Bandung, RN Bawaslu Prov. Jawa Barat pada selasa (27/3) kemarin melakukan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif bersama warga Gere...
Bandung, RN
Bawaslu Prov. Jawa Barat pada selasa (27/3) kemarin melakukan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif bersama warga Gereja Se-Jawa Barat terkait dalam menghadapi Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota 2018.
Kegiatan tersebut berlangsung di Ball Room Trans Luxury Hotel dari jam 15.00 - 19.00.wib kemudian sesi kedua jam 19.30-21.00.wib bertempat di Ibis Hotel Bandung, terkait kegiatan ini berlangsung selama dua hari sejak 27-28 maret.
Ketua Bawaslu Prov. Jawa Barat Harimus Koto dalam jumpa Pers nya mengatakan bahwa sejak dari kemarin kita telah melakukan sosialisasi baik terhadap para santri, hubby motor, para buruh, para mahasiswa, Ormas, Okp, para pramuka dan saat ini kita bersama dengan warga Gereja Se-Jawa Barat, Ujarnya.
Diharapkan bahwa semua pemilih warga Gereja dapat berpartisipatif untuk menolak money politik, hal-hal yang berbau Sara dan tidak ikut-ikutan dalam menyebarkan berita Hoaks, namun sebaliknya agar dapat memilih sesuai dengan hati nurani melalui visi misi program paslon yang baik, terang Harimus.
Senada dikatakan oleh Ketua Sinode Edward Tureay bahwa kami menghimbau agar disemua Gereja di Jawa Barat ini tidak diperkenankan untuk melakukan kampanye dalam bentuk apapun serta melarang pemasangan tanda gambar paslon lainnya, akan tetapi diharapkan bahwa Pemilukada ini dapat berlangsung dengan bebas, langsung aman dan rahasia seperti yang kita lakukan dalam Pemilukada.
Selanjutnya beberapa Narasumber kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif itu diantaranya, Eliazar Barus, Harimus Koto, Edward Tureay, H. Wasikin Marzuki, H. Yusup Kurniawan, Pdt Supriyatmo, Jeirry Sumampow.
Beberapa narasumber berharap bahwa masyarakat diminta harus cerdas dalam Ber-Media Sosial dalam Pilkada, dapat berhati-hati dalam menyikapi berita Hoaks, dapat membantu mengawasi maraknya politik Sara dan uang dan bagaimana cara melaporkan bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi.
Sedikitnya 325 orang yang hadir dalam kegiatan sosialisasi itu yaitu terdiri dari Para Pendeta GKP Se-Jawa Barat, para warga Gereja, para mahasiswa serta Pendeta GKP Sadang Pdt Andris Suhana Ssi beserta utusan lainnya. Habel Hendrik/ TimRed
Bawaslu Prov. Jawa Barat pada selasa (27/3) kemarin melakukan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif bersama warga Gereja Se-Jawa Barat terkait dalam menghadapi Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota 2018.
Kegiatan tersebut berlangsung di Ball Room Trans Luxury Hotel dari jam 15.00 - 19.00.wib kemudian sesi kedua jam 19.30-21.00.wib bertempat di Ibis Hotel Bandung, terkait kegiatan ini berlangsung selama dua hari sejak 27-28 maret.
Ketua Bawaslu Prov. Jawa Barat Harimus Koto dalam jumpa Pers nya mengatakan bahwa sejak dari kemarin kita telah melakukan sosialisasi baik terhadap para santri, hubby motor, para buruh, para mahasiswa, Ormas, Okp, para pramuka dan saat ini kita bersama dengan warga Gereja Se-Jawa Barat, Ujarnya.
Diharapkan bahwa semua pemilih warga Gereja dapat berpartisipatif untuk menolak money politik, hal-hal yang berbau Sara dan tidak ikut-ikutan dalam menyebarkan berita Hoaks, namun sebaliknya agar dapat memilih sesuai dengan hati nurani melalui visi misi program paslon yang baik, terang Harimus.
Senada dikatakan oleh Ketua Sinode Edward Tureay bahwa kami menghimbau agar disemua Gereja di Jawa Barat ini tidak diperkenankan untuk melakukan kampanye dalam bentuk apapun serta melarang pemasangan tanda gambar paslon lainnya, akan tetapi diharapkan bahwa Pemilukada ini dapat berlangsung dengan bebas, langsung aman dan rahasia seperti yang kita lakukan dalam Pemilukada.
Selanjutnya beberapa Narasumber kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif itu diantaranya, Eliazar Barus, Harimus Koto, Edward Tureay, H. Wasikin Marzuki, H. Yusup Kurniawan, Pdt Supriyatmo, Jeirry Sumampow.
Beberapa narasumber berharap bahwa masyarakat diminta harus cerdas dalam Ber-Media Sosial dalam Pilkada, dapat berhati-hati dalam menyikapi berita Hoaks, dapat membantu mengawasi maraknya politik Sara dan uang dan bagaimana cara melaporkan bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi.
Sedikitnya 325 orang yang hadir dalam kegiatan sosialisasi itu yaitu terdiri dari Para Pendeta GKP Se-Jawa Barat, para warga Gereja, para mahasiswa serta Pendeta GKP Sadang Pdt Andris Suhana Ssi beserta utusan lainnya. Habel Hendrik/ TimRed
COMMENTS