4 Warung di Aceh Tengah Terjaring Razia, Satu Diantaranya Ijin Usaha Terancam Dicabut

Aceh Tengah, RN      Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Aceh Tengah merajia sedikitnya 4 warung makan yang berjualan sebel...

Aceh Tengah, RN
     Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Aceh Tengah merajia sedikitnya 4 warung makan yang berjualan sebelum waktu yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat, dan satu diantaranya ijin usaha akan dicabut. Dari keempat warung tersebut tersebar di dua titik, dua diantaranya berada diseputaran terminal lama dan dua lagi berada didepan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Syahrial melalui Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah Syariat Islam Anuar mengatakan, dari ketiga warung yang terjaring razia itu telah diberikan peringatan terakhir, namun yang satunya lagi ijin usahanya terancam dicabut, karena tidak mengindahkan peringatan yang kami layangkan sebelumnya.

     Sebelumnya sudah kami berikan peringatan, bahkan tiga hari berturut-turut kami sudah sampaikan untuk tidak berjualan sebelum jam 15.00 WIB, lalu hari ini kami cek kembali ternyata apa yang kami sampaikan tidak digubris, seolah-olah kami tidak dihargai”, ungkapnya kepada Rubernews.com, Kamis 24/05/2018 diruang kerjanya. Ia mengaku warung makan Warung Bies itu terancam ijin usahanya akan dicabut, hal itu sesuai dengan perjanjian sebelumnya tertanggal (21/6/17) lalu saat terjaring razia yang berisikan.

     Tidak mengulangi untuk memfasilitasi/memberi peluang kepada orang lain untuk tidak berpuasa dengan membuka usaha (Warung Bies) pada siang hari sesuai ketentuan Qanun Nomor 11 Tahun 2002 dan seruan bersama Forkopimda Kabupaten Aceh Tengah, apabila ketentuan tersebut dilanggar kembali saya bersedia diproses sesuai ketentuan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2002”. “Dalam Qanun tersebut salah satunya ijin usaha akan dicabut”, Tegasnya.

     Ia juga menjelaskan, Pasal 22 tentang penyedia fasilitas kepada orang muslim yang tidak mempunyai uzur Syar`i untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) akan dipidana dengan hukuman Ta`zir berupa hukuman penjara paling lama satu (1) Tahun, denda paling banyak 3 Juta Rupiah atau hukuman cambuk didepan umum paling banyak 6 kali dan dicabut ijin usahanya. Selanjutnya, barang siapa yang makan atau minum ditempat/didepan umum pada siang hari bulan Ramadhan dipidana dengan hukuman Ta`zir berupa hukuman penjara paling lama 4 bulan, atau hukuman cambuk didepan umum paling banyak 2 kali (Pasal 10 Ayat 2). “Setiap orang atau pemilik usaha dilarang menyediakan fasilitas/peluang kepada orang muslim yang tidak mempunyai uzur syar`i untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, setiap muslim yang tidak mempunyai uzur syar`i dilarang makan atau minum ditempat/didepan umum pada siang hari bulan Ramadhan”, Terang Anuar.

     Ia juga menghimbau kepada seluruh pedagang yang ada di Kabupaten Aceh Tengah untuk mematuhi seruan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah, khusus bagi penjual makanan dan minuman suapaya dapat melakukan aktivitas berjualan pada pukul 15.00 WIB. Pada saat melakukan razia pihak Satpol PP menyita makanan diwarung tersebut untuk dijadikan barang bukti dan keempat warung itu diantaranya, Ojo Lali, Yunidar, Warung Bies dan Warung Aceh Tengah. (Kin)