Dugaan Penyerobotan Tanah yang Dilakukan Perumahan Kartika Indah Residence di Desa Rimbo Panjang

Riau, RN Main rampas yang diduga dilakukan oleh Wahyu selaku Developer Kartika Indah Residence tepatnya di Desa Rimbo Panjang kec. Tamb...

Riau, RN
Main rampas yang diduga dilakukan oleh Wahyu selaku Developer Kartika Indah Residence tepatnya di Desa Rimbo Panjang kec. Tambang kab. Kampar. Hal ini bermula adanya surat Datuk Talak Sati dari Air Tiris yang mengaku mempunyai pusaka keturunannya dari datuk tersebut. Yang terletak di Desa Rimbo Panjang kec. Tambang kab. kampar

Namun dari sisi pandangan hukum surat datuk tersebut tidak mempunyai dokumen yang sah. Atau yang mengacuh pada undang–udang pertanahan.

Pihak dari keturunan datuak tala sati mempunyai surat datuk dari zaman belanda, hal ini lah selalu dikemukankan oleh Anas selaku Kades Air Tiris.

Tanah warga yang terletak di jalan zujuyura di km 18 jalan raya bangkinang, sudah memiliki sertifikat hak milik (SHM) yang di keluarkan oleh BPN Kampar. Namun ada oknum yang mengaku sebagai kuasa dari Datuk Talak Sati yang bernama Suryadi mengatakan kepada media saat di konfirmasi (24/12/17), semua tanah yang ada di Desa Rimbo Panjang masuk Tanah Ulayat Talak Sati Air Tiris, meskipun tanah warga tersebut sudah memiliki sertifikat hak milik akan batal nantinya tanpa putusan pengadilan katanya kepada wartawan. 

Beberapa hari yang lalu wartawan ini mengkonfirmasi camat Tambang via telp. pribadinya ia mengatakan, akan ke lokasi (Perumahan Kartia) untuk mengklarifikasi tentang izin mendirikan bangunan serta dugaan penyerobotan tanah warga.

Sampai saat ini PT Jasa Pro Muda yang bergerak di bidang Property Perumahan Kartika Indah Residence melakukan kegiatan pembangunan perumahan tipe 36 di jalan raya bangkinang KM 19 jln juyura, samping kantor di  Desa Rimbo Panjang Kec. Tambang Kab. Kampar. Kegiatan pembangunan perumahan itu dilakukannya diduga tanpa menggunakan izin dari Pemerintah Kab. Kampar salah satunya Kantor Tata Ruang  yang mengelola izin mendirikan bangunan (IMB). Pihak yang berwenang atau  secara legal, mengapa pihak Satpol PP Kampar diam saja?

Namun saat dikonfirmasi Wahyu melalui via phonselnya mengatakan, "untuk kegiatan di dalam jalan zujuyurah sudah mendapat izin Sekdes Rimbo Panjang imam masril kalua ada pihak pemerintahan kampar melarang secara tertulis saya (Wahyu-red) akan menghentikan," ucap Wahyu.

Tambah Wahyu, memang kita belum memiliki izin mendirikan bangunan (IMB), namun untuk pengurusannya sudah kita serahkan kepada datuk anas (Kades Air Tiris) yang mengaku sebagai pemilik tanah bahkan  surat anas itu baru setingkat SKT tentunya untuk pengurusan izin bangunan masih panjung prosesnya terkait warga yang mau beli rumah bisa di tranfer melalui rekening bendahara saya setelah lunas baru kita selesaikan pembangunanya unitnya  terang wahyu kepada wartawan RN. Ms.