Ketua LBH Sinar Pagi " Keadilan Harus di Tegakkan Bagi Korban Asusila"

Bogor, RN Asep Sopian, mengeluhkan proses sidang Perkara Asusila yang menimpa anaknya MS (15 th), korban perkosaan yang di lakukan ...

Bogor, RN

Asep Sopian, mengeluhkan proses sidang Perkara Asusila yang menimpa anaknya MS (15 th), korban perkosaan yang di lakukan secara bergiliran oleh AS dan empat rekannya, pada tanggal 17 Desember 2017 yang lalu di kampung Tulang kuning, Desa Waru Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Menurutnya pada saat sidang mendengarkan kesaksian korban ( 13/3 ) MS, tidak boleh di dampingi oleh orangtuanya dan kuasa hukum dari KPAI.

Sedangkan para pelaku ( AS dan empat kawanya), di dampingi oleh kuasa hukum,jelas Asep kepada Radar Nusantara.Anak saya secara psikologis masih mengalami Taruma,apalagi saat sidang hanya sendirian, saya tidak tega mas dengan kondisi seperti itu menghadapi persidangan hanya sendirian,keluh Asep.Humas Pengadilan Negeri Cibinong, saat di konfirmasi awal media mengatakan, "Sidang perkara asusila memang tertutup untuk umum dan boleh di saksikan pada saat putusan vonis,kata Bambang .

Tapi kalau korbannya masih di bawah umur , wajib di dampingi orang terdekatnya ( orang tua ). Ketika di konfirmasi awak media ,bahwa korban MS , tidak boleh di dampingi oleh orang tuanya ,ia sangat terkejut, saya akan cek kembali mas, karena tidak mengikuti persidangan tersebut, jelasnya.Di terpisah , Ketua LBH Sinar Pagi Bismar Ginting mengatakan,  "Korban Asusila di bawah umur wajib di dampingi oleh orang tua nya , kallau memang pada saat sidang korban tidak di dampingi orang tua , bisa jadi ketidak tahuan  dari orangtua  si korban, sehingga menurut saja di suruh keluar oleh hakim, jelasnya.

Hal ini sangat di sayangkan sampai terjadi pada saat sidang tersebut,tambah Bismar. Ia menambahkan perkara asusila ini ancaman pidananya tidak main-main , maksimal 15 tahun penjara, Jaksa Penuntut Umum dan Hakim , saya harap bisa memutuskan perkara asusila ini dengan adil, tegas Bismar. (@N )