Pandeglang, RN Banyak harapan manis dari warga masyarakat kampung kubang panjang desa Pasirsedang kecamatan Picung kabupaten Pandeglang...
Pandeglang, RN
Banyak harapan manis dari warga masyarakat kampung kubang panjang desa Pasirsedang kecamatan Picung kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tatkala mendengar bahwa di kampungnya jalan yang becek di musim penghujan dan berdebu di musim panas akan segera dibangun walau dalam tahap pengerasan.
Namun harapan itu tak berujung manis bahkan terasa pahit pasalnya pengerjaan baru berjalan satu hari dan dihari kedua sudah diberhentikan oleh Sariman sebagai RT dengan alasan yg kurang jelas, saat itulah warga masyarakat kampung Kubang Panjang kecewa hingga keluar kata kata "Desa Pasirsedang BANGKRUT" sambil bubar pulang ke rumah masing masing hingga kini pembangunannya mangkrak.
Dari hasil investigasi tim radarnusantara.com diperoleh keterangan dari warga kp Kubang Panjang RT 023/007 bernama Jasinah 46 tahun, "Awalnya kami semua warga masyarakat kampung Kubang Panjang merasa senang dengan adanya pembangunan ini sehingga saya dengan warga lainnya turut kerja bakti dari mulai anak anak hingga orang dewasa baik perempuan maupun laki, ada yang manggul ada juga yang diais (digendong*red) hingga saya sakit pinggang," ungkapnya sabtu (27/01/2018)
"Kepala Desa Pasirsedang belum pernah datang ke lokasi pembangunan ini sejak dari awal hingga sekarang, terus terang saya merasa terganggu dengan adanya tumpukan batu ditengah jalan mau ke posyandu cihujan saja malas," pungkas Jasinah.
Ditempat yang sama, Sariman 55 tahun RT 023 menyampaikan, "pengerjaan pembangunan jalan untuk sementara dihentikan dulu atas perintah H Udin sebagai Ketua TPK, pekerjaan pengerasan jalan ini panjangnya 300 meter dimulai dari ujung jembatan hingga depan pos ronda berdekatan rumah saya tetapi saat ini pekerjaannya baru dapat sekitar kurang lebih 20 meter," papar Sariman.
"Saya belum tahu alasan diberhentikan pekerjaan ini padahal masyarakat sangat membantu pihak desa, memang kami dijanjikan mau di kasih uang Rp. 4.000.000,- sebagai upah tapi saat ini baru diberi uang hanya Rp. 1.000.000,- Sebenarnya batu sudah ada 20 mobil truk," tambah Sariman sabtu (27/01/2018)
Haji Udin Ketua TPK saat dikonfirmasi melalui telepon genggam, sabtu (27/01/2017) menyampaikan, "Pekerjaan pengerasan jalan Ini sementara ditunda dulu sesuai permintaan supplier batu bernama Heri karena belum dibayar dengan nilai Rp. 21.000.000,- oleh Agus Kepala Desa Pasir sedang, sedangkan nilai anggarannya untuk jalan ini saya tidak tahu, yang tahu hanya Sekdes dan Kepala Desa," ungkapnya.
Armaya, 50 tahun Aktifis anggota tim investigasi LSM Rakyat Peduli NKRI mengatakan, "Dengan terhentinya pengerasan jalan ini adalah sebuah indikasi penyelewangan Dana Desa, supplier tidak bayar, pembangunan tidak tranparan karena terbukti tidak papan proyek, sepeda motor (roda dua) hingga kini tidak ada," ungkapnya sabtu (27/01/2018).
"Pembangunan pengerasan jalan ini setahu saya adalah didanai Dana Desa tahap 1 tapi pelaksanaannya dikerjakan tahap 2, namun walaupun demikian kenyataannya hingga kini belum selesai juga, pungkas Armaya . (iwan RN)
Banyak harapan manis dari warga masyarakat kampung kubang panjang desa Pasirsedang kecamatan Picung kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tatkala mendengar bahwa di kampungnya jalan yang becek di musim penghujan dan berdebu di musim panas akan segera dibangun walau dalam tahap pengerasan.
Namun harapan itu tak berujung manis bahkan terasa pahit pasalnya pengerjaan baru berjalan satu hari dan dihari kedua sudah diberhentikan oleh Sariman sebagai RT dengan alasan yg kurang jelas, saat itulah warga masyarakat kampung Kubang Panjang kecewa hingga keluar kata kata "Desa Pasirsedang BANGKRUT" sambil bubar pulang ke rumah masing masing hingga kini pembangunannya mangkrak.
Dari hasil investigasi tim radarnusantara.com diperoleh keterangan dari warga kp Kubang Panjang RT 023/007 bernama Jasinah 46 tahun, "Awalnya kami semua warga masyarakat kampung Kubang Panjang merasa senang dengan adanya pembangunan ini sehingga saya dengan warga lainnya turut kerja bakti dari mulai anak anak hingga orang dewasa baik perempuan maupun laki, ada yang manggul ada juga yang diais (digendong*red) hingga saya sakit pinggang," ungkapnya sabtu (27/01/2018)
"Kepala Desa Pasirsedang belum pernah datang ke lokasi pembangunan ini sejak dari awal hingga sekarang, terus terang saya merasa terganggu dengan adanya tumpukan batu ditengah jalan mau ke posyandu cihujan saja malas," pungkas Jasinah.
Ditempat yang sama, Sariman 55 tahun RT 023 menyampaikan, "pengerjaan pembangunan jalan untuk sementara dihentikan dulu atas perintah H Udin sebagai Ketua TPK, pekerjaan pengerasan jalan ini panjangnya 300 meter dimulai dari ujung jembatan hingga depan pos ronda berdekatan rumah saya tetapi saat ini pekerjaannya baru dapat sekitar kurang lebih 20 meter," papar Sariman.
"Saya belum tahu alasan diberhentikan pekerjaan ini padahal masyarakat sangat membantu pihak desa, memang kami dijanjikan mau di kasih uang Rp. 4.000.000,- sebagai upah tapi saat ini baru diberi uang hanya Rp. 1.000.000,- Sebenarnya batu sudah ada 20 mobil truk," tambah Sariman sabtu (27/01/2018)
Haji Udin Ketua TPK saat dikonfirmasi melalui telepon genggam, sabtu (27/01/2017) menyampaikan, "Pekerjaan pengerasan jalan Ini sementara ditunda dulu sesuai permintaan supplier batu bernama Heri karena belum dibayar dengan nilai Rp. 21.000.000,- oleh Agus Kepala Desa Pasir sedang, sedangkan nilai anggarannya untuk jalan ini saya tidak tahu, yang tahu hanya Sekdes dan Kepala Desa," ungkapnya.
Armaya, 50 tahun Aktifis anggota tim investigasi LSM Rakyat Peduli NKRI mengatakan, "Dengan terhentinya pengerasan jalan ini adalah sebuah indikasi penyelewangan Dana Desa, supplier tidak bayar, pembangunan tidak tranparan karena terbukti tidak papan proyek, sepeda motor (roda dua) hingga kini tidak ada," ungkapnya sabtu (27/01/2018).
"Pembangunan pengerasan jalan ini setahu saya adalah didanai Dana Desa tahap 1 tapi pelaksanaannya dikerjakan tahap 2, namun walaupun demikian kenyataannya hingga kini belum selesai juga, pungkas Armaya . (iwan RN)
COMMENTS