Tanjabbarat, RN Warga yang berdomisili di Kelapa Gading Lorong mawar Rt 13 Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten...
Tanjabbarat, RN
Warga yang berdomisili di Kelapa Gading Lorong mawar Rt 13 Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat keluhkan jalan di depan rumahnya tidak pernah tersentuh oleh Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat. Ketika hujan turun maka jalan lorong mawar tersebut menjadi tempat tampungan air hujan. Diperkirakan jalan tersebut tidak pernah dijamah oleh Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat sekitar sembilan tahun.
Yang lebih menyakitkan hati para warga setempat bahwa lorong mawar ini jalan yang sudah rusak berat tidak diperbaiki oleh pemerintah setempat, tetapi di lorong lain yang kondisinya masih layak mau memperbaiki jalan tersebut. Entah apa sebabnya, seakan-akan Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat terkesan tutup mata, padahal lokasi lorong mawar ini masih di dalam Kota Kuala Tungkal.
Menurut keterangan warga yang tinggal lorong mawar tersebut, Lusiana Marlina mengatakan melalui via Hp, Kamis (2/11/17) bahwa memang benar kalau lorong ini tidak pernah tersentuh oleh Pemkab Tanjab Barat sudah sekitar sembilan tahun, padahal ukuran jalan lorong ini bukan lah terlalu besar panjangnya hanya sekitar 100 meter dan lebarnya 3 meter, kalaupun memakan dana tidak lah sampai milyaran, kalau untuk pengajuan perbaikan lorong ini kepada lurah sudah regenerasi lurah, bahkan sudah sering diajukan tapi kenyataannya selalu gagal terus. Beribu alasan yang sudah kami terima, mulai dari tingkat Rt hingga ke tingkat atas, yaitu Pemkab dan DPRD Kabupaten Tanjab Barat. Saya dan para warga yang tinggal di lorong ini tidak paham kenapa hanya disekitar jalan kami ini tidak ada perhatian serius dari Pemkab maupun DPRD Kabupaten Tanjab Barat. Kami pada saat ini hanya bisa mendengarkan dan mengiyakan saja apa-apa yang dikatakan oleh orang-orang yang pernah berjanji kepada kami agar jalan kami ini akan diperbaiki, tapi begitu mereka sudah menduduki jabatan namun mereka tidak pernah lagi melihat kondisi yang saat ini. Memang benar kalau semua janji-janji itu tidak dapat dipigang, semua hanya bohong belaka. Sudah cukup lama bahkan sudah hampir sembilan tahunan, sepengetahuan saya jalan ini dulunya sudah pernah di aspal namun belum ada satu tahun aspalnya sudah mengalami rusak dan pecah-pecah, kami dari warga lorong mawar ini sangat berharap, uluran dari Pemkab Tanjab Barat agar segera memperbaiki jalan yang rusak ini, ucap Lusiana Marlina.
Sementara itu aktivis dari ormas H. kms Bujang Dewo mengatakan, betapa jeleknya jika seseorang sudah menjadi pejabat namun perhatian kepada warganya hanya sebatas disaat pemilihan. Jadi jika warga setempat termasuk kata gori tidak sependapat dengan pejabat yang sudah mendapati jabatannya hendaknya jangan sampai berbuat demikian, yang lalu biarkan saja berlalu, tidak perlu membuat aksi yang tidak-tidak yang merugikan warga setempatnya sendiri. Jadi lihatlah bagaimanapun para warga dilorong mawar itu kan masih tetap warga atau masyarakat kita yang tinggal di Kabupaten Tanjab Barat.
Saya juga merasa kasihan sama warga yang tinggal dilorong mawar ini, kan diujung lorong itu ada Gudang Anggota DPRD Kabupaten Tanjab Barat Dapil I, yaitu H Ajai. Memang warga sudah sering kali mengajukan untuk perbaikan jalan ini, tapi masih juga tidak ada tanggapan dari pihak terkait, ada apa ya jalan ini hanya dilihat namun tidak mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan tersebut.
Saya sangat prihatin melihat warga setempat, jalan yang ukurannya panjang sekitar 100 meter lebarnya hanya 3 meter, yang hanya menelan dana sampai ratusan juta saja, koq bisa Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat enggan membangunnya, tapi kalau membangun jalan yang penduduknya hanya dapat dihitung dengan jari dengan nilai Milyaran Pemerintah dengan cepat membangun jalan tersebut. Apa ini masalahnya yang terjadi, didalam Kota cuma dananya ratusan juta, tidak ada perhatian yang khusus, tapi yang ditempat sepi dibangun Milyaran Rupiah pemerintah sangat cepat dan tanggap untuk mengambil sikap membangun jalan atau pembangunan lainnya, papar H.kms Bujang Dewo. @mn
Warga yang berdomisili di Kelapa Gading Lorong mawar Rt 13 Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat keluhkan jalan di depan rumahnya tidak pernah tersentuh oleh Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat. Ketika hujan turun maka jalan lorong mawar tersebut menjadi tempat tampungan air hujan. Diperkirakan jalan tersebut tidak pernah dijamah oleh Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat sekitar sembilan tahun.
Yang lebih menyakitkan hati para warga setempat bahwa lorong mawar ini jalan yang sudah rusak berat tidak diperbaiki oleh pemerintah setempat, tetapi di lorong lain yang kondisinya masih layak mau memperbaiki jalan tersebut. Entah apa sebabnya, seakan-akan Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat terkesan tutup mata, padahal lokasi lorong mawar ini masih di dalam Kota Kuala Tungkal.
Menurut keterangan warga yang tinggal lorong mawar tersebut, Lusiana Marlina mengatakan melalui via Hp, Kamis (2/11/17) bahwa memang benar kalau lorong ini tidak pernah tersentuh oleh Pemkab Tanjab Barat sudah sekitar sembilan tahun, padahal ukuran jalan lorong ini bukan lah terlalu besar panjangnya hanya sekitar 100 meter dan lebarnya 3 meter, kalaupun memakan dana tidak lah sampai milyaran, kalau untuk pengajuan perbaikan lorong ini kepada lurah sudah regenerasi lurah, bahkan sudah sering diajukan tapi kenyataannya selalu gagal terus. Beribu alasan yang sudah kami terima, mulai dari tingkat Rt hingga ke tingkat atas, yaitu Pemkab dan DPRD Kabupaten Tanjab Barat. Saya dan para warga yang tinggal di lorong ini tidak paham kenapa hanya disekitar jalan kami ini tidak ada perhatian serius dari Pemkab maupun DPRD Kabupaten Tanjab Barat. Kami pada saat ini hanya bisa mendengarkan dan mengiyakan saja apa-apa yang dikatakan oleh orang-orang yang pernah berjanji kepada kami agar jalan kami ini akan diperbaiki, tapi begitu mereka sudah menduduki jabatan namun mereka tidak pernah lagi melihat kondisi yang saat ini. Memang benar kalau semua janji-janji itu tidak dapat dipigang, semua hanya bohong belaka. Sudah cukup lama bahkan sudah hampir sembilan tahunan, sepengetahuan saya jalan ini dulunya sudah pernah di aspal namun belum ada satu tahun aspalnya sudah mengalami rusak dan pecah-pecah, kami dari warga lorong mawar ini sangat berharap, uluran dari Pemkab Tanjab Barat agar segera memperbaiki jalan yang rusak ini, ucap Lusiana Marlina.
Sementara itu aktivis dari ormas H. kms Bujang Dewo mengatakan, betapa jeleknya jika seseorang sudah menjadi pejabat namun perhatian kepada warganya hanya sebatas disaat pemilihan. Jadi jika warga setempat termasuk kata gori tidak sependapat dengan pejabat yang sudah mendapati jabatannya hendaknya jangan sampai berbuat demikian, yang lalu biarkan saja berlalu, tidak perlu membuat aksi yang tidak-tidak yang merugikan warga setempatnya sendiri. Jadi lihatlah bagaimanapun para warga dilorong mawar itu kan masih tetap warga atau masyarakat kita yang tinggal di Kabupaten Tanjab Barat.
Saya juga merasa kasihan sama warga yang tinggal dilorong mawar ini, kan diujung lorong itu ada Gudang Anggota DPRD Kabupaten Tanjab Barat Dapil I, yaitu H Ajai. Memang warga sudah sering kali mengajukan untuk perbaikan jalan ini, tapi masih juga tidak ada tanggapan dari pihak terkait, ada apa ya jalan ini hanya dilihat namun tidak mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan tersebut.
Saya sangat prihatin melihat warga setempat, jalan yang ukurannya panjang sekitar 100 meter lebarnya hanya 3 meter, yang hanya menelan dana sampai ratusan juta saja, koq bisa Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat enggan membangunnya, tapi kalau membangun jalan yang penduduknya hanya dapat dihitung dengan jari dengan nilai Milyaran Pemerintah dengan cepat membangun jalan tersebut. Apa ini masalahnya yang terjadi, didalam Kota cuma dananya ratusan juta, tidak ada perhatian yang khusus, tapi yang ditempat sepi dibangun Milyaran Rupiah pemerintah sangat cepat dan tanggap untuk mengambil sikap membangun jalan atau pembangunan lainnya, papar H.kms Bujang Dewo. @mn
COMMENTS