Ini Penyabab ATM KPM PKH Milik Warga Kadumelati Kec Sindangresmi Tidak Cair,

Pandeglang, RN Belakangan  ini beberapa isu kasus dugaan Pencurian dana "quota" yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertangg...

Pandeglang, RN
Belakangan  ini beberapa isu kasus dugaan Pencurian dana "quota" yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. beritanya telah di langsir di media radarnusantara.com hampir tiap edisi ,terkait Keluhan-keluhan  dan  raib nya  dana "quota" yang ada di dalam ATM milik  Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga tidak cair.

Riot warga desa kadumalati salah satu  Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan Desa kadumelati mengatakan bagi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tidak cair mungkin karena di pinjam.

" ATM nya tidak cair itu pak, setelah di kumpulkan oleh Sartit, dan semalam warga  KPM PKH yang belum cair meminta pertanggung jawabanya ke rumah Sartit ," katanya .

Menurut informasi kepada awak media radarnusantara,com rabu (06/6) sejumlah  warga (Ibu-ibu PKH,@red) rabu malam datang ke rumah ibu sartit meminta kejelasan kenapa uang tahap II tahun 2018 itu tidak cair.

Basuni seorang warga setempat mengatakan Ibu-ibu penerima PKH berkumpul dan melakukan musyarah di rumah ibu sartit kata dia dalam musyawarah itu banyak hadir di antaranya Kepala Desa,BPD dan Warga.

"Musyawarah nya itu karena ingin menagih apa yang pernah di katakan Kades nya kepada warga" (KPM PKH) katanya uang itu akan cair nanti hari jum'at tapi nyatanya tidak ada," kata Basuni melalui telephon gengamnya.

Di hubungi terpisah Salman anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kadumelati membenarkan bahwa Rabu malam itu ada musyawarah terkait apa yang menjadi penyebab tidak cair nya uang PKH tahap II dan dia kami mendesak kepada ibu sartit apa Ibu Sartit tahu soal pencairan,  al hasil ketika di tanya.

"Sumpah Demi Allah katanya (Sartit,red) tidak pernah tahu dengan pencairan uang itu adapun pengumpulan kartu ATM  memang iya dan ATM tersebut di bawa oleh saudara (SA) dan di bantu oleh (Mi) ke Kp Pasir durung. (SA) adiknya dari Guru Ibad dan ia itu adalah pendamping Jamsosratu." katanya sartit yang di sampaikan anggota BPD kepada radar nusantara,com.

Selain itu  kata dia saya selaku tetangga merasa kasihan kepada  ibu Sartit, seperti sedang melamun terkadang usai taraweh langsung masuk ke rumah padahal dia itu tidak tahu apa-apa.

"Kasihan orang lain yang makan nangkanya Ibu Sartit yang dapat getahnya." imbuhnya.

lebih lanjut Salman menambahkan katanya ada dana "Quota" yang  telah di cair oleh oknum terserbut kurang lebih Rp. 365 ribu per ATM  dari uang Kuota Rp.390 ribu karena katanya uang itu di sisakannya 25 ribu dan katanya Kades datang dulu kepada Oknum itu mencari solusi yang terbaik bila tidak ada solusi kami dan Warga sepakat akan melaporkan ini ke ranah hukum.

"Bila tidak jelas katanya warga (ibu-ibu PKH )akan melaporkan permasalahan ini kepada kepolisian karena ini hak milik warga telah curi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan oknum (SA) dan (Mi) beserta yang membantunya harus menerima hukuman yang setimpal  sesuai undang-undang yang berlaku,karena milik warga telah di curi dan membuat kegaduhan antar tetangga," tandasnya. (hadi)