriusannya dalam berlatih.
”Saya yakin di daerah ini, memiliki banyak atlit lari yang bisa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, semuanya tentu tidak luput dari kerja keras dan dukungan dari pemerintah daerah,” ujar Ridwan.
Sementara itu, Bupati Touna Mohammad Lahay menyambut baik kegiatan olaraga ini, "semoga dengan kejuaraan tersebut bisa memotivasi bagi para atlit pelari didaerah ini dan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan," ujarnya.
Selama ini kita identik dengan pariwisata budaya, namun saat ini mulai berkembang di bidang olaraga. "Ini adalah salah satu bentuk untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada didaerah Kabupaten Tojo Unauna," tuturnya. (BUDI)
COMMENTS