Masyarkat Kurang Percaya Terhadap Pengadilan Negeri di Bangkinang

Riau, RN Setiap putasan pengadilan  tetap diawali  dengan menyebut  nama Tuhan yang maha Esa,namun sayang  mejelis Hakim  pengadilan Ne...

Riau, RN
Setiap putasan pengadilan  tetap diawali  dengan menyebut  nama Tuhan yang maha Esa,namun sayang  mejelis Hakim  pengadilan Negeri Bangkinang, yang dipimpin Hakim ketua Anggalanton Manalu SH MH ,  bersama Hakim angota  Hendra Hutabarat dan Endro Walesa SH MH,di  tuding   ketika memutuska perkara tersebut syarat dengan kepentingan , untuk memenangkan  lawan perkara  Perdata  terkait sangketa tanah Hj Nurlaily dengan , Sdr Animar.

Kini Hj Nurlaily hanya bisa  berharap kepada  majelis Hakim  Tinggi pekanBaru    Berdasarkan surat permohonan banding  No 10/PDT?G?2017,atas putusan pengadilan Negeri Bangkinang No 43/G /2016/PN.BKN.  yang  memenangkan ,Asnimar  Sebagai penggugat  di pengadilan Negri Bangkinang, saya  berharap  melalui memori banding ini majelis Hakim pengadiln Tinggi mencermati alat Bukti Asnimar CS dengan teliti,dan memutuskan perkara ini se adil adilnya, putusan  tersebut jauh pangang dengan api padahal  Didalam surat putusan  tersebut jelas dituliskanya  demi ketuhanan yang maha esa , namun ketika di cermati pertimbagan putusan  tersebut cocoknya  Demi keuangan yang  berkuasa,demikian dikatakan  Hj Nurlaily ke wartawan  beberapa hari yang lalu.

Awalnya Hj nurlaily melaporkan  M Yanias kep Polres Kampar pada Th 2014 dugaan pengrusakan pagar di lahan  tanahnya dengan No 886/ SKGR/TP/10 tangal 10 agustus 2010 yang terletak dipingir sei Sibam Desa karya indah kec Tapung Kab Kampar,setelah bergulir laporan tersebut  muncul seseorang yang mengaku memiliki tanah di objek tanah  Hj Nurlaily  Sdr Anismar,bahwa tanah tersebut tanah  Almarhum  orang tuanya (Mhd Sholeh)dia juga mengaku memiliki  satu lembar Poto  copi surat keterangan tanah No 019/SK/02/1977, atas nama MHD Sholeh, yang di keluarkan oleh kec Kampar

Kuat dugaan surat keterangan  tanah tersebut  di rekayasa ,karena  hasil dari Labrin Mabes Polri menerangkan  keterangan di dalam surat  keterangan  tanah (SKT) No 019/SK/02/1977,sangat  meragukan, namun Hakim yang menyidangkan perkara tersebut  tidak mempertimbangkan  Dugaan ketidak adilan  putusan tersebut cukup beralasan, seperti keterang saksi Asman Kusnaidi dibawah sumpah menerangkan bahwa dia  membeli tanah yang tumpang tindih dengn Hj Nurlaily dari tahun 1990 dari Sdr Pahlawan,ahli warisnya almarhum Mhd Sholeh.

Kejangalan demi kejanglan keterangan saksi   terlihat ketika  Pahlawan menerangkan  bahwa Asman kusnaidi pernah membeli tanahnya yang  berbatas dengan Sunggai sibam KM 2 Desa karya indah kec Tapung Kab Kampar tahun 1990,sedang kan sunggai sibam tidak pernah terletak di KM 2,Sunggai sibam letaknya KM 4 dari jalan garuda sakti sungai sibam itu batas alam Tuhan yang menciptakan, nengapa Hakim tidak mempertimbangkan hal ini,?

Bukti jual beli mereka  berdua Hanya sebatas Kwitansi  bukan surat tanah kuat dugaan Kwitansi tersebut  di Rekayasa sedemikian rupa  agar    perkara pengrusakan pagar tanah Hj Nurlaily lemah serta membantu untuk  membebaskan  kelompoknya M Yanis  sebagai   terdakwa  pengrusakan  pagar tanah Hj Nurlaly  yang disidangkan di pengadilan Negeri  Bankinang tahun 2014,ungakap Hj nurlaily, Kejangalan demi kejangaln makin terkuak  ketika keterang Saksi  abubakar  menerangkan bahwa  tanah yang dijual Pahlawan kepada Asman kusnaidi seluas  3 Hektar pada tahun 1989,menurut keteranga abubakar yang diduga memberikan keterangan Palsu di bawah sumpah, menerangkan bahwa dia (abubakar Red ) di beri tanah oleh orang tua Asman kusnaidi  secara lisan tahun 1970 , alias tidak memiliki surat tanah atau surat akta Hibah dari pemberian orang tua Asman kusnaidi, pertanyaannya mungkinkah Asman kusnaidi membeli tanah orang tuannya yang sudah diberikan kapada abubakar secara lisan,? 

Diakui atau tidak pemainan Mafia tanah didaerah tersebut cukup licik, teknik mereka menciptakan Surat Tanah diatas surat tanah Orang lain dengan mengunakan kertas segel Lama yang sudah tidak digunakan, bahkan mereka juga diduga memalsukan tanda tangan pejabat yang sudah pindah tugas atau yang sudah meningal dunia,bahkan untuk meyakinkan pejabat pertanahan yang baru mereka juga memasukan data Palsu tersebut arsipnya ke kantor Camat lama, misalnya kantor Camat kampar dengan  cara diduga kerja sama dengan oknum pejabat kantor camat tersebut  yang bermental tuyul, bahkan ketika pejabat atau pembeli tanah melihat arsip segel busuk tersebut yakin karena terdaftar di ke camatan itu, demikian dikatakan mantan mafia tanah yang engan namanya disebutkan ke wartawn. bersambung edisi berikunya...MS (Kumbang)