Salah satu ketidak laikan kepala sekolah dalam memenj lingkungannya, terlihat empat dari 10 WC yang tidak berfungsi keberadaanya. (fhot...
Salah satu ketidak laikan kepala sekolah dalam memenj lingkungannya, terlihat empat dari 10 WC yang tidak berfungsi keberadaanya.
(fhoto: Hasan)
(fhoto: Hasan)
Cirebon, RN.
Setiap organisasi mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan organisasi mutlak dilakukan kegiatan pokok atau substantif. Kegiatan pokok suatu organisasi adalah kegiatan yang niscaya atau tidak bisa tidak dilakukan demi pencapaian tujuan organisasi tersebut.
“Dilaksanakan kegiatan pokok merupakan alasan keberadaan organisasi yang bersangkutan. Agar rangkaian kegiatan pokok dapat berlangsung secara efektif dan efisien, maka perlu ditunjang oleh kegiatan lain, yaitu rangkaian kegiatan manajerial atau manajemen”. Kata salah satu Aktifis pementau kebijkan pendidikan Kota Cirebon Pepen Supendi, saat mengkritisi kinerja menejemen Kepala sekolah SDN Silih Asah II dinilainya tidak berfungsi. Baru-baru ini kepada RN.
Dan fungsi manajemen (administratif). Dia menambahkan, pada dasarnya adalah ringkasan pekerjaan managerial yang harus dilakukan oleh seorang manejer agar keefektifan dan efisiensi dari organisasi yang dikelolanya dapat tercapai.
Dan menurutnya. Hampir semua kegiatan di sekolah memerlukan prasarana dan sarana yang relevan. Ditinjau dari fungsinya terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas material yang tidak langsung berfungsi terhadap proses tersebut.
“ Namun dalam kenyataannya, hasil investigasi disekolah yang dimaksud, terdapat ketidak laikan seorang menejer dalam memenej lingkungannya, sperti terlihat, 10 WC tidak berfungsi, pintu RKB dibiarkan tidak berpintu, Kramik ruang kelas terkelupas dan masih banyak lainnya padahal, banguanan yang dimaksud baru hitungan bulan”, Ujar Pepen
Seharusnya, Pada tingkat operasional kepala sekolah adalah yang berada digaris terdepan yang mengelola upaya meningkatkan mutu pendidikan. Kepala sekolah diangkat untuk menduduki jabatan yang bertanggung jawab, mengelola upaya bersama, mencapai tujuan pendidikan pada level sekolah masing-masing.
Dan setiap jabatan menggambarkan status yang diemban pemegangnya. Status itu, pada giliran menunjukan peran yang harus dilakukan pejabatnya. Peran utama yang harus diemban kepala sekolah yang membedakanya dari jabatan kepala-kepala lainnya adalah peran sebagai pimpinan pendidikan, terlebih kepala sekolah SDN Silih Asah II itu menyandang gelar MM. yang seharusnya mampu untuk memenej lingkungan kerjanya.
“Barangkali tidak banyak kepala sekolah yang tahu persis apa visi sekolah mereka dan bagaimana caranya mewujudkan visi itu. Bahkan barang kali pula tidak banyak yang memahami benar arti visi dan misi. Hal yang sama yang kemungkinan besar berlaku bagi para pejabat dalam jabatan-jabatan pimpinan lainnya”, Ungkap Pepen.
Kerena menurutnya. Kepala sekolah yang bertangguang jawab berusaha mengetahui visi sekolahnya. Jika belum ada, mereka akan berusaha merumuskannya dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Visi itu kemudian disosialisasikan sehingga menjadi cita-cita bersama. Selanjutnya ia akan berusaha secara konsisten untuk terus berupaya menggalang komitmen untuk mewujudakan visi itu. Ia tidak akan berdiam diri membiarkan visi itu menjadi rumusan indah yang menghiasi dinding kantornya.
Sementara. Kepala SDN Silih asah II Elin Herlina SPd MM, saat dikonfirmasi melaui komunikasi maupun tandang kekantornya berulangkali tidak ada jawaban dan tidak dapat ditemui, menurut beberapa guru keberadaan kepala sekolah sedang ada kegiatan diluar kantor. (Hasan/Riston)
“Dilaksanakan kegiatan pokok merupakan alasan keberadaan organisasi yang bersangkutan. Agar rangkaian kegiatan pokok dapat berlangsung secara efektif dan efisien, maka perlu ditunjang oleh kegiatan lain, yaitu rangkaian kegiatan manajerial atau manajemen”. Kata salah satu Aktifis pementau kebijkan pendidikan Kota Cirebon Pepen Supendi, saat mengkritisi kinerja menejemen Kepala sekolah SDN Silih Asah II dinilainya tidak berfungsi. Baru-baru ini kepada RN.
Dan fungsi manajemen (administratif). Dia menambahkan, pada dasarnya adalah ringkasan pekerjaan managerial yang harus dilakukan oleh seorang manejer agar keefektifan dan efisiensi dari organisasi yang dikelolanya dapat tercapai.
Dan menurutnya. Hampir semua kegiatan di sekolah memerlukan prasarana dan sarana yang relevan. Ditinjau dari fungsinya terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas material yang tidak langsung berfungsi terhadap proses tersebut.
“ Namun dalam kenyataannya, hasil investigasi disekolah yang dimaksud, terdapat ketidak laikan seorang menejer dalam memenej lingkungannya, sperti terlihat, 10 WC tidak berfungsi, pintu RKB dibiarkan tidak berpintu, Kramik ruang kelas terkelupas dan masih banyak lainnya padahal, banguanan yang dimaksud baru hitungan bulan”, Ujar Pepen
Seharusnya, Pada tingkat operasional kepala sekolah adalah yang berada digaris terdepan yang mengelola upaya meningkatkan mutu pendidikan. Kepala sekolah diangkat untuk menduduki jabatan yang bertanggung jawab, mengelola upaya bersama, mencapai tujuan pendidikan pada level sekolah masing-masing.
Dan setiap jabatan menggambarkan status yang diemban pemegangnya. Status itu, pada giliran menunjukan peran yang harus dilakukan pejabatnya. Peran utama yang harus diemban kepala sekolah yang membedakanya dari jabatan kepala-kepala lainnya adalah peran sebagai pimpinan pendidikan, terlebih kepala sekolah SDN Silih Asah II itu menyandang gelar MM. yang seharusnya mampu untuk memenej lingkungan kerjanya.
“Barangkali tidak banyak kepala sekolah yang tahu persis apa visi sekolah mereka dan bagaimana caranya mewujudkan visi itu. Bahkan barang kali pula tidak banyak yang memahami benar arti visi dan misi. Hal yang sama yang kemungkinan besar berlaku bagi para pejabat dalam jabatan-jabatan pimpinan lainnya”, Ungkap Pepen.
Kerena menurutnya. Kepala sekolah yang bertangguang jawab berusaha mengetahui visi sekolahnya. Jika belum ada, mereka akan berusaha merumuskannya dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Visi itu kemudian disosialisasikan sehingga menjadi cita-cita bersama. Selanjutnya ia akan berusaha secara konsisten untuk terus berupaya menggalang komitmen untuk mewujudakan visi itu. Ia tidak akan berdiam diri membiarkan visi itu menjadi rumusan indah yang menghiasi dinding kantornya.
Sementara. Kepala SDN Silih asah II Elin Herlina SPd MM, saat dikonfirmasi melaui komunikasi maupun tandang kekantornya berulangkali tidak ada jawaban dan tidak dapat ditemui, menurut beberapa guru keberadaan kepala sekolah sedang ada kegiatan diluar kantor. (Hasan/Riston)
COMMENTS