Pandeglang, RN Membaca adalah bermimpi dengan mata terbuka,"kalimat penuh makna yang diungkap, Ummi (30 tahun) warga kampung jau...
Pandeglang, RN
Membaca adalah bermimpi dengan mata terbuka,"kalimat penuh makna yang diungkap, Ummi (30 tahun) warga kampung jaura Rt 02 Rw 07 Desa Sinarjaya Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten. Ummi berkeyakinan dengan membaca seseorang akan semakin dekat dengan cita-cita sebab semakin banyak orang tahu akan sesuatu hal maka akan semakin kecil ketakutan yang meliputi hal tersebut sehingga lebih berani seseorang menjemput kemungkinan yang ada didepannya.
Ummi (30 thn) salah satu guru Madrasah Ibtidaiyah yang bersebelahan dengan lokasi bangunan Taman Baca saat dikonfirmasi radarnusantara.com (sabtu 13/01/2018) ditemani si buah hati sebut saja Mayang mengatakan, "saya mewakili Dewan guru dan 50 murid Madrasah Ibtidaiyah cabang cibodas (kelas jauh) serta warga masyarakat kampung jaura meminta kepada pemerintah agar segera menyelesaikan pembangunan Taman Baca yang pembangunannya saat ini terhenti dengan kondisi yang memprihatinkan , sebenarnya kami sangat berharap adanya fasilitas ini dapat menambah pengetahuan,melatih anak untuk lebih memahami,mengerti dan mengembangkan ilmu agar anak- anak terlepas dari kebodohan ," jelasnya.
Ditempat terpisah , Yadi (32 thn) warga kampung jaura sekaligus Anggota BPD desa sinarjaya dikediamannya kepada radarnusantara.com menyampaikan, "saya mendesak agar kepala desa segera menyelesaikan pembangunan taman baca yang terbengkalai sudah berbulan bulan dibiarkan,
Warga kami, Haji yahya sudah rela memberi tempat untuk pemerintah membangun taman baca tapi hasilnya mengecewakan, ungkapnya singkat.
M Halim Aw, 35 tahun Aktivis Banten Selatan anggota LSM Front Pendamping Rakyat yang juga akrab disapa Abah Gober Ketua Group Keluarga Besar Banten Selatan /KBBS (Group medsos yang beranggotakan hampir capai 30.000 anggota) adalah warga desa sinarjaya kepada radarnusantara.com sabtu 13/01/2018 menyampaikan kekesalannya terhadap Tim Pengelola Kegiatan dan Kepala Desa Sinarjaya yang dinilai seolah tidak bertanggung jawab dan tidak tranparan atas pembangunan Taman Baca yang didanai dari Anggaran Dana Desa tahap 1 (satu) Tahun Anggaran 2017 yang hingga kini terbengkalai dan tanpa papan proyek atau papan informasi.
"Seharusnya pembangunan dari Dana Desa tahap 1 sudah rampung tapi Kalo bangunan seperti itu gak ada manfaatnya buat apa coba ? Sekarang sudah tahun 2018 namun pengerjaannya ditinggal begitu saja , saya minta pembangunan ini jangan berhenti ditengah jalan tapi harus segera di selesaikan.
Ummi (30 thn) salah satu guru Madrasah Ibtidaiyah yang bersebelahan dengan lokasi bangunan Taman Baca saat dikonfirmasi radarnusantara.com (sabtu 13/01/2018) ditemani si buah hati sebut saja Mayang mengatakan, "saya mewakili Dewan guru dan 50 murid Madrasah Ibtidaiyah cabang cibodas (kelas jauh) serta warga masyarakat kampung jaura meminta kepada pemerintah agar segera menyelesaikan pembangunan Taman Baca yang pembangunannya saat ini terhenti dengan kondisi yang memprihatinkan , sebenarnya kami sangat berharap adanya fasilitas ini dapat menambah pengetahuan,melatih anak untuk lebih memahami,mengerti dan mengembangkan ilmu agar anak- anak terlepas dari kebodohan ," jelasnya.
Ditempat terpisah , Yadi (32 thn) warga kampung jaura sekaligus Anggota BPD desa sinarjaya dikediamannya kepada radarnusantara.com menyampaikan, "saya mendesak agar kepala desa segera menyelesaikan pembangunan taman baca yang terbengkalai sudah berbulan bulan dibiarkan,
Warga kami, Haji yahya sudah rela memberi tempat untuk pemerintah membangun taman baca tapi hasilnya mengecewakan, ungkapnya singkat.
M Halim Aw, 35 tahun Aktivis Banten Selatan anggota LSM Front Pendamping Rakyat yang juga akrab disapa Abah Gober Ketua Group Keluarga Besar Banten Selatan /KBBS (Group medsos yang beranggotakan hampir capai 30.000 anggota) adalah warga desa sinarjaya kepada radarnusantara.com sabtu 13/01/2018 menyampaikan kekesalannya terhadap Tim Pengelola Kegiatan dan Kepala Desa Sinarjaya yang dinilai seolah tidak bertanggung jawab dan tidak tranparan atas pembangunan Taman Baca yang didanai dari Anggaran Dana Desa tahap 1 (satu) Tahun Anggaran 2017 yang hingga kini terbengkalai dan tanpa papan proyek atau papan informasi.
"Seharusnya pembangunan dari Dana Desa tahap 1 sudah rampung tapi Kalo bangunan seperti itu gak ada manfaatnya buat apa coba ? Sekarang sudah tahun 2018 namun pengerjaannya ditinggal begitu saja , saya minta pembangunan ini jangan berhenti ditengah jalan tapi harus segera di selesaikan.
Khan mubazir kalo seperti itu dan dananya dikemanakan ???, papar Halim.
"Ibarat orang matisuri alias koma yang cukup lama, pembangunan Taman baca di kampung ini, keinginan yang tinggi untuk belajar namun fasilitas dan juga infrastruktur yang demikian parahnya membuat kampung ini seperti anak tiri.
"Ibarat orang matisuri alias koma yang cukup lama, pembangunan Taman baca di kampung ini, keinginan yang tinggi untuk belajar namun fasilitas dan juga infrastruktur yang demikian parahnya membuat kampung ini seperti anak tiri.
Saya meminta kepada Bupati dan para Wakil Rakyat agar melihat desa kami, " lanjut Halim.
"Saya pernah mengingatkan kepada Jajat Sudrajat sebagai Kepala Desa dirumahnya agar pembangunan didesa sinarjaya dilaksanakan sesuai Rencana Anggaran Belanja Desa dan dioptimalkan namun ditanggapi secara dingin. Tanggapannya itu hanya sekedar cuap-cuap bak isapan jempol belaka seperti koar koar dalam janji politiknya saat mau terpilih dulu" Ucap Halim ke radarnusantara.com. (Iwan RN)
COMMENTS