Tapanuli Tengah, RN Sejak Bergulirnya Dana Desa dari Ta. 2015 hingga Ta. 2017, telah banyak menghadirkan berbagai cerita dan dilema di ...
Tapanuli Tengah, RN
Sejak Bergulirnya Dana Desa dari Ta. 2015 hingga Ta. 2017, telah banyak menghadirkan berbagai cerita dan dilema di tengah-tengah masyarakat.
Kendati demikian, tidak sedikit pula masyarakat yang mengaku senang dan sangat terbantu perekonomiannya berkat Pembangunan dari Dana Desa yang sudah berjalan selama tiga tahun.
Seperti yang diutarakan Warga Desa Unte Mungkur I, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli tengah, Warga di Desa ini mengaku sangat terbantu berkat adanya pembangunan Dari Dana Desa yang sudah terlaksana selama ini.
Marudut Hutagalung, salah seorang Warga, yang berhasil ditemui di kebunnya kepada Wartawan, menuturkan, "Saya sangat berterimakasih sekali atas pembangunan Rabat Beton yang dibuat menuju kebun kami ini,", tutur Marudut mengawali jawabannya saat menjawab pertanyaan Wartawan.
"Dulu, kalau hendak ke kebun menyadap Karet maupun memetik hasil kebun lainnya kami sangat susah,selain jaraknya yang jauh juga jalannya licin", jelas Marudut mengisahkan.
"Tapi sekarang ini bagi kami sebagian warga yang berkebun di daerah ini, hal itu sudah menjadi cerita pilu masa lalu, sebab sekarang kalau hendak ke kebun, kami sudah bisa naik sepeda motor, dan untuk mengangkat karet hasil sadapan setiap harinya sudah mudah diangkut walau harus berkali-kali", lanjutnya.
"Saat ini, Sedang Musim Buah Durian, para Petani sudah bisa menjual langsung hasil panennya di kebun, sebab para pembeli yang mendatangi kami, jadi biaya angkut yang selama ini harus dikeluarkan petani untuk membayar jasa para tukang Pikul sudah tidak ada, sebab para penampung yang langsung Datang", terang Marudut, seraya menunjukkan ke arah barisan Sepeda motor para pembeli yang berjejer rapi parkir di ujung jalan setapak.
"Yang turut menikmati atas dibangunnya Rabat Beton di Desa Kami ini bukan hanya warga Desa Unte Mungkur saja, warga dari desa tetangga juga turut menikmati manfaatnya", tandas Marudut.
Di waktu terpisah, Kepala Desa Unte Mungkur I, Rapain Situmeang, ketika di konfirmasi, kepada Wartawan Menuturkan, Sejak Dana Desa dikucurkan Tahun 2015 lalu, kami bisa membangun jalan setapak berbentuk Rabat Beton dibeberapa Lorong yang ada di Desa kami, dan tentunya sesuai keputusan hasil rapat yang digelar bersama warga,", jelas Rapain Situmeang.
"Pada Tahun 2016 lalu, kami melaksanakan Pembukaan jalan dan pembangunan jalan Rabat beton sepanjang 917m, yang dibangun di dua tempat, yang mana pada Dusun I sepanjang 576 m menuju perkebunan warga, dan pada dusun II 341meter yang dibuat sebagai bentuk penataan lingkungan permukiman, ditambah I Unit jembatan di Dusun I dan Dusun II, serta Pembuatan TPT di Dusun I & II," lanjut Rapain Situmeang.
"Sementara di Tahun 2017 ini, kami melaksanakan pembangunan Drainase sepanjang 351 meter dengan ketinggian mencapai 2 (dua) meter, yang mana tujuannya adalah memaksimalkan pengairan persawahan warga, sementara untuk sisa dana 40 persen tahun 2017 ini, kita rencanakan untuk pembuatan sarana air bersih yang nantinya akan kita serahkan pengelolaannya pada BUMDes", tambah Rapain.
"Warga penerima manfaat dari pembangunan sarana air bersih lebih dari 200 rumah tangga, besaran Tarif air, bagi pengguna belum dapat ditetapkan, namun sudah ada besaran yang direncanakan, tapi belum final, tapi pastinya harus ada sebab sumbangsih dana dari warga nanti nya akan dijadikan pemasukan Desa, dan juga untuk mendanai pemasangan baru di tahun berikutnya serta untuk biaya perawatan", tandas Rapain Situmeang. (ferry sitohang)
Sejak Bergulirnya Dana Desa dari Ta. 2015 hingga Ta. 2017, telah banyak menghadirkan berbagai cerita dan dilema di tengah-tengah masyarakat.
Kendati demikian, tidak sedikit pula masyarakat yang mengaku senang dan sangat terbantu perekonomiannya berkat Pembangunan dari Dana Desa yang sudah berjalan selama tiga tahun.
Seperti yang diutarakan Warga Desa Unte Mungkur I, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli tengah, Warga di Desa ini mengaku sangat terbantu berkat adanya pembangunan Dari Dana Desa yang sudah terlaksana selama ini.
Marudut Hutagalung, salah seorang Warga, yang berhasil ditemui di kebunnya kepada Wartawan, menuturkan, "Saya sangat berterimakasih sekali atas pembangunan Rabat Beton yang dibuat menuju kebun kami ini,", tutur Marudut mengawali jawabannya saat menjawab pertanyaan Wartawan.
"Dulu, kalau hendak ke kebun menyadap Karet maupun memetik hasil kebun lainnya kami sangat susah,selain jaraknya yang jauh juga jalannya licin", jelas Marudut mengisahkan.
"Tapi sekarang ini bagi kami sebagian warga yang berkebun di daerah ini, hal itu sudah menjadi cerita pilu masa lalu, sebab sekarang kalau hendak ke kebun, kami sudah bisa naik sepeda motor, dan untuk mengangkat karet hasil sadapan setiap harinya sudah mudah diangkut walau harus berkali-kali", lanjutnya.
"Saat ini, Sedang Musim Buah Durian, para Petani sudah bisa menjual langsung hasil panennya di kebun, sebab para pembeli yang mendatangi kami, jadi biaya angkut yang selama ini harus dikeluarkan petani untuk membayar jasa para tukang Pikul sudah tidak ada, sebab para penampung yang langsung Datang", terang Marudut, seraya menunjukkan ke arah barisan Sepeda motor para pembeli yang berjejer rapi parkir di ujung jalan setapak.
"Yang turut menikmati atas dibangunnya Rabat Beton di Desa Kami ini bukan hanya warga Desa Unte Mungkur saja, warga dari desa tetangga juga turut menikmati manfaatnya", tandas Marudut.
Di waktu terpisah, Kepala Desa Unte Mungkur I, Rapain Situmeang, ketika di konfirmasi, kepada Wartawan Menuturkan, Sejak Dana Desa dikucurkan Tahun 2015 lalu, kami bisa membangun jalan setapak berbentuk Rabat Beton dibeberapa Lorong yang ada di Desa kami, dan tentunya sesuai keputusan hasil rapat yang digelar bersama warga,", jelas Rapain Situmeang.
"Pada Tahun 2016 lalu, kami melaksanakan Pembukaan jalan dan pembangunan jalan Rabat beton sepanjang 917m, yang dibangun di dua tempat, yang mana pada Dusun I sepanjang 576 m menuju perkebunan warga, dan pada dusun II 341meter yang dibuat sebagai bentuk penataan lingkungan permukiman, ditambah I Unit jembatan di Dusun I dan Dusun II, serta Pembuatan TPT di Dusun I & II," lanjut Rapain Situmeang.
"Sementara di Tahun 2017 ini, kami melaksanakan pembangunan Drainase sepanjang 351 meter dengan ketinggian mencapai 2 (dua) meter, yang mana tujuannya adalah memaksimalkan pengairan persawahan warga, sementara untuk sisa dana 40 persen tahun 2017 ini, kita rencanakan untuk pembuatan sarana air bersih yang nantinya akan kita serahkan pengelolaannya pada BUMDes", tambah Rapain.
"Warga penerima manfaat dari pembangunan sarana air bersih lebih dari 200 rumah tangga, besaran Tarif air, bagi pengguna belum dapat ditetapkan, namun sudah ada besaran yang direncanakan, tapi belum final, tapi pastinya harus ada sebab sumbangsih dana dari warga nanti nya akan dijadikan pemasukan Desa, dan juga untuk mendanai pemasangan baru di tahun berikutnya serta untuk biaya perawatan", tandas Rapain Situmeang. (ferry sitohang)
COMMENTS