Lingga (Dabo Singkep), RN Kapolres Lingga AKBP Ucok Lasdin Silalahi menyampaikan akan menindak tegas jika ada oknum yang menyalahguna...
Lingga (Dabo Singkep), RN
Kapolres Lingga AKBP Ucok Lasdin Silalahi menyampaikan akan menindak tegas jika ada oknum yang menyalahgunakan profesi dalam beraktifitas. Hal itu diutarakan, karena banyak mendengar keluhan ada oknum yang mengaku wartawan sudah membuat resah sejumlah Kepala Desa di Kabupaten Lingga.
Bukan hal yang tidak relevan, karena setiap pekerjaan harus dibuat sesuai dengan prosedur yang tanpa ada yang merasa dirugikan.
Sebelumnya, adanya isu oknum yang mengaku wartawan diduga meresahkan sejumlah Kepala Desa telah menyebar hingga ke ibukota Kabupaten Lingga.
Kapolres Lingga, terkait permasalahan ini mengatakan, jika perbuatan seseorang terhadap orang lain dirasakan menggangu apalagi bertentangan dengan norma sosial, maupun hukum positif dan aturan lain yang berlaku di negara ini, akan ada konsekuensinya tanpa memandang profesi dan kedudukan.
“Orang-orang yang menyalah gunakan profesi untuk melakukan kejahatan bukan hanya dari profesi wartawan saja, hampir semua profesi ada oknum yang perbuatannya mencederai kode etik profesi,” kata dia, Rabu (10/01/2018)
Ia mengungkapkan, untuk informasi tentang dugaan adanya orang yang mengaku-ngaku dari LSM dan wartawan, meminta uang kepada sejumlah kepala desa yang ada di Lingga harus dapat dituntaskan penanganannya.
Selain itu, masyarakat juga dipinta tegas dan harus berani menginformasikan
jika ada yang minta-minta dana desa tidak sesuai peruntukan. Terlebih, kepada pihak media, yang memiliki integritas. Setiap wartawan yang merasakan dirugikan dalam kasus ini dapat memberikan informasi lengkap sehingga Kepolisian dapat bertindak.
“Jika benar, ada arah pemerasan akan kita dalami,” ujar dia.
Sebelumnya, beredar informasi miring terkait oknum wartawan. Kepala Desa mengeluh karena oknum tersebut datang ke Kantor Desa meminta uang dengan dalih sumbangan untuk sekretariat.
Salah seorang Kepala Desa saat ditemui menceritakan hal tersebut, dia mengaku, dengan adanya kehadiran oknum itu, citra wartawan di Lingga mulai tercemar. Hal itu, perlu ditindak tegas.
“Kami sebenarnya tidak masalah, tapi yang kami takutkan, dengan cara seperti ini, citra wartawan yang ada di Lingga ini dapat tercemar, kasihan wartawan yang betul, yang tidak tau ini,” ujarnya Kepala Desa yang ingin indentitas ditutupi, Selasa (09/01).
Selain dia, hal serupa juga disampaikan Kepala Desa lainnya. Menurut dia, permasalahan tersebut sudah kerap kali terjadi dan menjadi pembahasan kepala desa pada rapat koordinasi yang dilakukan di Provinsi Kepri.
“Kami rakor di Provinsi akhir tahun kemarin, semua Kades keluhannya sama, banyak LSM datang minta bantuan. Dia pikirnya desa lembaga sosial, parah memang,” kata Kepala Desa lainnya.
Tidak hanya untuk pembangunan kantor ataupun keperluan perusahan, tapi segelintir oknum juga meminta bantuan kepada kepala desa untuk keperluan peribadi. Justru dimatanya, perlakuan itu akan menyebabkan yang lain menjadi terkucil, sehingga citra wartawan tidak menyediakan informasi tapi lebih kepada penekanan pemerasan.
Mereka berharap, kejadian-kejadian itu dapat diminimalisir dan dapat perlakuan serta tindakan tegas dari pihak yang mempunyai wewenang. (R.AG)
Bukan hal yang tidak relevan, karena setiap pekerjaan harus dibuat sesuai dengan prosedur yang tanpa ada yang merasa dirugikan.
Sebelumnya, adanya isu oknum yang mengaku wartawan diduga meresahkan sejumlah Kepala Desa telah menyebar hingga ke ibukota Kabupaten Lingga.
Kapolres Lingga, terkait permasalahan ini mengatakan, jika perbuatan seseorang terhadap orang lain dirasakan menggangu apalagi bertentangan dengan norma sosial, maupun hukum positif dan aturan lain yang berlaku di negara ini, akan ada konsekuensinya tanpa memandang profesi dan kedudukan.
“Orang-orang yang menyalah gunakan profesi untuk melakukan kejahatan bukan hanya dari profesi wartawan saja, hampir semua profesi ada oknum yang perbuatannya mencederai kode etik profesi,” kata dia, Rabu (10/01/2018)
Ia mengungkapkan, untuk informasi tentang dugaan adanya orang yang mengaku-ngaku dari LSM dan wartawan, meminta uang kepada sejumlah kepala desa yang ada di Lingga harus dapat dituntaskan penanganannya.
Selain itu, masyarakat juga dipinta tegas dan harus berani menginformasikan
jika ada yang minta-minta dana desa tidak sesuai peruntukan. Terlebih, kepada pihak media, yang memiliki integritas. Setiap wartawan yang merasakan dirugikan dalam kasus ini dapat memberikan informasi lengkap sehingga Kepolisian dapat bertindak.
“Jika benar, ada arah pemerasan akan kita dalami,” ujar dia.
Sebelumnya, beredar informasi miring terkait oknum wartawan. Kepala Desa mengeluh karena oknum tersebut datang ke Kantor Desa meminta uang dengan dalih sumbangan untuk sekretariat.
Salah seorang Kepala Desa saat ditemui menceritakan hal tersebut, dia mengaku, dengan adanya kehadiran oknum itu, citra wartawan di Lingga mulai tercemar. Hal itu, perlu ditindak tegas.
“Kami sebenarnya tidak masalah, tapi yang kami takutkan, dengan cara seperti ini, citra wartawan yang ada di Lingga ini dapat tercemar, kasihan wartawan yang betul, yang tidak tau ini,” ujarnya Kepala Desa yang ingin indentitas ditutupi, Selasa (09/01).
Selain dia, hal serupa juga disampaikan Kepala Desa lainnya. Menurut dia, permasalahan tersebut sudah kerap kali terjadi dan menjadi pembahasan kepala desa pada rapat koordinasi yang dilakukan di Provinsi Kepri.
“Kami rakor di Provinsi akhir tahun kemarin, semua Kades keluhannya sama, banyak LSM datang minta bantuan. Dia pikirnya desa lembaga sosial, parah memang,” kata Kepala Desa lainnya.
Tidak hanya untuk pembangunan kantor ataupun keperluan perusahan, tapi segelintir oknum juga meminta bantuan kepada kepala desa untuk keperluan peribadi. Justru dimatanya, perlakuan itu akan menyebabkan yang lain menjadi terkucil, sehingga citra wartawan tidak menyediakan informasi tapi lebih kepada penekanan pemerasan.
Mereka berharap, kejadian-kejadian itu dapat diminimalisir dan dapat perlakuan serta tindakan tegas dari pihak yang mempunyai wewenang. (R.AG)
COMMENTS