Tapanuli Tengah, RN Penggunaan Dana Desa di Desa Rianiate, Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli tengah sejak Tahun 2015, di Fokuskan Un...
Tapanuli Tengah, RN
Penggunaan Dana Desa di Desa Rianiate, Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli tengah sejak Tahun 2015, di Fokuskan Untuk pembangunan dan Pembukaan Jalan Desa. Hal itu dibuktikan dengan Kondisi Ruas jalan di Desa Rianiate yang tampak Mulus mulai dari Pinggir jalan Nasional Sibolga-Barus sebagai Pintu masuk menuju Desa, Ada pun panjang Ruas jalan Desa yang diperbaiki pada tahun 2015 mencapai 750m lebih, dengan bentuk Aspal Lapen.
M. Simamora, Warga Desa Rianiate, yang berhasil ditemui, Kepada awak Media mengatakan, Kalau ruas jalan Desa ini diperbaiki tahun 2015, lalu,pak!, sebelumnya rusak parah, ditambah jurang ditepi jalan yang lumayan dalam, sehingga kenderaan pengangkut hasil pertanian enggan masuk ke Desa”, Ujar warga.
“Tapi sejak diperbaiki dari Dana Desa Tahun 2015 lalu, sudah banyak para juragan yang mau datang membeli hasil pertanian dari Desa kami menggunakan truknya,seperti Getah, Durian, Petai, jengkol dan yang lainnya yang harus diangkut dalam jumlah besar, kalau dulu harus kita yang antar, sudah kita keluar biaya angkut, barang yang kita jual sering juga harganya dipotong dengan alasannya banyak yang rusak, tapi kalau sekarang, begitu kita panen langsung dijual,pak!”, tukas warga.
Senada dengan pengakuan warga, Kepala Desa Rianiate, R.Saruksuk, saat ditemui di kediamannya, Kepada Wartawan mengatakan,Apa yang di jelaskan Warga itu benar!, Dulu jalan Utama di Desa Kami ini sangat Rusak, Untunglah Dana Desa Tahun 2015 lalu,ada, jadi kami bersefakat Dananya digunakan untuk perbaikan jalan desa,dan tahun 2016 lalu kami lanjut lagi untuk pembangunan Rabat beton serta pembuatan (TPT) Tembok Penahan Tanah dipinggiran Ruas jalan Desa, yang tujuannya agar badan jalan tidak ambruk,bisa dilihat sendiri bagaimana kondisi jalan utama di Desa saat ini sejak tiga tahun lalu,’ Jelas R.Saruksuk, sambil berbangga dengan hasil kerja yang mereka lakukan bersama warga.
“Untuk Tahun 2017 ini, kami melaksanakan Pembangunan Rabat beton sepanjang 200m, dengan biaya 189.785.000, di tahap pertama ini, dan pada tahap ke II, dilanjutkan dengan Pembukaan Jalan Desa Sepanjang 350m, di Dusun II, dengan Besar Biaya.Rp.206.442.000, sebab pada ujung jalan yang akan dibuka nanti akan menghubungkan jalur ke Desa Tetangga, sebab kami sudah koordinasi dengan Pihak Pemkab agar dibangun Jembatan Gantung sebagai penghubung ke Desa Lain, jadi kami diminta melakukan dulu pembukaan jalan baru Jembatannya bisa dibuat, sementara sisa Dana Desa Tahun ini akan dimanfaatkan untuk BUMDes”, Sambungnya.
Saat disinggung, Bentuk BUMDes yang dilaksanakan,R.Saruksuk, mengatakan, Sejak tahun 2016 kemarin, bentuk BUMDes yang kami laksanakan, dengan pengadaan Mesin Perontok Padi, Pengadaan Semprot Hama, yang semuanya dikelola BumDes, uang sewa peralatan yang disediakan akan menjadi Pemasukan BumDes”, Bebernya.
‘Selain Pengadaan Peralatan yang sebutkan tadi, BumDes juga menyediakan Pupuk Bagi Petani, yang mana Pupuk yang diambil oleh petani dapat dibayar setelah mereka Panen, sehingga Petani yang tidak memiliki Modal tidak terhalang dalam mengelola lahannya, dan harga yang disepakati juga tidak terlalu tinggi, disesuaikan dengan hasil rapatlah”, Tambahnya.
“Untuk Tahun depan kami merencanakan Pengelolaan BumDes, agar dapat menampung Hasil Pertanian Masyarakat, sehingga para petani tidak lagi terlilit Hutang kepada Para Tengkulak, Cara yang kami Rencanakan, apabila Petani tidak memiliki Modal Untuk membeli Bibit,Pupuk,dan Keperluan Pertanian lainnya akan disediakn BumDes, nah setelah mereka Panen baru Hutangnya dapat dibayar, dan Hasilnya harus dijual ke BumDes, dan Untuk Harganya tetap mengacu kepada Harga Pasaran, jadi tidak boleh sesuka hati Pengelola BumDesnya, yang Rugi nanti malah masyarakat itu sendiri, jadi intinya ke depan Kehadiran BumDes di Desa Kami ini harus mampu menolong masyarakat Desa”, Tandas R.Saruksuk. (ferry sitohang)
M. Simamora, Warga Desa Rianiate, yang berhasil ditemui, Kepada awak Media mengatakan, Kalau ruas jalan Desa ini diperbaiki tahun 2015, lalu,pak!, sebelumnya rusak parah, ditambah jurang ditepi jalan yang lumayan dalam, sehingga kenderaan pengangkut hasil pertanian enggan masuk ke Desa”, Ujar warga.
“Tapi sejak diperbaiki dari Dana Desa Tahun 2015 lalu, sudah banyak para juragan yang mau datang membeli hasil pertanian dari Desa kami menggunakan truknya,seperti Getah, Durian, Petai, jengkol dan yang lainnya yang harus diangkut dalam jumlah besar, kalau dulu harus kita yang antar, sudah kita keluar biaya angkut, barang yang kita jual sering juga harganya dipotong dengan alasannya banyak yang rusak, tapi kalau sekarang, begitu kita panen langsung dijual,pak!”, tukas warga.
Senada dengan pengakuan warga, Kepala Desa Rianiate, R.Saruksuk, saat ditemui di kediamannya, Kepada Wartawan mengatakan,Apa yang di jelaskan Warga itu benar!, Dulu jalan Utama di Desa Kami ini sangat Rusak, Untunglah Dana Desa Tahun 2015 lalu,ada, jadi kami bersefakat Dananya digunakan untuk perbaikan jalan desa,dan tahun 2016 lalu kami lanjut lagi untuk pembangunan Rabat beton serta pembuatan (TPT) Tembok Penahan Tanah dipinggiran Ruas jalan Desa, yang tujuannya agar badan jalan tidak ambruk,bisa dilihat sendiri bagaimana kondisi jalan utama di Desa saat ini sejak tiga tahun lalu,’ Jelas R.Saruksuk, sambil berbangga dengan hasil kerja yang mereka lakukan bersama warga.
“Untuk Tahun 2017 ini, kami melaksanakan Pembangunan Rabat beton sepanjang 200m, dengan biaya 189.785.000, di tahap pertama ini, dan pada tahap ke II, dilanjutkan dengan Pembukaan Jalan Desa Sepanjang 350m, di Dusun II, dengan Besar Biaya.Rp.206.442.000, sebab pada ujung jalan yang akan dibuka nanti akan menghubungkan jalur ke Desa Tetangga, sebab kami sudah koordinasi dengan Pihak Pemkab agar dibangun Jembatan Gantung sebagai penghubung ke Desa Lain, jadi kami diminta melakukan dulu pembukaan jalan baru Jembatannya bisa dibuat, sementara sisa Dana Desa Tahun ini akan dimanfaatkan untuk BUMDes”, Sambungnya.
Saat disinggung, Bentuk BUMDes yang dilaksanakan,R.Saruksuk, mengatakan, Sejak tahun 2016 kemarin, bentuk BUMDes yang kami laksanakan, dengan pengadaan Mesin Perontok Padi, Pengadaan Semprot Hama, yang semuanya dikelola BumDes, uang sewa peralatan yang disediakan akan menjadi Pemasukan BumDes”, Bebernya.
‘Selain Pengadaan Peralatan yang sebutkan tadi, BumDes juga menyediakan Pupuk Bagi Petani, yang mana Pupuk yang diambil oleh petani dapat dibayar setelah mereka Panen, sehingga Petani yang tidak memiliki Modal tidak terhalang dalam mengelola lahannya, dan harga yang disepakati juga tidak terlalu tinggi, disesuaikan dengan hasil rapatlah”, Tambahnya.
“Untuk Tahun depan kami merencanakan Pengelolaan BumDes, agar dapat menampung Hasil Pertanian Masyarakat, sehingga para petani tidak lagi terlilit Hutang kepada Para Tengkulak, Cara yang kami Rencanakan, apabila Petani tidak memiliki Modal Untuk membeli Bibit,Pupuk,dan Keperluan Pertanian lainnya akan disediakn BumDes, nah setelah mereka Panen baru Hutangnya dapat dibayar, dan Hasilnya harus dijual ke BumDes, dan Untuk Harganya tetap mengacu kepada Harga Pasaran, jadi tidak boleh sesuka hati Pengelola BumDesnya, yang Rugi nanti malah masyarakat itu sendiri, jadi intinya ke depan Kehadiran BumDes di Desa Kami ini harus mampu menolong masyarakat Desa”, Tandas R.Saruksuk. (ferry sitohang)
COMMENTS