Sumbar, RN Salah seorang Dokter Muda Puskesmas Ambacang Hafiz Shatari mengelar acara Talkshow dan Demonstrasi pemanfaatan (TOGA) Tana...
Sumbar, RN
Salah seorang Dokter Muda Puskesmas Ambacang Hafiz Shatari mengelar acara Talkshow dan Demonstrasi pemanfaatan (TOGA) Tanaman Obat Keluarga, dan Akupresur di Masjid Abrar Pila Tarok Kelurahan Pasar Ambacang, Kec. Kuranji Kota Padang, Selasa (23/1).
Permasalahan kesehatan yang dihadapi dewasa ini cukup kompleks, karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat. Padahal tidak semua penyakit yang dikeluhkan membutuhkan penanganan medis dengan konsumsi obat modern. Keluhan ringan seperti sakit kepala, nyeri sendi, batuk, luka bakar ringan, dan lainnya dapat diobati secara mandiri dengan menggunakan obat tradisonal, yang tergabung di dalam tanaman obat keluarga (TOGA) dan akupresur. Oleh karena itu dalam rangka upaya pengembangan pelayanan kesehatan tradisional bagi masyarakat, dokter muda membentuk kelompok Asuhan Mandiri (Asman) di kelurahan Pasar Ambacang.
Talkshow dan Demonstrasi ini juga dihadiri lurah Pasar Ambacang Syafrizal, ketua RW 9, Syafri Khaidir, beserta tokoh masyarakat di daerah tersebut, antusias puluhan masyarakat kelurahan Pasar Ambacang. Ketika mengikuti Program ini sambil mendengarkan pemaparan oleh petugas PUSKESMAS setempat ketika memberikan penyuluhan tentang manfaat TOGA.
Ketua RW 9, Syafrizal dalam kata sambutannya mengatakan, bahwasanya kegiatan ini (TOGA) sudah lama dilakukan orang tua kita dahulu, namun sekarang jarang digunakan. Padahal dengan memanfaatkan TOGA kita lebih hemat waktu, tenaga, dan uang untuk mengobati keluhan ringan yang kita derita “meskipun zaman sudah modern, kebiasaan lama jangan ditinggalkan” ungkap Syafrizal sambil mengimbau masyarakat agar dapat memahami materi dan menjalankannya di kehidupan sehari-hari.
Materi pertama pemanfaatan TOGA diberikan oleh Ns. Yetty Farida, S.Kep pelaksana program promosi kesehatan di Puskesmas Ambacang dia juga juga telah mendapatkan pelatihan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat terkait kesehatan tradisonal (Hattra). Beberapa TOGA yang didemonstrasikan yaitu Kencur, Kunyit, Lidah Buaya, Sirih, dan Bawang Putih. Dijelaskan bahwa tanaman tersebut dapat mengobati keluhan ringan seperti batuk, nyeri sendi, luka bakar, sakit kepala sehingga masyarakat tidak perlu lagi berobat ke puskesmas. Selain memanfaatkan TOGA, Yetty Farida juga memberikan materi Akupresur (pijatan) yaitu menekan bagian-bagian tertentu di tubuh guna menghilangkan atau mengobati keluhan ringan Diantaranya, keluhan yang dapat diobati menggunakan akupresur yaitu kebiasan mengompol anak usia sekolah (enuresis), sakit kepala, nyeri sendi, anoreksia, dan lainnya.
Selanjutnya pada materi kedua Eka Fitria, S.KM staf bagian Hattra Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menjelaskan bagaimana seharusnya Kelompok Asman TOGA dan akupresur dapat berkembang dan menjalankan perannya sebagai pelopor kesehatan di masyarakat. Antusias masyarakat terlihat dengan banyaknya pertanyaan dan penjelasan yang ingin diketahui masyarakat lanjutan dari kedua pemateri tersebut.
Hafiz Shatari, Ketua Dokter Muda Puskesmas Ambacang, mengatakan, acara ini merupakan salah satu bentuk dari Tri Dharma perguruan tinggi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. "Harapannya dari kegiatan ini masyarakat dapat menanam tanaman obat keluarga di rumah masing-masing dan dapat memanfaatkannya secara mandiri sebagai pertolongan pertama jika ada keluhan ringan, dengan terbentuknya kelompok Asuhan Mandiri dikelurahan ini dapat menjadi contoh bagi kelurahan lain sehingga penggunaan obat tradisional kembali banyak digunakan seperti dahulu," ungkap Hafiz sambil menutup acar tersebut dengan memberikan kenang-kenangan cinderamata dan foto bersama. (Doni. MS)
COMMENTS