Tanjabbarat, RN Menyikapi kelangkaan dan tingginya harga jual LPG 3 kg atau elpiji bersubsidi di Kabupaten Tanjab Barat. Pemkab Tanjabb...
Tanjabbarat, RN
Menyikapi kelangkaan dan tingginya harga jual LPG 3 kg atau elpiji bersubsidi di Kabupaten Tanjab Barat. Pemkab Tanjabbarat melalui Dinas KUKM Perindag bekerjasama dengan Pertamina menggelar operasi pasar gas LPG 3 Kg.
Dalam operasi pasar ini, pihak pertamina menyediakan 560 tabung LPG 3 kg, yang dijual lepas langsung ke warga, dan tidak melalui pangkalan atau pengecer.
Kepala Dinas KUKM Perindag, Syafriwan, SE melalui Kabid Perdagangan dan Pasar, Yenni Warni Ptriyati Rosa, SH, menuturkan bahwa operasi pasar digelar untuk mengatasi kelangkaan LPG 3 kg di Kabupaten Tanjabbarat.
“Kita laksanakan ini untuk mengatasi kesulitan mayarakat mendapatkan gas LPG 3 kilo, dari hasil monitoring kami beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan yang kemudian diikuti kenaikan harga jauh dari Harga Enceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah,” ujar Yenni didampingi Camat Tungkal Ilir Drs. H. M. Yunus di lokasi OP, Jum’at (03/11/17).
Untuk Ops Pasar ini kata Yeni, akan digelar di 6 Kecamatan. Untuk di Kecamatan Tungkal Ilir hari ini (Jum’at red) Operasi pasar digelar di Kantor Camat Tungkal Ilir melalui agen Puskoppabri Jambi.
Harga per tabung seharga Rp 18.000 lebih rendah dari HET Rp 19.200 dan harga pengecer LPG di warung yang dalam sebulan terakhir ini mencapai Rp 29.000 sampai Rp 35.000.
“Dalam pembelian warga dibatasi hanya boleh membeli 1 tabung LPG 3 kg saja, dengan syarat membawa tabung kosong dan fotocopy KK, tapi sekali lagi ketentuan ini bukan dari kita Perindag melainkan pihak Pertamina,” terangnya.
Pantauan dilapangan OP gas LPG 3 kg yang digelar sejak pukul 14.00 Wib di halaman Kantor Camat Tungkal Ilir ini disambut antusias warga dengan pengawalan oleh petugas Kepolisian Polres Tanjab Barat dan Satpol PP.
Ditempat yang sama Camat Tungkal Ilir, Drs. H. M. Yunus menyampaikan agar warga masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Tungkal Ilir memanfaatkan kesempatan Operasi Pasar LPG 3 kg tersebut.
“Kita himbau masyarakat untuk memanfaatkan operasi pasar gas 3 kg ini, karena selain terbatas kesempatan semacam ini belum bisa ditentukan kapan bisa dilaksanakan kembali,” ujarnya.
Muhammad Nur (59) warga Manunggal 2 yang ikut antrian saat operasi pasar gas LPG 3 kilo mengatakan bahwa operasi pasar ini sangat membantu warga.
“Operasi pasar gas ini sangat membantu kami warga dengan harga yang sesuai, saya berharap LPG 3 kg tersedia lagi di warung-warung dengan harga yang wajar,” katanya
Ditempat yang berbeda, Menurut salah seorang warga Tungkal IV Kota (AL) mengatakan kepada media ini. "Operasi pasar boleh saja,tapi jangan sampai ketahuan si pengecer,karena dipelabuhan Tangga raja Ulu sering terjadi bongkar muat Gas LPG 3 kg, Gas tersebut sudah sampai keluar Daerah gas dibongkar pada dini hari ke kapal kapal yang keluar daerah seperti ke Guntung, Tembilahan, Ka Enok, Pulau Kijang. Seharusnya Pemkab turun tangan masalah Gas ini,jika dibiarkan gas tersebut keluar daerah pasti lah langka daerah kita ini, coba dikasih sanksi kepada pengecer kalau perlu cabut ijinnya, jika terus ada pembiaran gas keluar daerah maka kita sendiri akan susah, setiap bulan pasti kena dampaknya," tuturnya. @mn
Menyikapi kelangkaan dan tingginya harga jual LPG 3 kg atau elpiji bersubsidi di Kabupaten Tanjab Barat. Pemkab Tanjabbarat melalui Dinas KUKM Perindag bekerjasama dengan Pertamina menggelar operasi pasar gas LPG 3 Kg.
Dalam operasi pasar ini, pihak pertamina menyediakan 560 tabung LPG 3 kg, yang dijual lepas langsung ke warga, dan tidak melalui pangkalan atau pengecer.
Kepala Dinas KUKM Perindag, Syafriwan, SE melalui Kabid Perdagangan dan Pasar, Yenni Warni Ptriyati Rosa, SH, menuturkan bahwa operasi pasar digelar untuk mengatasi kelangkaan LPG 3 kg di Kabupaten Tanjabbarat.
“Kita laksanakan ini untuk mengatasi kesulitan mayarakat mendapatkan gas LPG 3 kilo, dari hasil monitoring kami beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan yang kemudian diikuti kenaikan harga jauh dari Harga Enceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah,” ujar Yenni didampingi Camat Tungkal Ilir Drs. H. M. Yunus di lokasi OP, Jum’at (03/11/17).
Untuk Ops Pasar ini kata Yeni, akan digelar di 6 Kecamatan. Untuk di Kecamatan Tungkal Ilir hari ini (Jum’at red) Operasi pasar digelar di Kantor Camat Tungkal Ilir melalui agen Puskoppabri Jambi.
Harga per tabung seharga Rp 18.000 lebih rendah dari HET Rp 19.200 dan harga pengecer LPG di warung yang dalam sebulan terakhir ini mencapai Rp 29.000 sampai Rp 35.000.
“Dalam pembelian warga dibatasi hanya boleh membeli 1 tabung LPG 3 kg saja, dengan syarat membawa tabung kosong dan fotocopy KK, tapi sekali lagi ketentuan ini bukan dari kita Perindag melainkan pihak Pertamina,” terangnya.
Pantauan dilapangan OP gas LPG 3 kg yang digelar sejak pukul 14.00 Wib di halaman Kantor Camat Tungkal Ilir ini disambut antusias warga dengan pengawalan oleh petugas Kepolisian Polres Tanjab Barat dan Satpol PP.
Ditempat yang sama Camat Tungkal Ilir, Drs. H. M. Yunus menyampaikan agar warga masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Tungkal Ilir memanfaatkan kesempatan Operasi Pasar LPG 3 kg tersebut.
“Kita himbau masyarakat untuk memanfaatkan operasi pasar gas 3 kg ini, karena selain terbatas kesempatan semacam ini belum bisa ditentukan kapan bisa dilaksanakan kembali,” ujarnya.
Muhammad Nur (59) warga Manunggal 2 yang ikut antrian saat operasi pasar gas LPG 3 kilo mengatakan bahwa operasi pasar ini sangat membantu warga.
“Operasi pasar gas ini sangat membantu kami warga dengan harga yang sesuai, saya berharap LPG 3 kg tersedia lagi di warung-warung dengan harga yang wajar,” katanya
Ditempat yang berbeda, Menurut salah seorang warga Tungkal IV Kota (AL) mengatakan kepada media ini. "Operasi pasar boleh saja,tapi jangan sampai ketahuan si pengecer,karena dipelabuhan Tangga raja Ulu sering terjadi bongkar muat Gas LPG 3 kg, Gas tersebut sudah sampai keluar Daerah gas dibongkar pada dini hari ke kapal kapal yang keluar daerah seperti ke Guntung, Tembilahan, Ka Enok, Pulau Kijang. Seharusnya Pemkab turun tangan masalah Gas ini,jika dibiarkan gas tersebut keluar daerah pasti lah langka daerah kita ini, coba dikasih sanksi kepada pengecer kalau perlu cabut ijinnya, jika terus ada pembiaran gas keluar daerah maka kita sendiri akan susah, setiap bulan pasti kena dampaknya," tuturnya. @mn
COMMENTS