Geger, Warga Blokir Akses Pembangunan Jalan Tol

Batang, RN Pembangunan tol Batang-Pemalang-Semarang yang dibidangi PT Waskita Karya agaknya masih menimbulkan dampak bagi warga di seju...

Batang, RN
Pembangunan tol Batang-Pemalang-Semarang yang dibidangi PT Waskita Karya agaknya masih menimbulkan dampak bagi warga di sejumlah desa. Pasalnya, jalan utama atau akses yang dilalui dump truck yang bermuatan tanah untuk menguruk jalur tol mengalami kerusakan parah.

Pada Kamis (15/3/2018) malam sekira pukul 22.00 WIB warga yang sudah geram dan gerah dengan kondisi jalan yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki melakukan pemblokiran. Diketahui warga yang melakukan itu dari Desa Terban, Desa Menguneng, Desa Sijono, dan Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang.

Rasa protes mereka dalam memblokir jalan dilakukan dengan menaruh tanaman pisang, batu-batu besar, ban-ban mobil bekas, dan beberapa kertas bertuliskan nada protes. Mereka menuntut segera ada perbaikan jalan dari pihak Waskita secara menyeluruh.

Seorang warga Desa Menguneng bernama Budi (38) saat ditemui Tim RN di halaman rumahnya, yang kebetulan langsung berhadapan dengan jalan raya Warungasem membenarkan adanya protes tersebut. Dia mengaku sering mendapati pemotor yang jatuh saat melintas jalan di depan rumahnya itu.

“Saya sering menjumpai pengendara jatuh. Apalagi saat hujan deras dan air menggenangi jalan. Pengendara jadi tidak bisa membedakan mana jalan yang berlubang dan tidak. Belum kalau musim kemarau, debu-debu yang terhempas dari lalu lintas truk sangat mengganggu,” ujarnya.

Baginya, pun tuntutan sebagian besar warga agar segera dilakukan pembetulan jalan. Tidak hanya separuh-separuh dan hanya di titik-titik tertentu yang dilakukan pengecoran. Apalagi harus sampai menunggu pembangunan tol selesai.

“Kami harap segera diperbaiki demi kelancaran mobilitas warga dan meminimkan angka kecelakaan. Biasanya tengah malam truk juga seperti konvoi mengangkuti matrial. Semua bermuatan berat,” sambungnya.

Sementara Kepala Desa Menguneng Fatkhurrahman juga mengiyakan adanya aksi tersebut. Menurutnya, dengan adanya protes itu warganya memang sudah lama gerah dan resah dengan pemandangan jalan yang kian hari kian parah. Untuk itu, ia menampung aspirasi warga untuk kemudian bisa diteruskan ke pihak Waskita.

“Ya, kemarin malam itu murni aksi warga. Kami juga sudah mediasi dengan pihak terkait untuk segera dicarikan solusi. Intinya warga menuntut perbaikan jalan demi kelancaran berkendara,” ungkapnya saat ditemui Tim RN di rumahnya.

Di pihak terkait, Kapolsek Warungasem AKP Akhmad Almunasifi, S.H. mengatakan bahwa pihak Waskita sudah menanggapi dan akan segera memperbaiki kondisi jalan yang rusak.

“Warga minta jalan segera diperbaiki oleh Waskita. Kami sudah koordinasikan dengan pihak manajemen perusahaan. Kami juga sudah konfirmasi dengan Dinas PU Batang yang dalam hal ini dari pihak Pemda Batang sudah ada MoU (Memorandum of Understanding) dengan Waskita,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (16/3/2018).

Ketika ditanya sampai batas waktu kapan kesanggupan Waskita, dijawab Waskita meminta waktu sampai akhir bulan ini untuk proses perbaikan. Selain itu, masih di wilayah Kecamatan Warungasem, jalanan Desa Pandansari sampai Desa Nganjir juga akan turut dilakukan perbaikan. Saat ini warga sedang menunggu langkah nyata Waskita untuk segera memperbaiki akses jalan utama yang menghubungkan beberapa desa tersebut. [Edy/Tyan]