Raker FBM Digelar di DPRD Sulteng

Sulteng, RN
Kamis, 30/05/2018. Pasca Deklarasi FBM (Forum Besusu Mosangu) sebagai salah satu Ormas Lokal, organisasi warga di Anjungan Nusantara, Jl.Raja Moili, Palu 10/05/2018 lalu, kini FBM gelar Rapat Kerja ke-I di ruang Baruga Lt. II Kantor DPRD Propinsi Sulawesi Tengah.

Rapat Kerja ke-I FBM ini  dihadiri tokoh masyarakat Besusu, dan sejumlah Pengurus FBM diantaranya Drs. Hapri A.Pintudjadi (Ketua),
Drs.Assyagaf (yg akrab disapa Paman, Riswan (Ketua Bid Program yg juga Ketua RT di wilayahnya), Husen Rasyid,SE (Ketua Bidang Keagamaan),
Mohammad Ridwan, SH (Sekretaris),
Astan L.Tulisi (Bendahara),
Riswan,SH (ketua Bidang Pengembangan Dan SDM), Tonny Ahyar (Ketua Bidang Seni Budaya),
Ayub M.Tamongga (Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan), Rendy, Nirwan, Gilda Husen, Reny dan sejumlah aktivis perempuan di Besusu & pengurus FBM lainnya.

RAKER dibuka resmi oleh Yahdi Basma selaku salah satu Dewan Pembina FBM, yg juga Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah dari Fraksi NasDem.

Dalam sambutannya, Yahdi mengingatkan pentingnya terus memupuk soliditas warga untuk memastikan agar frasa SUBJEK Pembangunan benar2 bukan sekedar slogan belaka, bukan retorika pidato pejabat belaka, dan bukan alinea diatas kertas belaka.

Raker ini mengusung thema "Bangun semangat Kepemimpinan yg berbasis Budaya dan Berwawasan  Membangun Daerah, khususnya wilayah Besusu".

Raker dipimpin sejumlah Presidium Sidang dengan Moh.Ridwan sbg Ketua, Chairil sbg Sekretaris Sidang, dan masing2 Yahdi, Assegaf, Astan selaku Anggota Presidium Sidang.

Kental terasa dinamika dan semangat Raker pertama ini, ditandai antusiasme pengurus sbg Peserta Raker yg sahut-menyahut ajukan pandangan dan interupsi.

Raker hasikan 5 Keputusan yakni Kep No.1 ttg Agenda & Tatatertib Raker, Kep No.2 ttg Peserta, Kep No.3 ttg Penetapan Presidium Sidang Tetap, Kep No.4 ttg Estimasi Program Kerja tahun 2018, serta Kep No.5 ttg Pembahasan lain2.

Dalam uraian yg diputuskan dalam Kep No.5, menyorot soal kegiatan PASAR LENTORA yg digelar Pemkot Palu di Lapangan S.Parman, memutuskan kebijakan umum Organisasi, Peraturan Organisasi, dll.

Diketahui bahwa Lapangan dimaksud secara de-facto kini berstatus quo, menyusul adanya penyikapan sejumlah warga atas status kepemilikan lahan dimaksud. Ini dipicu oleh berita koran (radar sulteng 24 Mei 2018, red) dari pernyataan Farid, pejabat di Dinas Perindagkop Kota Palu, bahwa lahan dimaksud telah di sewa oleh Pemkot untuk gelar kegiatan rutin di Ramdhan yakni Pasar Lentora. "Kalau disewa, disewa oleh siapa dan dibayar kepada siapa?", demikian penegasan salah satu pengurus yg mengaku sabagai salah satu Ahli Waris Pemilik lahan tsb.

Pantauan media ini, Lapangan S.Parman (perempatan Jl.Ahmad Yani) dimaksud telah dipenuhi sejumlah lapak, khususnya dari Ramayana Store.

Sebagai Ormas yg terhitunh baru, FBM siap kawal kebijakan pembangunan Kota Palu dan Sulteng, sebagai tugas pokok organisasi dalam posisinyapelembagaan sebagai Organisasi Warga.

Dalam uraian akhirnya, Moh.Ridwan Sekretatis FBM kembali tegaskan pentingnya kaderisasi warga untuk terus mengisi dan menguatkan peran pemerintah. NEGATA hadir untuk memastikan agar rakyat tidak menjadi Penonton di tanahnya sendiri, untuk memastikan bahwa kesejahteraan iri benar2 merupakan HAK WARGA NEGARA.

RAKER ditutup oleh Yahdi dini hari jam 01.20 Wita dan diakhiri dengan foto bersama. "Kesungguhan teman2 Pengurus ikuti Raker ini, menjadi bukti bahwa FBM memang sedang bersungguh2 mendorong partisipasi warga menjadi bagian penting dalam dinamika pembangunan Kota", urai nya.

 Raker juga memutuskan tag-line Organisasi yakni  "Mosangu Kana Mabelo" yang berarti Bersatu KITA Lebih Baik.…