Kampar. Riau - Ratusan warga Desa Rimbo Panjang hampir bentrok dengan sekelompok pemuda yang berbadan tegap, diduga orang bayaran ...
Kampar. Riau - Ratusan warga Desa Rimbo Panjang hampir bentrok dengan sekelompok pemuda yang berbadan tegap, diduga orang bayaran tukang pakang tanah ( Boy) dengan mengunakan alat berat Exsavator mereka merusak kantor dusun setempat hingga Rata denga tanah ( 24/9/18)
Bukan hanya itu saja , mereka juga membuang bendera Merah Putih yang ada didepan kantor dusun sembarangan,sungguh keterlaluan perbuatan mereka ujar warga Rimbo panjang yang geram melihat kejadian ini, hasil pantauan RN dilapangan terlihat Oknum yang berpakaian seragam Brimob sedaang mengawasi kegiatan tersebut.
ketika dikanfirmasi oknum brimob tersebut, engan berkomentar, kalau saya tidak mau jawab kenapa,? itukan hak saya, kamu merekam kami izin siapa ungkapnya sambil melarang RN merekam kegiatannya, .sampai saat ini Belum diketahui secara Pasti apakah oknum brimob tersebut diperntahkan secara resmi dari kesatuannya,? Yang jelas setiap satuan tugas ketika menjalankan tugas berdasarkan surat perintah tugas.
Lebih dari 100 orang pemuda Desa Rimbo panjang menolak kantor Dusunnya dirusak, namun dari kelompok masa yang diduga orang bayaran dari tukang pakang tanah ( Boy ) sebenarnya kata warga Rimbo panjang kantor dusun tersebut tidak ada kaitannya dengan tanah yang mereka beli, di batas sepadan tanah Azwar Ches Putra SE. No Sertifikat 788 yang di terbitkan BPN Kampar sudah jelas keterangannya berbatas dengan kantor dusun, namun ketika tukang pakang Boy Dkk menawarkan kepada pembeli mengatakan kantor dusun tersebut hanya menumpang di atas tanah Azwar Ches Putra SE.
warga desa Rimbo panjang tetap tidak terima kantor Dusun di Robohkan, selain kantor Dusun diatas tanah tersebut juga ada bangunan (PAMSIMAS) yang di bangun oleh Pemda Kampar, kami bukan takut sama mereka , mereka diduga di beking oleh oknum, pasalnya ketua pemuda kami hanya melarang kelompok siboy merobohkan kantor Dusun kini jadi tersangka di Polsek Tambang dugaan penganiayaan ungkap warga Ke RN.
Saksi mata yang melihat kejadian tersebut menuturkan , siboy bersama kelompoknya sedang meruntuhkan kantor dusun, warga desa rimbo Panjang bersama ketua pemuda/RW / BPD beramai-ramai melarang mereka, jangan dirusak kantor dusun kami boy, ucap warga menirukan kata Abasri”( Ketua Pemuda Desa Rimbo Panjang) namun tidak di hiraukannya, ia tetap melanjutkan pengrusakan kantor dusun bersama kelompoknya, hinga terpancinglah emosi Abasri”karena emosi abasri menolak kepala si Boy dengan tangan, ini yang saya inginkan ucap siboy dihadapn warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Kemudian kata warga siboy membuat laporan kepolsek Tambang, dengan membawa saksi dari kelompoknya, sementara kami dari pihak warga Rimbo panjang berkisar 80 orang yang melihat kejadian tersebut tidak pernah di mintai keterangan oleh penyidik Polsek Tambang sebagai saksi, terkesan kejadian ini penuh rekayasa.
Sementara itu kata warga, ketika kami dari pihak masyarakat Desa Rimbo panjang melaporkan pengrusakan kantor Dusun ke Polsek Tambang, pihak Polsek tidak mau menerima Laporan kami ujar warga penuh tanda tanya.( Tim RN )
COMMENTS