Disdikbud Metro Terima Kucuran DAK Rp4,1 Miliar

LAMPUNG, Metro – RN   Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Pendidikan, Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro menerima kucuran ba...

LAMPUNG, Metro – RN 

Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Pendidikan, Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro menerima kucuran bantuan dana bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) plus APBD Murni 2018 nilainya cukup fantastik, untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) maupun renovasi sarana prasaranan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro Ir. Ria Andari, M.Pd membenarkan hal tersebut. Ia mengaku bantuan dari DAK dipergunakan untuk merehab gedung sekolah yang rusak serta pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB).

“Jadi untuk SD akan diprioritaskan dulu sekolah-sekolah yang memang sudah membutuhkan perbaikan. Ada yang dapat rehab, ada juga yang dapat pembangunan RKB,”ungkapnya.

Terkait rincian, Ria mengaku tidak hafal item-item dalam RAP proyek tersebut. Baik jumlah nilai proyek DAK, dan APBD untuk sektor pendidikan.

Senada juga diungkapkan Dewi Bidang Perencanaan Disdikbud Kota Metro. Ia memilih mengarahan ke Pejabat Pembuat Komitmen  (PPK) Disdikbud ketimbang menjawab pertanyaan awak media.

Sementara itu, PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Disdikbud Kota Metro Mardani Usman membenarkan kucuran bantuan dari DAK maupun APBD Kota Metro untuk sarana prasarana pembangaunan RKB.

“Benar saat ini pembangunan tengah berjalan, dan masih dalam proses. Untuk rinciannya sekolah mana saja yang dapat saya agak lupa, kalau tidak salah SDN 4 Metro Timur, SDN 5 Mero Pusat, SDN 6 Metro Utara. Ada juga SMPN 5 Metro, SMPN 1 Metro, untuk lengkapnya saya harus buka buku dulu,”kata dia, Rabu (17/10/2018).

Lebih lanjut, Mardani menyebut pembangunan proyek RKB tersebut di swakelola sekolah, artinya pihak sekolah yang mengerjakan. PPK hanya mengawasi sejauh mana proyek tersebut berjalan.

“Untuk daya tampung rasio siswa dengan RKB saat ini tidak seimbang. Data terupdate kita siswa SD Negeri/Swasta 16 ribu, dan SMPN/Swasta 10 ribu. Sedangkan masih ada SD yang menerapkan system sip siang. Makanya kita upayakan bantauan DAK untuk penambahan pembangunan RKB. Jadi  bertahap kita prioritaskan yang mendesak dahulu. Pembanguan tersebut nanti diharapkan selesai sebelum 15 Desember,”urainya.

Disinggung soal fee storan proyek oleh rekanan, Mardani menyatakan sangat lumpar adanya storan tersebut. Namun, dirinya memastikan tidak pernah ikut andil didalam penerimaan uang storan fee proyek oleh rekanan.

“Saya ini hanya diberi amanah untuk PPK saja. Jadi tidak ikut campur dalam hal begituan,”katanya.

Semenatar, sejumlah sumber dan data dokumen yang berhasil dihimpun Radar Nusantara. Paket Proyek DAK Pembangunan RKB SD mencapai angka Rp4,1 miliar, belum lagi DAK pembangunan Sarpras SMP Negeri, lalu tender pengadaan buku Rp600 juta bersumber dari DAK.

 Kemudian bantuan bersumber dari APBD Murni TA.2018 pembangunan RKB SD-SMP bersumber dari APBD mencapai angka Rp8 Miliar, lalu pembangunan RKB  Taman Kanak-Kanak yang nilainya cukup fantastik dan masih banyak lagi.

Sejumlah sumber yang namanya enggak ditulis menyebut bahwa tak heran bila proyek tersebut tak pernah terhembus di media sosial (Medsos). Bahkan proyek yang ada di tubuh Disdikbud sudah tercium oleh Kejari Metro adanya dugaan KKN. Beberapa waktu lalu juga adanya pertemuan tertutup Kadisdikbud Kota Metro Ria Andari dengan Kajari Metro Ivan Jaka.

“Yang jelas ada dugaan kuat adanya indikasi KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Bahkan didalamnya sudah dikondisikan orang-orang hebat yang ikut bermain, baik pejabat maupun kontraktor bermodal besar, termasuk oknum wartawan yang ikut andil dalam pengerjaan, baik di swakelola sekolah maupun paket penunjukan lansung (PL). Ironisnya, ada keluarga kepala sekolah (Kepsek) yang ikut mengerjakan proyek RKB di sekolah yang dipimpinnya,”pungkasnya. (ferdy)

.