Pengrajin Ikan Asin di Teluk Keluhkan Cuaca Ekstrim

Pandeglang, RN. Sejumlah pengrajin ikan asin di desa Teluk, Kecamatan Labuan, mengeluhkan kondisi cuaca ekstrim yang terjadi beberapa...

Pandeglang, RN.

Sejumlah pengrajin ikan asin di desa Teluk, Kecamatan Labuan, mengeluhkan kondisi cuaca ekstrim yang terjadi beberapa pekan terakhir. Kondisi cuaca tak menentu terkadang hujan dan panas menyulitkan para pengrajin ikan asin untuk melakukan produksi proses penjemuran ikan yang memakan waktu lama.

"Kondisi cuaca saat ini sulit diprediksi, kadang panas kadang hujan. Ini jelas sangat memengaruhi hasil produksi, karena kita sulit melakukan proses penjemuran ikan," kata salah seorang pengrajin ikan asin Jaeni, Rabu (15/11/2017).

Menurut dia, dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini, proses penjemuran ikan bisa memakan waktu sampai satu minggu. Padahal, pada kondisi cuaca normal proses penjemuran paling lama hanya memakan waktu satu hingga dua hari saja.

"Kalau cuacanya bagus, produksi ikan asin perhari bisa mencapai 1 tong dengan waktu penjemuran paling lama dua hari ikan dan itu pun bisa langsung di jual pada pengepul di pasar," ucapnya.

Selain hasil produksi tidak maksimal, kata dia, kondisi cuaca seperti ini juga berdampak pada gagal panen atau ikan bisa membusuk karena kurang pengeringan. Hal itu tentu akan membuat para pengrajin mengalami kerugian.

"Lebih parahnya kalau ikan busuk, kan tidak bisa dijual. Ya kali sudah seperti ini kita bisa rugi, apalagi seperti saya yang hanya pengrajin ikan asin rumahan dengan bermodalkan kepercayaan dari orang," ucapnya.

Ia mengaku, selama ini para pengrajin memang hanya mengandalkan modal dari cara meminjam dengan sistem pembayaran setelah ikan di jual ke pengepul. Sisanya baru untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.

"Saat ini harga ikan per tong ngambil dari pengepul sekitar Rp 100.000 . Malah, sejak harga garam mengalami kenaikan dari Rp 700/kilogram menjadi Rp 6000 cukup memberatkan dalam meningkatkan produksi. Hasilnya hanya cukup untuk sehari hari saja," ucapnya.

Kepala desa (Kades) Teluk, Endin Faturohman mengatakan, saat ini para pengrajin ikan dilanda kesulitan dalam melakukan proses penjemuran ikan karena cuaca ekstrim. Untuk itu, tahun depan angaran dana desa akan di peruntukan bagi pemberdayaan melalui BUMDes sebagai upaya membantu warganya para pengrajin ikan asin dalam permodalan.

“ Insaallah tahun depan desa akan menganggarkan untuk pemberdayaan melalui dana desa yang akan kami atur melalui BUMDes. Bentuk kepengurusannya dan dananya sudah mulai ada terealisasi," katanya.

Pihaknya berharap, melalui BUMDes meningkatkan produktivitas dari hasil ikan asin untuk kebutuhan hidup para pengrajin dan bisa meningkatkan tarap kesejahteraan hidup. (Agus Wahyudi)