Bandung RN. Kekecewaan atas tidak di berikannya rekomendasi DPP Golkar kepada Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi untuk maju sebagai calon...
Bandung RN.
Kekecewaan atas tidak di berikannya rekomendasi DPP Golkar kepada Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi untuk maju sebagai calon gubernur Jawa barat di Sikapi oleh ketua Gabungan Anak jalanan (Gaza) Indonesia,H.Aas Hasbuna.
Melalui sambungan selulernya, senin (13/11), Aas yang mengaku sedang berada di bandung menyayangkan hal tersebut, karena menurutnya Dedi Mulyadi merupakan kader Golkar yang berpotensi.
"Sangat disayangkan, Hanya karena survey, rekomendasi tidak di berikan kepada kang Dedi Mulyadi, padahal Dedi kader yang sungguh berpotensi", terang Aas.
Menurut Aas, Dedi Mulyadi adalah sosok yang mampu membawa Golkar Jabar kembali bergairah.
"Dulu Golkar Jabar kalau hitungannya Survey kan tidak sebesar sekarang, di bawah komando Dedi Mulyadi, Golkar yang Popularitasnya dari hanya 8 persen kini bisa menjadi 18 persen", jelas Aas.
Aas juga mengatakan beberapa keberhasilan Dedi Mulyadi dalam memimpin Purwakarta dan menggaungkan nama Sunda.
"Bisa di lihatlah keberhasilan Dedi Mulyadi dalam memimpin Purwakarta, pesatnya pembangunan yang sampai membuat daerah lain kepincut, Dedi juga sangat terlihat bekerja menggaungkan kesundaan untuk bisa Go Internasional", urainya.
Karena rekomendasi Golkar sudah di berikan kepada Ridwal Kamil, Aas berharap agar pada Pilgub Jabar 2018 nanti Dedi bisa tetap ikut bertarung.
"Saya atas nama pribadi juga atas nama organisasi, berharap Dedi bisa ikut maju dalam Pilgub, karena Jujur saja, masyarakat, khususnya masyarakat kecil memerlukan sosok pemimpin seperti Dedi Mulyadi", tegasnya
Sebagai organisasi "Gaza Indonesia" yang sudah lama dan tumbuh kembang di beberapa kabupaten/kota se Jabar, Aas mengaku jika Dedi merupakan sosok yang sudah dikenal sampai ke pelosok desa.
"Anggota Gaza itu ada di mana-mana, hampir seluruh kabupaten/kota se Jabar ada, mereka Semua banyak cerita tentang Dedi Mulyadi, yang sering sekali keluar masuk desa, mendengar aspirasi dan membantunya, makanya mereka pada senang dan ingin Dedi Mulyadi menjadi gubernur Jabar", pungkasnya. (Dof)
Melalui sambungan selulernya, senin (13/11), Aas yang mengaku sedang berada di bandung menyayangkan hal tersebut, karena menurutnya Dedi Mulyadi merupakan kader Golkar yang berpotensi.
"Sangat disayangkan, Hanya karena survey, rekomendasi tidak di berikan kepada kang Dedi Mulyadi, padahal Dedi kader yang sungguh berpotensi", terang Aas.
Menurut Aas, Dedi Mulyadi adalah sosok yang mampu membawa Golkar Jabar kembali bergairah.
"Dulu Golkar Jabar kalau hitungannya Survey kan tidak sebesar sekarang, di bawah komando Dedi Mulyadi, Golkar yang Popularitasnya dari hanya 8 persen kini bisa menjadi 18 persen", jelas Aas.
Aas juga mengatakan beberapa keberhasilan Dedi Mulyadi dalam memimpin Purwakarta dan menggaungkan nama Sunda.
"Bisa di lihatlah keberhasilan Dedi Mulyadi dalam memimpin Purwakarta, pesatnya pembangunan yang sampai membuat daerah lain kepincut, Dedi juga sangat terlihat bekerja menggaungkan kesundaan untuk bisa Go Internasional", urainya.
Karena rekomendasi Golkar sudah di berikan kepada Ridwal Kamil, Aas berharap agar pada Pilgub Jabar 2018 nanti Dedi bisa tetap ikut bertarung.
"Saya atas nama pribadi juga atas nama organisasi, berharap Dedi bisa ikut maju dalam Pilgub, karena Jujur saja, masyarakat, khususnya masyarakat kecil memerlukan sosok pemimpin seperti Dedi Mulyadi", tegasnya
Sebagai organisasi "Gaza Indonesia" yang sudah lama dan tumbuh kembang di beberapa kabupaten/kota se Jabar, Aas mengaku jika Dedi merupakan sosok yang sudah dikenal sampai ke pelosok desa.
"Anggota Gaza itu ada di mana-mana, hampir seluruh kabupaten/kota se Jabar ada, mereka Semua banyak cerita tentang Dedi Mulyadi, yang sering sekali keluar masuk desa, mendengar aspirasi dan membantunya, makanya mereka pada senang dan ingin Dedi Mulyadi menjadi gubernur Jabar", pungkasnya. (Dof)
COMMENTS