Pandeglang, RN Pembangunan embung sebagai penampung air dikampung peusar lebak desa sinarjaya kecamatan cigeulis hingga kini tak kunju...
Pandeglang, RN
Pembangunan embung sebagai penampung air dikampung peusar lebak desa sinarjaya kecamatan cigeulis hingga kini tak kunjung selesai alias mangkrak dan belum terlihat tanda-tanda akan selesai. Padahal, embung tersebut sangat berguna untuk warga, beberapa minggu yang lalu dikabarkan pembangunannya terkendala hujan namun kini kemarau tiba namun tetap tak diselesaikan juga, bahan materialnya hanya tumpukan batu yang ada dilokasi embung tersebut tiada pasir maupun semen dan bahan lainnya.
"Memang disini luasnya cukup dan bagus pemandangannya,tapi embungnya tidak kunjung juga diselesaikan pembangunannya, padahal sangat potensial untuk dijadikan tempat parawisata dan masyarakat juga memerlukan air untuk empang, sawah dan lainnya, " ujar Kusnadi (32), warga kampung peusar , minggu (11/02/2018)
Kusnadi dan warga lainnya berharap agar pembangunan embung tersebut segera diselesaikan sehingga bisa dimanfaatkan untuk wisata dan tempat stok penampungan air yang bersih.
Arsim 53 thn, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pembangunan desa sinarjaya saat dikonfirmasi tim radarnusantara dirumahnya dikampung mangpelem RT 05/06 menyampaikan, "Saya menjabat jadi ketua TPK baru 3 bulan yang lalu, terus terang saya seolah bukan sebagai ketua TPK tapi seakan hanya sebagai MANDOR saja dan saya juga sudah mengundurkan diri, ungkapnya .
Lebih lanjut Arsim jelaskan ,"selama kerja jadi Ketua TPK, saya hanya diberi uang Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan itupun saya terima dengan dibayar secara cicil (2x @ 500.000,-) dan saya belum pernah terima SK baik dari Kepala Desa , Camat maupun dari Bupati.
Ditempat yang sama, Patoni 35 tahun, Ketua BPD desa sinarjaya, " saya sebagai Ketua BPD sudah berkali-kali memberikan saran agar pembangunan embung segera diselesaikan jangan sampai berlarut larut namun seolah tak digubris, Paparnya.
Tambah Patoni, "Saya tidak tahu nilai anggaran yang digunakan untuk embung tersebut karena papan proyek/plang juga tidak ada, " pungkasnya.
"Saya sangat senang dengan adanya pembangunan embung ini walaupun pembangunannya kini belum selesai dikerjakan, namun saya minta pemerintah desa jangan merugikan warga seperti saya ini, papar Jali, 58 tahun saat dikonfirmasi tim radarnusantara.com disekitar lokasi pembangunan embung, minggu (11/02/2018).
"Pohon kelapa punya saya roboh didorong beko, ungkap Jali, tanah milik sayapun dirusak walaupun saya sudah dijanjikan oleh Kepala Desa (Jajat S) akan diberikan ganti rugi tetapi kenyataannya hingga sekarang tidak direalisasikan, Ungkap Jali.
Sementara itu, Jajat Sudrajat (kades sinarjaya) saat mau dikonfirmasi radarnusantara.com kerumahnya (ahad 11/02/2018) sedang tidak ada dirumah dan dihubungi via telepon genggam tak bisa dihubungi.
Yeyen Sudrajat,Kadiv Investigasi LSM GEGER BANTEN saat dikonfirmasi tim radarnusantara.com membenarkan pembangunan embung di jalan tersebut hingga kini belum juga diselesaikan.
"Memang benar pembangunan embung di desa sinarjaya sekarang ini mandeg bahkan ada warga yang mengaku dirugikan dengan adanya pembangunan embung di kampung peusar desa sinarjaya tersebut, jelas Yeyen.
"Saya berharap pihak kecamatan dan DPMPD Kabupaten Pandeglang untuk segera survey ke lapangan agar bisa melihat langsung hal yang terjadi pada pembangunan embung termasuk beberapa bangunan lainnya yang didanai dari Dana Desa dan ADD Tahun Anggaran 2017 yang lalu, tambahnya.
"Harapan saya dan masyarakat tentunya agar hal ini bisa segera diselesaikan pembangunannya serta warga yang merasa dirugikan harus dimusyawarahkan dengan baik - baik , " pungkasnya. (Iwan RN)
"Memang disini luasnya cukup dan bagus pemandangannya,tapi embungnya tidak kunjung juga diselesaikan pembangunannya, padahal sangat potensial untuk dijadikan tempat parawisata dan masyarakat juga memerlukan air untuk empang, sawah dan lainnya, " ujar Kusnadi (32), warga kampung peusar , minggu (11/02/2018)
Kusnadi dan warga lainnya berharap agar pembangunan embung tersebut segera diselesaikan sehingga bisa dimanfaatkan untuk wisata dan tempat stok penampungan air yang bersih.
Arsim 53 thn, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pembangunan desa sinarjaya saat dikonfirmasi tim radarnusantara dirumahnya dikampung mangpelem RT 05/06 menyampaikan, "Saya menjabat jadi ketua TPK baru 3 bulan yang lalu, terus terang saya seolah bukan sebagai ketua TPK tapi seakan hanya sebagai MANDOR saja dan saya juga sudah mengundurkan diri, ungkapnya .
Lebih lanjut Arsim jelaskan ,"selama kerja jadi Ketua TPK, saya hanya diberi uang Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan itupun saya terima dengan dibayar secara cicil (2x @ 500.000,-) dan saya belum pernah terima SK baik dari Kepala Desa , Camat maupun dari Bupati.
Ditempat yang sama, Patoni 35 tahun, Ketua BPD desa sinarjaya, " saya sebagai Ketua BPD sudah berkali-kali memberikan saran agar pembangunan embung segera diselesaikan jangan sampai berlarut larut namun seolah tak digubris, Paparnya.
Tambah Patoni, "Saya tidak tahu nilai anggaran yang digunakan untuk embung tersebut karena papan proyek/plang juga tidak ada, " pungkasnya.
"Saya sangat senang dengan adanya pembangunan embung ini walaupun pembangunannya kini belum selesai dikerjakan, namun saya minta pemerintah desa jangan merugikan warga seperti saya ini, papar Jali, 58 tahun saat dikonfirmasi tim radarnusantara.com disekitar lokasi pembangunan embung, minggu (11/02/2018).
"Pohon kelapa punya saya roboh didorong beko, ungkap Jali, tanah milik sayapun dirusak walaupun saya sudah dijanjikan oleh Kepala Desa (Jajat S) akan diberikan ganti rugi tetapi kenyataannya hingga sekarang tidak direalisasikan, Ungkap Jali.
Sementara itu, Jajat Sudrajat (kades sinarjaya) saat mau dikonfirmasi radarnusantara.com kerumahnya (ahad 11/02/2018) sedang tidak ada dirumah dan dihubungi via telepon genggam tak bisa dihubungi.
Yeyen Sudrajat,Kadiv Investigasi LSM GEGER BANTEN saat dikonfirmasi tim radarnusantara.com membenarkan pembangunan embung di jalan tersebut hingga kini belum juga diselesaikan.
"Memang benar pembangunan embung di desa sinarjaya sekarang ini mandeg bahkan ada warga yang mengaku dirugikan dengan adanya pembangunan embung di kampung peusar desa sinarjaya tersebut, jelas Yeyen.
"Saya berharap pihak kecamatan dan DPMPD Kabupaten Pandeglang untuk segera survey ke lapangan agar bisa melihat langsung hal yang terjadi pada pembangunan embung termasuk beberapa bangunan lainnya yang didanai dari Dana Desa dan ADD Tahun Anggaran 2017 yang lalu, tambahnya.
"Harapan saya dan masyarakat tentunya agar hal ini bisa segera diselesaikan pembangunannya serta warga yang merasa dirugikan harus dimusyawarahkan dengan baik - baik , " pungkasnya. (Iwan RN)
COMMENTS