Terganjal Payung Hukum, Operasional Gedung VIP RSUD A.Yani Molor

METRO – RN   Pemerintah Kota (Pemkot) Metro nampaknya harus ekstra kerja keras menyelesaikan sejumlah persoalan di tubuh managemen Badan...

METRO – RN  Pemerintah Kota (Pemkot) Metro nampaknya harus ekstra kerja keras menyelesaikan sejumlah persoalan di tubuh managemen Badan Layanan Usaha Daearah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah Achmad Yani Kota Metro. Pasalnya, hingga saat ini gedung Very Importan Personal (VIP) berlantai 4 itu tak kunjung difungsikan sesuai jadwal (Molor).

Direktur RSUD A. Yani Kota Metro Drg. Erla Andriyanti membenarkan hal tersebut. Ia mengaku ada sejumlah aturan serta tata kelola managemen yang akan segera diselesaikan sebelum difungsikan.

 “Jadi benar, sesuai jadwal memang Maret-April 2018 lalu seharusnya sudah bisa dioperasikan. Ya ini lagi-lagi kita masih menyusun aturan terkait payung hukumnya yang nanti akan digodok bersama stakeholder terkait untuk dijadikan Perwali tentang penyesuaian tarif dan lain sebagai-nya,”ungkapnya kepada Radar Nusantara, Sabtu (8/9/2018).

Rencananya, kata Erla gedung VIP tersebut akan digunakan untuk pelayanan pasien full swasta. Karna setelah dihitung-hitung pihaknya masih meragukan terkait pembiayaan yang dilakukan BPJS (Badan Penyelnggara Jaminan Sosial) .

“Pokonya saya enggak mau terburu-buru memfungsikan gedung VIP tersebut, sebelum payung hukum jelas. Ya biarin molor asal tidak menabrak aturan, karna kita kerja juga sesuai aturan. Kita juga akan menambah tenaga perawat sebanyak 12 orang,"katanya.

Orang nomer satu ditubuh managemen BLUD RSUD A.Yani Kota Metro ini menyakini semua fasilitas pelayanan medis di gedung VIP itu sudah siap digunakan. Akan tetapi pihaknya masih menuggu payung hukum terkait operasional.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Metro Tondi Muammar GN meminta kepada Pemkot Metro sesuai komitmen mereka pada 2018 ini gedung VIP RSUD A.Yani bisa difungsikan.

“Jadi kalau masalah mereka terganjal dengan aturan payung hukum dan lain-lain, karna itu tugas mereka ya semestinya dipercepat. Apakah Perwali atau Perda minta pak Wali segera diajukan donk, lah selama ini mereka ngapain aja kok sampai molor hampir akhir tahun,”sindirnya.

Selan itu juga, tambah dia kalaupun masih ada problem internal di managemen BLUD RSUD A.Yani yang dibenahi, bila perlu peningkatan SDM (Sumberdaya Manusia).

“Apapun langkahnya selama itu untuk mempercepat.  Asalkan sesuai aturan,  saya pribadi dan kawan-kawan di kursi rakyat DPRD Kota Metro mendukung,”pungkasnya.

 Diberitakan sebelumnya, Diretkur RSUD A. Yani Kota Metro Erla Andrianti nampaknya masih kebingungan saat ditanya sejumlah awak media, terkait kapan dan rencanannya akan memfungsikan gedung baru VIP berlantai 4 berkapasitas 48 ruangan dirumah sakit tersebut. Padahal sesuai jadwal seharusnya gedung tersebut bisa difungsikan awal 2018 lalu.

Menurut Erla, untuk gedung VIP masih akan direncanakan. Pihaknya  masih mencari konsep berikut menyusun payung hukum terkait tarif. “Sabar ya, setelah ini akan kita segera siapkan untuk oprasional,” ungkapnya, usai meresmikan ruang instalasi medis di RSUD A. Yani, Jumat (2/3/2018) lalu.

Lebih lanjut Erla juga enggan menyebutkan kepastian kapan gedung VIP tersebut bisa segera difungsikan. “Yang pasti tahun 2018 ini, kejutan ajalah nanti, yang pasti tahun ini doakan aja ya,”cetusnya.  

Sementara itu, diketahui bangunan tersebut menghabiskan dana sebesar Rp20 miliar dari anggaran BLUD yang dikelola RSUD A. Yani Kota Metro.

Kemudian disinggung soal target pencapaian pendapatan BLUD RSU A. Yani tahun 2018, Erla menyebutkan ada kenaikan sebesar Rp5 miliar dengan adanya penambahan fasilitas penunjang lainnya seperti Food Court, Mobil Antar Pulang Sehat (MAPS), dan ruang instalasi rehabilitasi medis termasuk gedung baru VIP.

 “Diproyeksikan target pendapatan BLUD A.Yani Kota Metro tahun 2018 naik sebesar Rp5 miliar.  Jadi total semuanya sebesar Rp95 miliar pada 2018,”ujarnya. (fdy)