Pandeglang RN. Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Desa Pasirsedang gara gara Kartu ATM PKH dikumpulkan oleh...
Pandeglang RN. Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Desa Pasirsedang gara gara Kartu ATM PKH dikumpulkan oleh oknum Pendamping dan Prades hingga kini dananya tak kunjung Cair diduga ada Indikasi Pencurian dalam transaksi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) melalui mesin Electronic Data Capture (EDC)BRILink, menurut Informasi yang di himpun awak media radarnusantara.com, KPM PKH di Desa Pasirsedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang.
Sejumlah ATM nya telah di Kumpulkan oleh Pendamping dan Perangkat Desa, ATM tersebut di kumpulkan diduga setelah mendapat Informasi ada dana "QUOTA" yang bisa di cairkan tapi tidak merubah Saldo.
Salah seorang suami Ketua Kelompok KPM PKH berinisial EY mengatakan beberapa bulan lalu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang telah di kumpulkan dirumah nya di pinta kepada istri oleh Pendamping (Op) didampingi Prangkat Desa (An) kata dia itukan kosong tidak ada Saldonya.
"Seingat saya ATM PKH itu di kumpulkan ke rumah Pendamping (Op) bahkan Pendamping turun langsung kerumah-rumah meminta ATM, tetapi kan ATM itu dalam Kondisi Saldo Kosong," imbuh salah seorang suami Ketua KPM PKH, kamis (31/05)
Dihubungi terpisah Harry warga setempat sangat sesalkan apa yang sudah terjadi beberapa hari ini KPM PKH di Desa ini menjerit dan bingung kenapa ATM masih Kosong padahal yang lain sudah pada cair. Asumsi masyarakat saat ini bertanya tanya dan seolah menjurus terhadap pengumpulan kartu ATM KPM bulan lalu.
ATM KPM nya di Kumpulkan kepada ketua Kelompok yang kemudian di ambil Pendamping dan dibawa kerumahnya, alhasil semuanya tidak ada yang cair
karena jelas nampak bagi ATM yang di kumpulkan tidak cair beda halnya yang tidak dikumpulkan ke ketua kelompok atau pendamping yang justru tidak dikumpulkan semua nya cair tanpa kendala,
"Bagi semua ATM yang di kumpulkan ATM nya Kosong tidak ada Saldo jadi tidak ada pencairannya," imbuhnya.
Selain itu dia katakan, Kejadian kemarin di Desa Kolelet adalah bukti jelas ada dana "QUOTA" yang di cairkan tanpa merubah saldo akan tetapi berdampak ke pencairan selanjutnya, namun yang terjadi di desa Kolelet itu atas dasar kemauan KPM Itu sendiri, berbeda halnya yang terjadi di Desa Pasirsedang ini.
Kepada pihak Dinsos Pandeglang dan Perbankkan agar segera menyelesaikan ke gaduhan yang terjadi di desa pasirsedang khususnya bahkan kini sudah merambah ke beberapa desa dan beberapa kecamatan bila terbukti ada Indikasi Skimming terhadap ATM KPM PKH
" Bila terbukti ada unsur Pencurian agar diberikan sangsi tegas sesuai undang-undang yang berlaku, "Pinta Harry, kamis (31/05)
di hubungi terpisah Pendamping PKH Desa Pasirsedang (Op)melalui telephon selulernya tidak di jawab bahkan lewat pesan Whats App juga tidak balas hingga berita ini di publikasikan belum ada jawaban dari (Op).
Sementara Kepala Desa Pasirsedang, Agus Wahyudin saat hendak di konfirmasi oleh awak media radarnusantara.com via telepon seluler jumat (1/06) jam 10.37 wib , awalnya tersambung namun tak diangkat namun coba dihubungi kembali tapi malah HP nya di matikan.(hadi/Iwan)
Sejumlah ATM nya telah di Kumpulkan oleh Pendamping dan Perangkat Desa, ATM tersebut di kumpulkan diduga setelah mendapat Informasi ada dana "QUOTA" yang bisa di cairkan tapi tidak merubah Saldo.
Salah seorang suami Ketua Kelompok KPM PKH berinisial EY mengatakan beberapa bulan lalu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang telah di kumpulkan dirumah nya di pinta kepada istri oleh Pendamping (Op) didampingi Prangkat Desa (An) kata dia itukan kosong tidak ada Saldonya.
"Seingat saya ATM PKH itu di kumpulkan ke rumah Pendamping (Op) bahkan Pendamping turun langsung kerumah-rumah meminta ATM, tetapi kan ATM itu dalam Kondisi Saldo Kosong," imbuh salah seorang suami Ketua KPM PKH, kamis (31/05)
Dihubungi terpisah Harry warga setempat sangat sesalkan apa yang sudah terjadi beberapa hari ini KPM PKH di Desa ini menjerit dan bingung kenapa ATM masih Kosong padahal yang lain sudah pada cair. Asumsi masyarakat saat ini bertanya tanya dan seolah menjurus terhadap pengumpulan kartu ATM KPM bulan lalu.
ATM KPM nya di Kumpulkan kepada ketua Kelompok yang kemudian di ambil Pendamping dan dibawa kerumahnya, alhasil semuanya tidak ada yang cair
karena jelas nampak bagi ATM yang di kumpulkan tidak cair beda halnya yang tidak dikumpulkan ke ketua kelompok atau pendamping yang justru tidak dikumpulkan semua nya cair tanpa kendala,
"Bagi semua ATM yang di kumpulkan ATM nya Kosong tidak ada Saldo jadi tidak ada pencairannya," imbuhnya.
Selain itu dia katakan, Kejadian kemarin di Desa Kolelet adalah bukti jelas ada dana "QUOTA" yang di cairkan tanpa merubah saldo akan tetapi berdampak ke pencairan selanjutnya, namun yang terjadi di desa Kolelet itu atas dasar kemauan KPM Itu sendiri, berbeda halnya yang terjadi di Desa Pasirsedang ini.
Kepada pihak Dinsos Pandeglang dan Perbankkan agar segera menyelesaikan ke gaduhan yang terjadi di desa pasirsedang khususnya bahkan kini sudah merambah ke beberapa desa dan beberapa kecamatan bila terbukti ada Indikasi Skimming terhadap ATM KPM PKH
" Bila terbukti ada unsur Pencurian agar diberikan sangsi tegas sesuai undang-undang yang berlaku, "Pinta Harry, kamis (31/05)
di hubungi terpisah Pendamping PKH Desa Pasirsedang (Op)melalui telephon selulernya tidak di jawab bahkan lewat pesan Whats App juga tidak balas hingga berita ini di publikasikan belum ada jawaban dari (Op).
Sementara Kepala Desa Pasirsedang, Agus Wahyudin saat hendak di konfirmasi oleh awak media radarnusantara.com via telepon seluler jumat (1/06) jam 10.37 wib , awalnya tersambung namun tak diangkat namun coba dihubungi kembali tapi malah HP nya di matikan.(hadi/Iwan)
COMMENTS