Program KOTAKU di Desa Caringin Menuai Konflik Antara BKM dan KSM

Pandeglang,RN Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Desa Caringin Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang kini  menuai konflik antara BKM ...

Pandeglang,RN
Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Desa Caringin Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang kini  menuai konflik antara BKM dan  KSM hal itu disebabkan karena sejumlah uang untuk pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)  dan Grobak sampah tidak di bangunkan diduga uang nya di ambil Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebanyak 60 persen dari kisaran Rp. 10 juta lebih,

Menurut informasi dari salah satu fasilitator  Program Kotaku, yakni Yayah melalui telepon genggamnya mengatakan,bahwa permasalahan ini berawal dari laporan yang di sampaikan koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Solihin kepadanya menyampaikan bahwa uang pada saat penarikan itu dananya langsung di bawa pergi akan tetapi tidak di belikan matrial,  bahkan bendaharanyapun sempat mengatakan menurut keterangan dari  Koordintor BKM kepadanya bendaharanya bilang  kenapa uang nya tidak bisa di cairkan semua,kenapa hanya 60 persen,

"memang mulanya juga ada bintik-bintik yang mencurigakan,bila Satria (KSM)  itu tidak mengakui ia sebagai KSM hal itu menurutnya aneh karena jelas ia sendiri (Satria)  pasti tahu, karena di dalam spesimen nya juga atas nama dia dan bendahara itu masih orangtuanya,"kata Yayah Fasilitator Program Kotaku kepada radarnusantara.com, Jum'at, (10/8).

Dan menurut informasi sampai hari ini material untuk pembangunan TPS dan Grobak sampah tersebut belum ada kurang lebih 4-5 hari, lokasi TPS itu di Kampung Taulandu RT 06/02 Desa Caringin,

"ketika uang di cairkan sehurusnya pembelian material segara di lakukan apalagi hanya pembangun TPS dan Gerobak jadi jelas tidak menghabiskan waktu yang lama,"bebernya.

Dihubungi terpisah Solihin Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Membenarkan bahwa sejumlah uang  60 persen dari 10 juta lebih, untuk pembangunan TPS dan Grobak sampah yang di cairkan KSM yakni Satria kurang lebih Rp.  6,200,000.

Satria itu adalah pengganti dari salah seorang KSM yang KSM nya ke Bangka, sehubungan tidak ada yang siap,Satria menawarkan diri dengan alasan siap untuk membantu masyarakat,dan hal itu di respon baik oleh warga dan tomas disitu, ketika di pidah bukukan uang dari BKM ke KSM dan KSM setelah dua hari langsung KSM cairkan, dan uang yang di cairkan harus di serahkan terlebih dahulu kepada BKM ,KSM itu harus membuat Rencana Anggaran Belanja (RAB) terlebih dahulu,

" Pembanguanan TPS dan Bak sampah sampai hari ini belum di kerjakan lantaran  uang nya masih di KSM,pembanguan TPS tidak bisa di laksankan kalau uangnya belum ada, TPS itu paling lambat hanya 7 harian,"tandas Solihin

Lebih lanjut ia menjelaskan BKM itu memberikan pemahaman terhadap  KSM dan bendahara untuk membina supaya dalam kegiatan bisa maksimal, dan kami pun  harus memberikan arahan karena belum tentu orang pintar paham tentang aturan program Kotaku, buktinya Satria sendiri walaupun ia Advocate karena ia tidak memahami aturan program sehingga aturan tersebut di simpangkan, dan hal itu tentunya saya harus memberikan pemahaman dan  ini segara di musyawarahkan,

"bila nanti hasil musyawarah tidak ada titik temu maka kami pun tidak akan diam untuk melaporakan kepenegak hukum, kenapa tidak," tukasnya Solihin melalui telepon genggam nya.

Sementara Satria KSM tidak memberikan keterangan yang jelas tentang hal itu, ia menyampaikan secara singkat silahkan tanya langsung ke BKM saya itu sebagai apa, karena KSM itu banyak, singkatnya,***(hadi).