Kota Kediri, RN Kota Kediri kini me-repositioning diri menjadi kota pendidikan. Berbagai upaya dilakukan demi meningkatkan kualitasnya...
Kota Kediri, RN
Kota Kediri kini me-repositioning diri menjadi kota pendidikan. Berbagai upaya dilakukan demi meningkatkan kualitasnya. Target pemkot ke depan akan lebih fokus pada kenyamanan dan integritas siswa.
“Ke depan akan terus kita dorong jiwa competitiveness siswa,” terang Wali Kota Abdullah Abu Bakar dalam refleksi pendidikan Kota Kediri di Hotel Lotus, kemarin.
Selama setahun terakhir, menurutnya, berbagai upaya terus dilakukan. Mulai dari bantuan seragam gratis, bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA), hingga subsidi SPP bagi siswa SMA/SMK meski status alih kelola kini berada di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Belum lagi beasiswa untuk para mahasiswa asal Kota Kediri yang juga mengalami kesulitan pendanaan. Termasuk kesejahteraan guru-guru honorer dan madrasah diniyah (madin) juga menjadi perhatian pemkot dengan memberikan tambahan insentif.
Di pendidikan non formal pun tidak kalah perhatiannya. Mulai dari English Massive (Emas) hingga rumah karya anak-anak punk. Program dan kinerja dinas pendidikan (disdik) berbasis informasi dan teknologi juga mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat.
“Capaiannya cukup bagus, bahkan mendapat sorotan positif melalui pemberian Kihajar Award oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan beberapa waktu lalu,” tambah walikota muda tersebut.
Makanya dengan capaian tersebut, pemkot tidak ingin jalan di tempat. Selain menyesuaikan dengan indikator target Pemerintah Pusat, Pemkot Kediri juga memiliki target yang harus dicapai ke depannya. Salah satu fokusnya ada pada kenyamanan anak dan pembangunan integritas siswa.
“Jiwa competitiveness juga harus didorong agar memiliki daya saing,”
Tidak hanya sekolah negeri, pemkot juga sangat mendorong sekolah-sekolah swasta di seluruh jenjang agar semakin berkembang. Sehingga Kota Kediri pantas untuk menyandang sebagai kota pendidikan ke depannya.
“Tidak hanya kualitas murid, kualitas pengajar juga semakin didorong melalui kegiatan diklat guru pembelajar,”
Terutama di jenjang pendidikan menengah? Menurut Abu, memang di mana-mana akan ada temuan anak yang tidak lanjut sekolah. Meski demikian, pemkot telah berupaya membongkar fenomena gunung es yang terjadi di masyarakat.
Dengan demikian, akan terlihat seberapa banyak siswa yang putus sekolah. Sehingga pemkot bisa menindaklanjutinya sesuai dengan kendala yang dialami siswa tersebut. “Kalau kesulitan di ekonominya ya akan dibantu melalui pemberian beasiswa,” katanya kepada para wartawan, kemarin.
Sementara itu, Heri Nurdianto, ketua Dewan Pendidikan Kota Kediri (DPKK) menambahkan bahwa terkadang faktor ekonomi tidak menjadi satu-satunya alasan mengapa siswa akhirnya putus sekolah. Ada beberapa yang memang rendah motivasi karena faktor lingkungan.
“Ke depan akan terus kita dorong jiwa competitiveness siswa,” terang Wali Kota Abdullah Abu Bakar dalam refleksi pendidikan Kota Kediri di Hotel Lotus, kemarin.
Selama setahun terakhir, menurutnya, berbagai upaya terus dilakukan. Mulai dari bantuan seragam gratis, bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA), hingga subsidi SPP bagi siswa SMA/SMK meski status alih kelola kini berada di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Belum lagi beasiswa untuk para mahasiswa asal Kota Kediri yang juga mengalami kesulitan pendanaan. Termasuk kesejahteraan guru-guru honorer dan madrasah diniyah (madin) juga menjadi perhatian pemkot dengan memberikan tambahan insentif.
Di pendidikan non formal pun tidak kalah perhatiannya. Mulai dari English Massive (Emas) hingga rumah karya anak-anak punk. Program dan kinerja dinas pendidikan (disdik) berbasis informasi dan teknologi juga mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat.
“Capaiannya cukup bagus, bahkan mendapat sorotan positif melalui pemberian Kihajar Award oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan beberapa waktu lalu,” tambah walikota muda tersebut.
Makanya dengan capaian tersebut, pemkot tidak ingin jalan di tempat. Selain menyesuaikan dengan indikator target Pemerintah Pusat, Pemkot Kediri juga memiliki target yang harus dicapai ke depannya. Salah satu fokusnya ada pada kenyamanan anak dan pembangunan integritas siswa.
“Jiwa competitiveness juga harus didorong agar memiliki daya saing,”
Tidak hanya sekolah negeri, pemkot juga sangat mendorong sekolah-sekolah swasta di seluruh jenjang agar semakin berkembang. Sehingga Kota Kediri pantas untuk menyandang sebagai kota pendidikan ke depannya.
“Tidak hanya kualitas murid, kualitas pengajar juga semakin didorong melalui kegiatan diklat guru pembelajar,”
Terutama di jenjang pendidikan menengah? Menurut Abu, memang di mana-mana akan ada temuan anak yang tidak lanjut sekolah. Meski demikian, pemkot telah berupaya membongkar fenomena gunung es yang terjadi di masyarakat.
Dengan demikian, akan terlihat seberapa banyak siswa yang putus sekolah. Sehingga pemkot bisa menindaklanjutinya sesuai dengan kendala yang dialami siswa tersebut. “Kalau kesulitan di ekonominya ya akan dibantu melalui pemberian beasiswa,” katanya kepada para wartawan, kemarin.
Sementara itu, Heri Nurdianto, ketua Dewan Pendidikan Kota Kediri (DPKK) menambahkan bahwa terkadang faktor ekonomi tidak menjadi satu-satunya alasan mengapa siswa akhirnya putus sekolah. Ada beberapa yang memang rendah motivasi karena faktor lingkungan.
Agar yang bersangkutan kembali memiliki keinginan untuk meneruskan sekolah. (Prtm)
COMMENTS