Wow!!! Fk-Swm Polisikan Disdikbud Subang ke Polda Jabar Terkait Dengan Korupsi

Jabar, RN Lagi-lagi dunia pendidikan menjadi bahan perbincangan oleh masyarakat khususnya bagi orang tua siswa, kenapa tidak mengapa!!!...

Jabar, RN
Lagi-lagi dunia pendidikan menjadi bahan perbincangan oleh masyarakat khususnya bagi orang tua siswa, kenapa tidak mengapa!!! Ini diakibatkan oleh salah satu perbuatan oknum pendidik/kepala sekolah yang dengan terang-terangan melalui kebijakan melakukan beberapa pelanggaran di dalam pandangan pendidikan dan kebudayaan, dengan melakukan pemotongan dana BSM, praktek jual beli peralatan sekolah, penjualan pakaian batik, penjualan buku LKS dan pungutan liar dengan dalih sebagai sumbangan sekolah.

Dari beberapa praktik yang diduga korupsi forum komunikasi siswa wali murid (FK-SWM) mewakili dari beberapa wali murid melakukan pelaporan secara tertulis kepada Presiden RI dengan NOMOR SURAT 02/RP/FK-SWM/III/2017 pada tanggal 03-maret-2017, mendapat respon langsung oleh mabes polri dan sekarang sudah di tangani dan di limpahkan ke polda jabar.di unit II subdit III di reskrimsum.

Ade sopandi selaku ketua FK-SWM, saat di temui awak media di tempat tinggalnya mengatakan.benar adanya bahwa belum lama ini dirinya sudah di panggil dan di mintai keterangan serta menyerahkan beberapa dokumen ke pada polda jabar. Adapun beberapa surat panggilan yang sudah di tujukan kepda FK-SWM atas nama Ade sopandi NOMOR.B/1545/subdit/IIIV/2017 dit reskrimsus.perihal klarifikasi baisa.untuk di mintai keterangan dan penyerahan dokumen sebagai (FULL BAKET) pada tanggal 22-mei-2017(Red) Surat yang ke dua di tujukan kepada FK-SWM.SPRINT.Gas/315/a/v/2017 ditreskrimsus pada tanggal 19-mei-2017. (Red) Surat yang ke tiga pada tanggal 11-oktober-2017  nomor surat B.3247/subdit III/X/2017 ditreskrimsus(Red).

Lebih lanjut Ade sopandi mengatakan ada 11 point yang saya laporkan kepada Presiden melalui surat resmi secara tertulis dan 17 kecamatan sekolah yang saya laporkan di antaranya dari tingkat SDN,SMP dan SLTA.dari beberapa sekolahan yang sudah di laporkan beraneka macam pelanggaran di antaranya tidak adanya transfaransi dari pihak sekolah terkait penggunaan biaya pendidikan terhadap orang tua siswa,pungutan liar yang berkedok sumbangan serta uang infaq secara rutinitas setiap minggu/bulan, pembuatan buku LKS sampai terjadinya penahanan ijazah oleh pihak sekolah dengan dalih masih mempunyai hutang/tunggakan terhadap sekolah,pungutan uang pengayaan dan uang bangunan sekolah sebagai bisnis tahunan.

Lanjut Ade sopandi berharap agar pemerintah menyikapi secara tegas kepada pelaku kejahatanyang ada di dalam pendidikan karena kalau di biarkan akan menjadi dampak besar, karena kita semua tahu dunia pendidikan ini adalah sentral bagi bangsa.kalau dunia pendidikan ini rusak maka rusaklah negara sebagai amanah negara untuk mencerdaskan anak bangsa.bagi penyelenggara negara baik di tingkat kabupaten, provinsi dan pusat khususnya pemangku kepentingan pendidikan harus berbuat tegas dan memberi sanksi tegas pula terhadap pelaku pendidkan yang korupsi yang telah melanggar peraturan di dunia pendidikan sebagai tombol langkah awal kepada pendidikansebagai efek jera. (M.TOHIR)