Muhaemin; Kuantitas dan Kualitas Siswa Hendaknya Tumbuh Seiring

Kepala Sekolah MAN 1 Kota Cirebon Muhaemin MAg Cirebon, RN Dua hal yang penting dalam suatu pendidikan di sekolah yaitu mengenai kual...

Kepala Sekolah MAN 1 Kota Cirebon Muhaemin MAg

Cirebon, RN
Dua hal yang penting dalam suatu pendidikan di sekolah yaitu mengenai kualitas dan kuantitas. Banyak sekolah yang mengharapkan keberhasilan baik dari segi kualitas maupun dalam segi kuantitas.

Hal itu dikatakan kepala sekolah Madrasah Aliyyah Negri (MAN) 1 Kota Cirebon, Muhaemin Mag kepada RN Kamis, (19/7). Diruang kerjannya saat memaparkan persoalan penerimaan siswa baru disekolah berpendidikan madrasah diera globalisasi yang dinilanya penuh perjuangan.

“ Dapat dikatakan bahwa kualitas dan kuantitas merupakan dua hal yang menjadi titik acuan untuk merefleksikan keberhasilan dari suatu sekolah. Kualitas menjadi tolak ukur yang memiliki hubungan dengan kemampuan atau kecerdasan siswa. Sedangkan kuantitas menyangkut tolak ukur yang memiliki kaitan dengan angka atau jumlah”. Ucap Muhaemin.

Namun dalam kenyataannya. Muhaemin yang baru menjabat satu setengah tahun itu meneruskan, ada banyak sekolah yang lebih mementingkan kuantitas saja tanpa mempertimbangkan segi kualitasnya. Misalnya, orientasi mutu sekolah hanya dilihat dari banyaknya siswa yang meminati sekolah tersebut ataupun banyaknya siswa yang naik kelas.

Dalam komunitas sekolah-sekolah sekarang ini, banyak dijumpai penambahan jumlah siswa, terlebih di sekolah-sekolah ternama. Daerah Cirebon dan sekitarnya sudah terdapat begitu banyak sekolah baik itu sekolah swasta ataupun negeri. Namun walaupun sudah ada banyak sekolah, penambahan jumlah siswa di masing-masing sekolah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini merupakan pertanda positif bahwa masyarakat kita tanggap terhadap pendidikan.

“ Pemerintah sudah menyediakan sekolah bagi masyarakat untuk membina dan mendapatkan pendidikan. Begitu juga dengan sekolah-sekolah yang didirikan oleh pondok-pondok pesantren yang ada di Cirebon dan sekitarnya menjadi sarana bagi masyarakat untuk menimba pengetahuan. Dari pihak Pondok Pesantren-pun sudah ada yang mendirikan sekolah-sekolah swasta yang menekankan  pengetahuan agama maupun pengetahuan lainnya. Tiga pihak inilah yang menjadi penyedia sekolah demi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat”. Terang Muhaemin, pria Jangkung berkumis tipis itu.

Dan dikatakannya. Salah satu tujuan seseorang masuk ke sekolah yakni untuk memperoleh pengetahuan. Namun tak dapat disangkal lagi bahwa dengan bertambahnya jumlah siswa yang ada di masing-masing sekolah, hal itu ikut memengaruhi kualitas dari masing-masing siswa itu sendiri. Pihak sekolah hendaknya memperhatikan masalah yang sedang terjadi sekarang ini, dan berusaha untuk mencari cara agar hal itu bisa diatasi.

Jumlah siswa dan guru hendaknya seimbang. Sekolah yang jumlah gurunya tidak seimbang ikut memengaruhi kualitas dari siswa, apalagi guru-guru yang mengajar kurang memiliki pengetahuan. Kekurangan guru dalam suatu sekolah mengakibatkan kurangnya perhatian yang ditujukan kepada siswa. Siswa yang ada di sekolah tidak lagi diberikan perhatian secara penuh dari pihak guru.

“ Namun yang paling penting di atas semuanya yakni perhatian dan hati dari para pendidik itu sendiri untuk mengajar dan mendidik siswa. Kalau toh suatu sekolah karena keterdesakan yang tak dapat diatasi masih tetap kekurangan guru, ia tetap wajib memberi perhatian penuh pada siswanya”. Ucapnya.

Dan dikatakannya. Siswa yang masih remaja masih perlu dibimbing secara intensif sampai ia beranjak dewasa. Fenomena guru yang sering meninggalkan ruang kelas dan lebih mementingkan urusan pribadi seperti kegiatan berbelanja dan lain-lain saat jam mengajar adalah perbuatan yang kurang terpuji. Memang demi alasan tertentu seperti demi kemandirian, siswa perlu dibiarkan menemukan caranya sendiri dalam belajar. Namun itu tidak berarti bahwa guru dapat lepas tangan begitu saja. Kesejahteraan siswa dalam menerima ilmu dan pendidikan masih berada dalam ranah tanggung jawabnya.

Kemudian, Beliau meneruskan. Hal lain yang perlu diperhatikan oleh pihak sekolah yaitu menyangkut sarana dan prasarana. Setiap sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana demi menunjang akan kebutuhan dari seluruh siswa. Dalam hal ini sarana dan prasarana menjadi syarat bagi tiap-tiap sekolah. Kuantitas dan kualitas dari setiap siswa hendaknya tumbuh secara bersama. Sarana dan prasarana, guru yang berpengetahuan hendaknyalah perlu disediakan oleh pihak sekolah demi tercapainya kualitas dari siswa. Janganlah membiarkan masalah-masalah baru akan timbul sebagai akibat dari kurangnya kualitas dari siswa.

“ Dan bisa kita katakan bahwa keberhasilan dalam menciptakan kuantitas dan mutu pendidikan yang lebih baik, tidak lepas dari kebijakan dan metode-metode yang diambil pemerintah. Dan kita sebagai generasi muda juga masyarakat yang berbangsa, dapat menanggapi kebijakan-kebijakan yang diterapkan pemerintah dengan kritik yang positif, serta saling bekerjasama dan mendukung kebijakan yang diputuskan pemerintah sebagai bukti kepedulian kita terhadap pendidikan di negeri ini agar kondisi antara kualitas dan kuantitas pendidikan di Indonesia dapat sejalan untuk lebih maju di mata dunia”. Tutur Muhaemin mengakhiri perbincangan dengan RN. (Panjet/Hasan)