Bupati Dedi Mulyadi Diminta Tinjau Ulang Kapus Bojong Terkait Preseden Buruk Pelayanan

Purwakarta, RN Diakhir masa jabatan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diminta meninjau ulang Kapus Bojong Didin Suparman. Hal itu terkait ...

Purwakarta, RN
Diakhir masa jabatan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diminta meninjau ulang Kapus Bojong Didin Suparman. Hal itu terkait adanya preseden buruk pelayanan yang terjadi.

Terungkap bahwa pelayanan Puskesmas Bojong dinilai tidak prima seperti yang diharapkan. Hal itu terbukti ketika seorang Kepala Desa di lingkungan Kec. Bojong meminta bantuan ke puskesmas untuk meminjam Ambulance untuk mengambil seorang warganya yang meninggal dunia di Bandung.

Namun permintaan Kades tersebut sama sekali tidak digubris oleh pihak puskesmas padahal di puskesmas Bojong itu punya 2 mobil Ambulance sehingga muncul kejengkelan yang sangat mendalam dan hampir saja Kepala Desa itu mengamuk

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang Kades kepada Wartawan Radar Nusantara dan wartawan Rajawali News di ruangan kerjanya. Kades itu lebih lanjut menjelaskan, "akhirnya dia sampai menyewa kendaraan untuk hal tersebut sambil mengatakan bahwa mobil ambulan yang satunya lagi itu khusus di pakai oleh Didin Suparman Kapus Bojong itu seperti mobil pribadinya," tegas sumber Kades itu

Ditempat terpisah bahwa kades yang lainnya mengatakan hal senada bahwa mobil Ambulance yang satu itu khusus dipakai seperti mobil pribadinya dan tidak dipakai untuk pelayanan masyarakat

Menurut sumber di Dinas Kesehatan mengatakan bahwa fungsi mobil Ambulance itu untuk digunakan untuk mengantar pasien yang dirujuk apabila ada pasien yang harus diantar ke Rumah Sakit baik itu Rumah sakit didalam Kabupaten maupun diluar kabupaten

Selanjutnya mobil Ambulance itu digunakan untuk kepentingan pelayanan pasien warga masyarakat. Memang berdasarkan SOP digunakan untuk orang sakit tetapi kalau kepentingan masyarakat yang sifatnya Urgent boleh-boleh saja untuk dipakai pelayanan orang yang meninggal"ungkap sumber Dinkes tersebut

Selain itu bahwa bahwa Kantor Puskesmas Pembantu atau Pustu, menurut penuturan warga desa itu sudah 4 bulan lamanya tutup tidak ada satupun pegawai baik perawat maupun bidan

Menurut keterangan sumber di Dinas Kesehatan bahwa keberadaan Puskesmas Pembantu merupakan kepanjangan tangan dari Puskesmas induk untuk membawahi desa setempat dalam pelayanan kesehatan, dan Pustu tersebut tetap memberikan laporan kepada kepala puskesmas. Selanjutnya pelayanan Pustu pun melayani selama 24 jam, terang sumber.

Terkait hal itu Bupati Dedi Mulyadi maupun pihak Dinas Kesehatan diminta segera mengambil langkah tindakan konkret agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, bahkan beberapa sumber meminta agar Didin Suparman dipindahkan menjadi Kasi Kesos di Kec. Sukasari. Bbl/TimRed