Tangerang RN Muhamad Mulki (22), Remaja asal Kampung Buaran Bambu RT 03 RW 08, Desa Buaran Bambu, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten...
Tangerang RN
Muhamad Mulki (22), Remaja asal Kampung Buaran Bambu RT 03 RW 08, Desa Buaran Bambu, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang tewas tercebur di danau buatan PT Bangun Laksana Persada (BLP), Jumat (27/7/2018).
Remaja putra dari pasangan Aming dan Sapnah ini sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pakuhaji oleh sejumlah warga, namun sayang nyawanya tidak tertolong.
"Korban diduga sudah meninggal di TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan pada Jumat (27/7/2018) malam juga, korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Sabtu (28/7/2018) pagi, korban sudah dimakamkan," kata Dawar, Ketua RT 03 RW 08, Sabtu (28/7/2018).
Dewar mewakili keluarga korban menuturkan, berdasarkan keterangan rekan korban. Pada saat kejadian, korban bersama kedua rekannya bernama Muhammad Ues dan Boning, menjaring ikan di sekitar danau buatan milik PT BLP.
Saat tengah menjaring ikan dipinggir danau itulah, tidak tahu kenapa korban tiba-tiba tecebur ke danau yang dalamnya sekitar 5 meter itu.
"Sebelum tengelam, korban sempat minta tolong kepada Ues dan Boning. Karena kedua rekaknya juga tidak bisa berenang. Kedua korban memilih, pulang ke Kampung Untung untuk minta bantuan warga," tuturnya.
Dewar melanjutkan, setelah mendapat informasi dari kedua korban, dirinya dan sejumlah warga lainnya mencari korban disekitar lokasi danau. Dengan menggunakan alat seadanya. Akhirnya tubuh korban bisa ditemukan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pakuhaji.
"Butuh waktu hingga berjam-jam untuk menemukan tubuh korban. Diduga korban tenggelam karena tidak bisa berenang," ujarnya.
Dewar berharap kepada pemerintah, khususnya dinas perijinan dan lingkungan hidup agar mengkaji ulang dampak lingkungan, agar kejadian serupa tidak ter ulang.
Karena danau buatan milik PT BLP minim nya papan peringatan dan tidak adanya pagar pengaman padahal danau tersebut sedalam 5 meter, dengan kondisi terbuka seperti ini mendorong warga untuk mencari ikan dan aktivitas lain.
"Saya sering mengimbau agar warga untuk tidak memasuki kawasan danau buatan milik PT BLP. Tetap saja warga mencari ikan dan main sepak bola disana, saya minta PT BLP untuk membanagun pagar agar warga tidak masuk, "harapnya". (Cep/rn)
COMMENTS