Pendemo Tidak Puas Hasil Dialog, Tetap Menuntut Kapal Hisap Berhenti Beroperasi

Belitung, RN Massa Pendemo Berdialog  di luar Gedung DPRD Beltim, Kamis (9/11/2017). Polres Beltim serta Pol-PP sedari pagi telah be...

Belitung, RN
Massa Pendemo Berdialog  di luar Gedung DPRD Beltim, Kamis (9/11/2017).
Polres Beltim serta Pol-PP sedari pagi telah bersiap siap di lokasi aksi Demo Kantor DPRD Kabupaten Beltim atas  penolakan Kapal Hisap di Laut Pering Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur.
    

Massa Demonstrasi  penolakan tambang laut di Pulau Belitung mengawali aksinya dengan menggelar long march sekitar 500 meter menuju Gedung DPRD Beltim, Kamis (9/11/2017) siang. Kendaraan mereka diparkirkan di kawasan Tebat Gadong, lalu dilanjutkan dengan aksi berjalan kaki sambil membawa spanduk bernada penolakan menuju Gedung DPRD Beltim, sambil massa berorasi sepanjang jalan.
    

Aksi Demo yang dijaga ketat Ratusan Personil Anggota  Polres Belitung Timur turut hadir Kapolres Belitung AKBP Nono Wardoyo,Anggota Polres Beltim berjaga jaga apabila dalam Demo ini akan terjadi sesuatu nantinya mereka sudah siap mengantisipasi agar tidak terjadi tindakan anarkis atau kerusuhan.
    

Para Demonstran tiba di lokasi Halaman Gedung DPRD Beltim pada Pukul 10.30 wib. Sebagian pendemo langsung memasang Puluhan Spanduk bernada Penolakan yang mereka jejerkan di Trotoar Halaman Gedung DPRD.Berangsur angsur para pendemo semakin banyak diperkirakan Ratusan Massa Pendemo memadati Halaman Gedung DPRD ini dan sebagian pendemo tampak beristirahat di dekat tenda yang telah disediakan aparat Kepolisian.
    

Demonstran aksi Tolak Tambang Laut ini diminta untuk mengirimkan 13 wakilnya untuk berdialog di dalam Gedung DPRD. Hal ini ditawarkan kepada demonstran usai Ketua DPRD Beltim Tom Haryono Harun menemui massa. Ke 13 wakil Aksi Demo masuk ke gedung DPRD, mereka langsung berdialog setidaknya ada tiga poin hasil kesepakatan tuntutan demonstran yang diperoleh dalam dialog tersebut. Ketiga kesepakatan itu adalah hasil dialog perwakilan massa atas tiga tuntutan mereka dan berharap ada solusi yang didapatkan dalam perundingan ini. Hasil kesepakatan itu langsung diumumkan dan disampaikan oleh Koordinator Aksi Mifta Hudin kepada massa yang menunggu di depan  pintu utama Gedung DPRD Beltim.
    

Kesepakatan yang dipenuhi DPRD Beltim itu menyangkut membentuk Pansus Kapal Isap dan menginvestigasi seluruh perizinannya, menghentikan aktivitas kapal isap di Laut Pering dalam waktu 8x24 jam demi menjaga kondusifitas di daerah Beltim, dan meminta DPRD dan Bupati Beltim berada di garda terdepan mencabut IUP Laut dari perairan laut Pulau Belitung.
    

Hasil yang didapatkan para Pendemo sungguh mengecewakan walaupun dalam pembahasan antara perwakilan pendemo dan Anggota DPRD  ini sangat alot berlangsung. Namun hasil yang didapatkan kurang memuaskan para aksi demo mereka bersorak penuh protes dan  terus mendesak agar kapal isap segera berhenti atau ditarik ke pelabuhan.
    

Meskipun bernada kecewa usai mendengar hasil dialog, mereka akhirnya menerima tiga poin kesepakatan antara perwakilan massa dengan DPRD Beltim. Massa tampak membubarkan diri menggunakan sejumlah bus, truk, minibus, pick up, dan berbagai kendaraan yang mereka gunakan. Massa membubarkan diri dengan damai sekitar Pukul 16.00 wib. (Jphp)