KADES KAKU !! GALANGPENGAMPON,, ALERGi. WARTAWAN !!

PEKALONGAN,RN Berawal dari kedatangan dua awak media ,mendatangi tempat proyek Pengaspalan jalan desa dengan anggaran dana APBN atau d...

PEKALONGAN,RN Berawal dari kedatangan dua awak media ,mendatangi tempat proyek Pengaspalan jalan desa dengan anggaran dana APBN atau dana desa, di desa GALANGPENGAMPON kecamatan wonopringgo kabupaten pekalongan .Siang ( 29/18) pukul 13 wib ,dimana saat awak media datang ke kapangan proyek dana desa, di situ ada kepala desa galangpengampon sedang berdiri sembari main hp , seperti biasa kedua awak media menyalami ,dan disambut dengan sikap dingin .

Tak lama awak media menyakan pengerjaaan aspal jalan desa yang sedang dikerjakan ,sikades tetap menjawab dengan espresi sikap angkuh ,kaku juga sedingin salju.

Ketika awak media untuk konfirmasi lebih lanjut ,kepala desa megatakan  ,untuk informasi lebih detil nya silakan ke ketua paguyupan saja karena sudah diplotkan satu pintu, dan saat di konfirmasi ,apa maksudnya satu pintu ,sikades menjawab ,terkait uang trasport katanya ,ditanya lagi berapa di pungut biaya perdesa ke ketua paguyupan ,dia jawab ,,itu gak perlu tau ,yang penting datang saja kesana ,sambil meninggalkan tempat dengan membonceng montor pengendara seorang perempuan.

Dari keterangan dua media ,mereka tak habis pikir ,bukanya menjadi kepala desa adalah amanat masyarakat ,dimana sang kades di tuntut ,berprilaku terbuka terkait segala program yang ,memakai dana anggaran negara ,daerah ataupun desa, konsuekuensi di mintai pertanggungan jawab dalam merealisasikan semua proyek desa oleh instansi terkait ,itu wajib hukumnya ,juga tidak pantas apatis apalagi alergi sama wartawan.

Presiden memberi instruksi kepada semua elemen masyarakat tanpa terkecuali ,dengan di kucurkannya dana desa yang nilainya cukup fantastik , agar pengawasan dana desa terus ditingkatkan ,kemedes juga menghimbau ,jika masyarakat menemukan penyalagunaan dana desa untuk segera lapor ke satgas dana desa . 

Kedua awak media tersebut juga megatakan ,jika tak mau di konfirmasi jadi petani atau pedagang asongan .

Opini publik ,bila karakter oknum kades seperti itu ,tak ubahnya bak badut  saja ,yang kelihatan tanpang luar nya doang ,dalam nya penuh misteri berselimut tak trasparanya penggunaan materi milik seluruh rakyat negeri tercinta ini.

Pertanyaan publik,,ide konyol siapa sampai ada pengplotan satu pintu uang trasport buat para oknum media, atau ada oknum kades yang takut kurang keuntungan nya dari hasil adanya dana desa, di buat lah aturan semprul dan yang lebih parah mereka juga enggan dikonfirmasi .

Lucu tapi kekanak kanakan tingkah polah oknum kades galangpengampon.

( wrd / gondes )