Pencemar Sungai, DLH Kab.Pandeglang Akan Berikan Sangsi

Pandeglang,RN  Pemerintah Kabupaten Pandeglang akan memberikan sanksi terhadap perusahaan/pabrik yang membuang limbah di bantaran sungai...

Pandeglang,RN
 Pemerintah Kabupaten Pandeglang akan memberikan sanksi terhadap perusahaan/pabrik yang membuang limbah di bantaran sungai, karena sudah termaktub di dalam Peraturan Bupati (Perbup) nomor 84 tahun 2016 tentang penyelenggaraan kebersihan.
Di dalam Perbup tersebut, tercantum beberapa larangan membuang sampah dan limbah di bantaran sungai/kali, dilarang membuang sampah di jalan, di taman dan fasilitas umum lainnya, apabila peraturan tersebut tidak diindahkan, akan dikenakan sanksi denda maksimal Rp.25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah) terhadap pelaku.

Plt Kepala Dibas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, Indah Dinarsiani mengatakan, dirinya akan memberikan sangsi kepada pabrik yang membuang limbahnya di sungai/kali, karena di dalam peraturan Bupati sudah tercantum larangan terkait membuang sampah sembarangan, dan akan meminta denda maksimal Rp.25.000.000,-

“Terkait membuang sampah dan limbah ke sungai itu sudah jelas dilarang dan kena sanksi, harusnya Pak Camat yang mengambil langkah, itu sudah ada Perbupnya nomor 84 tahun 2016 tentang penyelenggaraan kebersihan,” ucapnya kepada radarnusantar.com saat dihubungi via WhatsApp, selasa (18/9/2018).

Ia mengatakan, untuk tindakan yang akan dilakukan terhadap pabrik yang melanggar perbup tersebut akan ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), pihak berwajib serta lembaga lain yang berkaitan.

“Untuk perusahaan atau pabrik yang melanggar perbup tersebut nanti akan ditertibkan oleh Satpol PP sesuai dengan mekanisme penertiban pada bab V penertiban pasal 5 Peraturan Bupati nomor 84 tahun 2016 tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, pemilik pabrik kayu yang terletak di Kampung Lebak Buah Desa Citereup Kecamatan Panimbang ii mengatakan, pabrik kayu miliknya membuang limbah kayu di sungai, alasannya untuk mengurangi abrasi, karena pemilik tanah menginginkan supaya tidak abrasi.

“Saya kan di sini Cuma ngontrak, adapun untuk masalah pencemaran sungai, saya hanya berupaya supaya tidak abrasi, kan yang punya tanah tidak mau tanahnya abrasi,” ucapnya.

Sementara Camat Panimbang Suedi kurdiatna dirinya mengaku sudah meminta kepada Kasie Pol-PP Kecamatan untuk segara turun ke lekosi bantaran sungai tersebut,karena menurutnya Limbah yang menumpuk di bantaran sungai itu harus segera dibersihkan, supaya lingkungan tidak tercemar,

"saya sudah perintahkan kasie pol-PP untuk meminta pertanggungjawaban kepada pemilik pabrik, Supaya tumpukan kayu di bersihkan, Bantaran sungai itu sudah di mulai di bersihkan," akunya.

Masih kata Camat  Panimbang tumpukan kayu di bantaran sungai itu, lantaran Penyangga tiang kayu nya patah jadi tumpukan kayu berhampuran ke bantaran sungai,

"Tumpukan kayu yang ada di bantaran sungai itu bukan di sengaja,lantaran tiang penyangga potongan kayu nya patah," Tumpukan Potongan kayu itu di kumpulkan dikarenakan faktor cuaca, angin selatan, bila dibakar di takutkan berdampak ke masyarakat setempat," sanggah nya, ***(hadi).