Seni Ukir Bambu Siswa SMP-N 1 Sukasari Yang Patut Di Banggakan

Purwakarta RN.  Menjadi daerah yang baru sekitar 2 tahun terbebas dari terisolir,  kecamatan sukasari mulai menunjukkan geliat pemb...

Purwakarta RN. 
Menjadi daerah yang baru sekitar 2 tahun terbebas dari terisolir,  kecamatan sukasari mulai menunjukkan geliat pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana jalan desa, masuk gang, yang akan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas menuju daerah sekitar.


Kecamatan Sukasari merupakan daerah yang memiliki banyak potensi dari  alam seperti tanaman bambu, budidaya ikan, lokasi yang sangat bagus untuk di jadikan pariwisata yang jika di kembangkan akan menumbuhkan perekonomian masyarakat.


Dari sisi pendidikan, kecamatan sukasari juga menunjukkan kemajuan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, yang mana sebelumnya sekolah mengalami kendala berat meyakinkan anak untuk rajin masuk sekolah karena jarak dan letak geografis. kini dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun hal tersebut sudah jarang di temui lagi, karena selain akses jalan yang sudah terlihat bagus juga masyarakat mulai banyak yang sadar akan pentingnya pendidikan.


Seperti yang terlihat di SMP-N 1 Sukasari, tepatnya di desa kertamanah. Menurut keterangan kepala sekolah SMP-N 1 Sukasari, Toto Ismanto, S.Pd, Awalnya sejak menjabat sebagai kepala sekolah tahun 2016, seringkali melihat murid tidak masuk sekolah.

"Pertama kali masuk kemari menjabat sebagai kepala sekolah SMP-N 1 Sukasari,   banyak sekali murid yang dalam seminggu hanya masuk tiga kali", terang Toto, Rabu (6/12).


Melihat fenomena demikian, yang karena memang jalan utama sedang dalam proses pembangunan, Toto berinisiatif dengan memerintahkan wali kelas untuk mendatangi murid yang jarang masuk  sekolah.


"Saya inisiatif dengan meminta wali kelas untuk mendatangi rumah murid, yang umumnya alasannya adalah sakit, ternyata tidak, tetapi karena jarak dan jalan yang saat itu belum sebagus sekarang", Jelasnya.


Selain itu, ketidak hadiran  murid juga karena di sebabkan malas serta tidak ada perhatian Dari orang tua.

"Ada juga yang karena malas, orang tua tidak mengarahkan untuk masuk sekolah dan lain-lain seperti yang katanya tidak ada kendaraan", ungkapnya.

"Namun saat ini, setelah akses jalan bagus, kesadaran masyarakat tumbuh setelah kita sering kunjungi ke rumahnya, hampir setiap hari seratus persen murid masuk sekolah, kecuali benar-benar berhalangan seperti sakit," tambah Toto.


SMP-N 1 Sukasari kini mendidik Siswa- siswi sejumlah153 pelajar (6 rombel), yang juga mulai menunjukkan prestasi serta bakat yang dapat di banggakan.  Dan yang menonjol dari SMP-N 1 Sukasari adalah keterampilan seni ukir bambu.


Seni ukir bambu merupakan keterampilan yang membutuhkan ketekunan dan kehati- hatian ekstra, untuk bisa mendapatkan hasil yang bagus serta  mengantisipasi gagal. Dalam bidang ini, ada 6 anak didik yang sudah bisa di sebut pelopor yang hasilnya sudah bisa di katakan layak dan bagus untuk di promosikan di pasar. Keterampilan seni ukir bambu sendiri di bimbing oleh seorang yang ahli di bidangnya, yakni Pak Sudirman Majid yang juga menjadi ketua komite sekolah.


Selain keterampilan Seni ukir bambu, SMP-N 1 Sukasari juga memiliki grup Drum band yang pada setiap acara besar nasional atau kedatangan tamu penting selalu di minta main untuk menyambut. Untuk prestasi non akademik, SMP-N 1 juga beberapa kali berhasil mendapatkan penghargaan seperti;

1. Juara satu badminton putri tingkat kecamatan tahun 2016.

2. Juara tiga pildacil tingkat kabupaten tahun 2016.

3. Juara dua gerak jalan tingkat kecamatan tahun 2017, serta beberapa prestasi lainnya dan siap untuk berkompetisi khususnya dalam bidang  kesenian dan keterampilan  di tahun mendatang. (Dof)