PPTK SMP Pada Dinas Pendidikan Sebut Banyak Proyek DAK Swakelolah Di Mitrakan

TOLITOLI - RN   Ketua LSM Gerakan Indonesia Anti Korupsi ( Giak ) Sulteng Henrik lamo SE  menuding jika pada pelaksanaan pengerjaan reha...

TOLITOLI - RN  Ketua LSM Gerakan Indonesia Anti Korupsi ( Giak ) Sulteng Henrik lamo SE  menuding jika pada pelaksanaan pengerjaan rehabilitasi ruang kelas belajar ( RKB) di SMP Negeri 6 Tolitol yang berada di Kelurahan Tuweley  itu sengaja tidak dikerjakan secara swakelola murni Kepseknya Masnum Lahauwa Spd.Bahkan menurunya ibu Kepsek lebih memilh pihak kontraktor yang nota bene tidak masuk dalam Struktur Panitia Pekerjaan Sekolah ( P2S ) untuk mengerjakan proyek tersebut. " Yang kita tau selama ini kalau ada  sekolah yang mendapat proyek DAK itu harus di kerja secara swakelolah oleh pihak sekolah,jadi kalau ada kepsek yang sengaja mencari kontraktor tanpa ada kompromi dengan komite atau P2S untuk mengerjakannya,itu sudah melanggar Juknisnya, " tegas Henrik Lamo.

 Berkaitan dengan persoalan tersebut Kepsek SMP Negeri 6 Tolitoli Masnum lahawua Spd belum lama ini mengakui jika pihaknya sengaja mencari rekanan ( kontraktor ) untuk mengerjakan rehab ruangan kelas tersebut.Ditambahkan jika rekanan kerja tersebut sama sekali tidak masuk dalam struktur kepanitiaan ( P2S ). 

 " Saya rasa tidak ada yang salah dengan apa yang saya lakukan," kata kepsek. Ditempat terpisah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan( PPTK ) pada Dinas Pendidilan dan kebudayaan Tolitoli Ayatullah ST mengatakan tidak tahu menahu kalau  pekerjaan tersebut tidak di swakelolakan oleh kepsek. " Saya tidak campuri soal siapa yang menjadi mitranya kepsek,namun sepanjang pekerjaan itu tidak bermasalah bagi saya tidak masalah " jelasnya.

Menurut PPTK pihaknya hanya sebatas mengawal pekerjaan tersebut.

Tidak semua SMP yang mendapatkan proyek DAK swakelolah itu di mitrakan,malah  jika mau jujur banyak SD yang mendapat proyek DAK swakelolah kebanyakan di mitrakan ," Diketahui proyek  rehabilitasi ruangan gedung SMP Negeri 6 Tolitoli yang bersumber dari dana DAK sebesar Rp.208 juta lebih.*** WAHYU **