Gara-Gara Rebutan GALIAN BATU, Anggota Linmas JONGGOL jadi Korban Pemukulan

Jonggol, RN Gara-gara rebutan lahan tambang batu di atas lahan milik Perumahan Citra Indah, anggota Linmas Desa Singajaya, Kecamatan Jo...

Jonggol, RN
Gara-gara rebutan lahan tambang batu di atas lahan milik Perumahan Citra Indah, anggota Linmas Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol mengaku dianiaya oleh seorang tokoh masyarakat H Syafei alias Ompol Dewa. Akibatnya anggota Linmas yang sudah mengabdi puluhan tahun di Desa Singajaya itu merasa trauma dan tidak berani lagi menambang batu.

Menurut salah seorang warga Jonggol yang enggan disebutkan inisialnya kasus pemukulan oleh H Syafei yang akrab dipanggil Ompol Dewa itu berawal dari pengambilan sisa pecahan batu yang diambil oleh korban Sara diatas lahan milik Perumahan Citra Indah.

“Ditengah perjalanan, mobil yang mengangkut sisa pecahan batu dihentikan paksa oleh Ompol Dewa, katanya kalau mau ambil harus ijin dulu sama Ompol Dewa, padahal lahan penambangan batu itu bukan milik Ompol Dewa. Itukan milik perumahan citra indah. Saat itu terjadilah perdebatan diantara keduanya. Namun dengan arogannya Ompol Dewa langsung memukul bagian dada korban sebanyak tiga kali, korban pun langsung jatuh tersungkur, ” ungkap dia.

Terpisah, ketua RW 06 Kampung Kepang, Desa Singajaya, Endang membenarkan adanya penganiayaan yang dilakukan oleh Ompol Dewa hanya karena rebutan galian batu milik perumahan Citra Indah Jonggol. Akibatnya korban, kata dia, mengalami trauma dan tidak berani bekerja menambang batu lagi.

“Ya Pak Sara yang mengaku menjadi korban pemukulan oleh Ompol Dewa saat ini merasa trauma, dia ketakutan lantaran merasa terancam keselamatannya. Korban mengetahui siapa itu Ompol Dewa, selain tokoh masyarakat yang kaya raya, dia juga banyak anak buahnya. jangan Pak Sara, saya juga berpikir ratusan kali kalau berurusan ma beliau, takut kita pak,” kata Endang.

Ia juga menjelaskan, kalau permasalahan ini makin melebar dan membahayakan korban, maka pihak keluarga dibantu pemerintahan Desa Singajaya akan melaporkan ke pihak yang berwajib.(red)